PAGI-PAGI saya di chat oleh ibu-ibu untuk massage anaknya. Setelah deal untuk jadwal pelaksanaan massage, kami akhirnya bertemu di klinik kami Teratai Dharma Medika. Si Ibu mengajak anaknya yang akan berlomba di porsenijar tingkat provinsi. Kami melakukan terapi dengan semangat agar atlit kecil ini bisa fit saat berlomba membawa bendera panji Den Bukit.
Rasanya sangat senang setidaknya bisa berkontribusi untuk atlit-atlit. Lalu bagaimana teknik massage itu? Massage/pijat merupakan sentuhan yang memberikan perasaan aman, nyaman dan kehangatan serta kesegaran.
Untuk melakukan pemijatan pada tubuh, diperlukan teknik-teknik seperti menggosok/effleurage, memijat/petrissage, menggoncangkan/shaking, memukul/tapotement, menggerus/friction, menggosok melintang otot/walken, menggetarkan/vibration, menggeser lipatan kulit/skin rolling, dan mengurut/stroking.
Dari teknik-teknik ini tentu tidak bisa kita teorikan saja, karena sebenarnya lebih baik dan akan lebih ingat lagi kalua dilakukan langsung.
Teknik menggosok/effleurage misalnya berfungsi untuk melancarkan peredaran darah dan getah bening. Hal ini membantu mengeluarkan sisa-sisa pembakaran, mempercepat pasokan gizi ke darah, menaikkan jumlah sel darah merah dan putih, memperbaiki metabolisme dalam otot, dan menguatkan sistem otot pernapasan.
Masseur/masseus dapat dilakukan untuk program pada saat atlit latihan, persiapan lomba, pertolongan pertama, penyembuhan, dan kedokteran mulai dari 10 menit hingga maksimal 1 jam. Pemberian massage seluruh tubuh dilakukan tiap 2 hari sekali, maksimal tiap 3 hari. Massage pada bagian tubuh tertentu bisa dilakukan tiap hari sesuai penilaian Masseur/masseus.
Apa manfaat Massage?
Massage sendiri memiliki banyak sekali manfaat seperti merangsang saraf parasimpatik untuk merilekskan otot-otot, serta membantu mengurangi gangguan tidur. Pijatan menurunkan hormone stress sehingga terasa lebih nyaman dan bugar. Pijatan ini juga membantu memperbaiki aliran darah sehingga proses penyembuhan, regenerasi sel, dan peningkatan fungsi organ juga semakin baik.
Pijatan dapat membantu mengurai nodul nodul ketegangan otot sehingga gangguan nyeri otot semakin berkurang dan pijatan meningkatkan hormone endorphin yang berfungsi sebagai anti nyeri alami. Dengan demikian, pijatan juga membuat nyaman dan lebih rileks. Sehingga stress yang terjadi menjadi lebih membaik dan terkontrol.
Mengapa kita perlu memperkenalkan Massage?
Massage/pijat diidentikkan dengan terapi tradisional yang hanya dilakukan oleh non akademisi dan berkacamata hitam. Bahkan ada memandang sebelah mata massage hanya sebagai bentuk teknik tradisional yang tidak ada manfaatnya bahkan terlalu kuno. Padahal menurut saya, teknik massage ini sangat sering saya lihat sejak kecil di pedesaan maupun di perkotaan. Padahal massage merupakan kekayaan budaya yang perlu kita jaga bersama. Bahkan massage spa Bali sangat terkenal hingga ke luar negeri.
Massage menjadi teknik pengobatan tradisional yang dikembangkan sejak dulu seperti masa Majapahit dan juga tercantum dalam relief Borobudur (Shanti et al, 2016). Selain makna historisnya, teknik massage yang saya lakukan sendiri untuk masyarakat sangat membantu dalam menjaga kesehatan dan mempercepat penyembuhan.
Sebagai dokter, tentu saya harus memastikan sumber ilmiah dan teknik yang tepat sesuai indikasi. Jika saya sebagai dokter saja tidak malu melakukan layanan komprehensif untuk masyarakat, mari kita sama-sama untuk lakukan bersama dan kenalkan teknik ini oleh kalangan medis maupun akademisi. Massage, jalan menuju kesembuhan dan menjaga kebugaran. Salam [T]
BACA artikel lain dari penulisdr. Putu Sukedana