8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Selamat Jalan, Tut Nang, Pesonamu Bermain Kendang akan Senantiasa Dikenang

Kadek Surya JayadibyKadek Surya Jayadi
November 9, 2024
inEsai
Selamat Jalan, Tut Nang, Pesonamu Bermain Kendang akan Senantiasa Dikenang

Tut Nang | Foto: Istimewa/Facebook

CERAHNYA matahari pagi di Hari Tumpek Klurut tak kuasa menembus duka yang terasa sangat menyesakkan. Bali kehilangan seorang maestro kendang, I Ketut Sukarata.

Tut Nang, demikian nama populernya. Dia menghembuskan napas terakhirnya bertepatan dengan hari Tumpek Klurut, di Rumah Sakit Wangaya, 9 November 2024, pukul 05.15 wita. Sebelumnya Tut Nang memang telah lama mengidap sejumlah penyakit, yang membuatnya hanya bisa terbaring di rumahnya di Jalan Gatotkaca, Denpasar.

Kepergiannya menghiasi media sosial seniman Bali. Semuanya senada, mengucapkan berbela sungkawa atas kepergian sang maestro kendang. Setiap orang yang mengenal Tut Nang, tentu memiliki kesan yang mendalam dan beragam cara untuk mengungkapkan duka.

Tut Nang adalah sosok seorang seniman yang dikenal akan kepiawaiannya bermain kendang. Bila kini Bali berhasil mencetak banyak generasi juru kendang, Tut Nang adalah salah satu sosok yang turut andil di dalamnya.

Pengaruh Tut Nang dalam dunia seni kendang di Bali bisa dikatakan signifikan. Salah satu hal mendasar dalam pengaruhnya itu adalah sifat welas asihnya, yang tidak pelit ilmu kepada siapapun yang hendak berguru kepadanya.

Sebagai seorang maestro kendang, Tut Nang tentunya memiliki ketajaman intuisi dalam menilai mana kiranya bibit-bibit yang benar-benar memiliki talenta.

Berikut ini adalah sejumlah nama  yang pernah menimba ilmu padanya, seperti I Ketut Widianta alias Tut Keplug, I Ketut Suandita, Indra Sadguna, Tut Muntig, dan masih banyak deretan nama lainnya.

Saya termasuk salah satu yang pernah menimba ilmu darinya. Masing-masing murid Tut Nang, tentunya punya kecerdasannya masing-masing dalam menangkap ilmu kendang dari Tut Nang. Setiap murid juga punya bentuk hormatnya masing-masing untuk menunjukkan rasa bhaktinya kepada guru atas ilmu yang diberikan.

Maka setiap murid Tut Nang punya kedekatan emosional yang berbeda-beda kepada sang guru. Ada yang suka bercanda, ada yang formal, ada juga yang benar-benar seperti keluarga.  

I Ketut Sukarata alias Tut Nang | Foto: Istimewa

Tut Nang adalah salah satu putera dari maestro karawitan I Wayah Beratha. Meski demikian, kepiawaian Tut Nang dalam memainkan kendang tidak diajarkan oleh sang ayah. Ilmunya justru menurun dari sang kakek, I Made Regog, yang juga seorang seniman karawitan ternama dari Belaluan.

Hal itu pernah dituturkan oleh Tut Nang kepada saya. Tut Nang juga pernah menuturkan bahwa ia belajar makendang tidak seperti model private kendang ala kini. Ia belajar makendang sambil magecel siap, alias mengurus ayam aduan.

Ilmu sang kakek tidak serta merta diwarisinya bulat-bulat. Tut Nang tumbuh dengan kreatifitasnya sendiri, yang muncul dari berbagai pengalaman-pengalaman hidupnya. Tut Nang tumbuh berkembang, bergaul dalam geliat modernitas di jantung kota, yang membuatnya selalu berada di garda terdepan dalam hal apapun.

Hal itulah yang secara tidak langsung melahirkan stil kendang ala dirinya. Stil ini kemudian menjadi salah satu patron dalam dunia kakendangan di Bali.

Kreatifitas Tut Nang ternyata menarik perhatian sejumlah akademisi dunia, salah satunya adalah Michael Bakan, yang merupakan professor ethnomusikologi di Florida State University. Dengan gaya tutur khasnya, Tut Nang bercerita akan pengalamannya bersama Michael Bakan. Mulai dari bagaimana dia sungguh-sungguh belajar, hingga bagaimana juga istrinya turut sibuk menyiapkan makanan untuk Bakan, salah satunya jus pisang.

Tut Nang yang acap kali menyebut dirinya tidak mengenyam bangku sekolah, ‘tusing masekolah’, dalam riwayat hidupnya ternyata punya sekian banyak keistimewaan.

Adapun Michael Bakan hanyalah salah satu dari sejumlah murid asing yang pernah diasuhnya. Meski mencetak banyak murid asing, di penghujung masa hidupnya Tut Nang berhasil mewariskan ilmu makendangnya kepada salah satu cucunya, Gede.

Dari caranya menuturkan, Tut Nang tampaknya memiliki kebanggaan yang sangat tiada terhingga atas cucunya. Tentu disertai harapan bahwa cucunya lebih dapat mengembangkannya.

Tut Nang adalah sosok yang bisa dikatakan patron dalam seni kendang di Bali. Tut Nang dengan stil kekendangannya telah memberi tersendiri dalam mozaik kesenian Bali.

Selamat Jalan Sang Maestro, selamat jalan guru kami, obituari ini sungguh terbatas menceritakan riwayatmu yang sungguh unik dan menarik.Tenanglah di alam keabadian, biarlah murid muridmu mengembangkan segala warisanmu. [T]

In Memoriam — I Gusti Made Bunika, Putra Pelukis Maestro yang Setia Kukuhkan Gaya Denpasar
Ia Blencong, Ia Kelir Wayang yang Penuh Getar — In Memoriam Dalang Bapa Sija
Nyoman Sujena, Bima yang Nyakcak Sekuni itu Kini Nyujur Sunialoka
Tags: in memoriamkarawitan bali
Previous Post

Dunia Jero Sekarini | Cerpen I Made Ariyana

Next Post

Subak Spirit Festival 2024, Pesta Rakyat, dan Usaha Pemuliaan Air

Kadek Surya Jayadi

Kadek Surya Jayadi

Lahir di Sempidi 16 Maret 1995. Pernah mengenyam pendidikan di Program Studi Sastra Bali Universitas Udayana. Setamat dari jenjang S-1, ia melanjutkan studi S-2 di Prodi Ilmu Sejarah, Universitas Gadjah Mada. Kini pria yang akrab disapa Dek Uya, bekerja sebagai staff pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana.

Next Post
Subak Spirit Festival 2024, Pesta Rakyat, dan Usaha Pemuliaan Air

Subak Spirit Festival 2024, Pesta Rakyat, dan Usaha Pemuliaan Air

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

by Pry S.
June 8, 2025
0
Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

AKHIR Mei kemarin, Kompas menerbitkan sebuah feature bertajuk ‘Sastrawan Tak Bisa Menggantungkan Hidup pada Sastra.’ Liputan ini dibuka dengan narasi...

Read more

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co