29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Maestro I Wayan Rindi dan Warisan Karya-karyanya yang Khas

tatkalabytatkala
June 30, 2024
inPanggung
Maestro I Wayan Rindi dan Warisan Karya-karyanya yang Khas

Legong karya I Wayan Rindi dalam Pesta Kesenian Bali 2024

I WAYAN RINDI adalah maestro dalam seni kekebyaran: tari dan tabuh. Banyak tari ciptaan yang diwariskan dan ditarikan hingga kini oleh generasi muda.

Pada Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2024 ini, dalam program rekasadana (pergelaran), dipentaskan karya-karya  Seni Kekebyaran karya Rindi. Antara lain Tari Pendet, Legong Bapang Durga, Baris Kekupu dan Topeng Arsa Wijaya.

Maka, membludaklah penonton memadati Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, tempat karya-karya Rindi itu dipentaskan. Apalagi, penampilan karya-karya Rindi dikemas dalam satu performance yang mengisahkan Rindi sengan melatih.

Karya-karya Wayan Rindi itu dimainkan para seniman dari Banjar Lebah, Desa Sumerta, Kota Denpasar. Tari-tarian ini diiringi oleh Sekaa Gong Sad Guna, Banjar Lebah. Iringan gamelan dimainkan secara lengkap, bahkan melibatkan penabuh wanita.

Pementasan menampilkan kisah Wayan Rindi yang sedang melatih menari anak-anak Banjar Lebah di era tahun 1950-an hingga 1970-an. Wayan Rindi diperankan oleh seniman Ketut Sutapa. Kisah bagaimana Rindi melatih bisa menjadi semacam nostalgia bagi seniman-seniman di Denpasar yang pernah dilatih oleh Rindi. Wayan Rindi meninggal pada tahun 1976.

Budayawan yang juga Kurator PKB, Prof. I Wayan Dibia mengatakan, karya-karya maestro Bali, sejak dulu harus ada yang ditampilkan seperti ini. Cara ini sekaligus sebagai upaya menelusuri perjalanan para maestro.

“Anak-anak sekarang itu tak tahu, siapa itu Pak Rindi, Pak Kaler, Pak Beratha dan lainnya. Tanpa dipentaskan dengan acara ini, mereka tidak akan rahu,” ucap Dibya.

Dibya mengatakan, pergelaran karya maestro ini penting sekali dilakukan dalam PKB. Untuk itu,  tahun depan harus ditampilkan lagi karya-karya maestro lainnya, bukan hanya menampilkan satu maestro saja.

Dengan begitu, kata Dibya, masyarakat akan betul-betul bisa mengenang karya-karya seni serta tokoh seni itu sendiri. Tinggal sekarang, informasinya yang dipersiapakn kemudian disajikan secara lebih lengkap.

“Sebab, saat penari membawakan Topeng Arsa Wijaya khas Rindi mesti disebutkan kalau Rindi itu pernah menjuarai Topeng Arsa Wijaya. Beliau pernah sebagai Juara I pada Festival Galiran Klungkung yang ketika itu bergabung dengan Sekaa Gong Sad Merta. Itu salah satu moment penting dan bersejarah,” kata Dibya yang mantan Rektor ISI Denpasar ini.

Pak Rindi, kata Dibya, memulai gamelan Arsa Wijaya dengan model luk ngewilet, berbeda dari biasanya yang dimainkan dengan model paceriring. Apa-apa yang menjadi kekhasan Rindi mesti dilengkapi dengan berbagai penjelasan, sehingga orang mengetahuinya.

Penampilan karya-karya para seniman zaman dulu itu sebagai sebuah bentuk pelestarian, maka mesti disiapkan dengan penelitian yang lebih serius, sehingga nuansa-nuansa yang khas yang dimiliki sang maestro itu kelihatan di mata publik.

“Pak Sutapa yang tadi memerankan Wayan Rindi, lupa satu hal bahwa beliau (Rindi) itu perokok,” selorohnya.

Jika Wayan Rindi sedang melatih, rokoknya tak pernah lepas dari mulutnya. Bahkan, sambil nyeregseg, rokoknya masih kuat menempel di mulutnya. Sama halnya dengan gaya Maestro Beratha.

“Pak Beratha biasa metajen, bukan karena sebagai seorang bebotoh, tetapi mencari inspirasi. Ketika membuat lagu, lalu idenya macet, beliau mengambil ayam lalu ke brananangan,” ceritanya.

Kalau masyarakat umum yang menyaksikan karya-karya Wayan Rindi sebagai sebuah kerinduan, maka bagi para pelaku seni dan seniman muda bisa saja memetik gaya-gaya Rindi serta original kualitas karyanya. Sebut saja pada Tari Topeng Arsa Wijaya misalnya, ada gerak nyambir itu tak seperti biasanya.

Gerak nyambir gaya Rindi itu berbeda dengan khas Gianyar atau khas Pedungan. Hal-hal itu, berbeda sedikit, tetapi bermakna. Itu menunjukan gaya seniman-seniman yang ada. “Hal itu menunjukkan kekayaan yang mesti dilestarikan,” kata Dibya.

Budayawan Prof. I Made Bandem mengatakan, acara pergelaran seamacam ini mesti terus dilakukan. Sebab, Bali banyak memiliki maestro-maestro seni tari Bali. Salah satu diantaranya, Wayan Rindi salah seorang maestro tari yang sangat mempuni. Beliau sempat bekerja di RRI Denpasar, keluarga kesenian Bali. Rindi itu penari topeng, tetapi awalnya sebagai penari legong.

Bandem bercerita, pada zaman itu Rindi sering menari dengan Ibu Reneng, Ibu Sadru, Cawan termasuk juga bersama Ibu Polok. “Kita harus mampu mengisahkan kembali kepada generasi muda. Salah satu diantaranya mementaskan karya-karaya seorang maestro dalam sebuah event, seperti PKB ini. Generasi muda sangat penting mengetahuinya,” kata Bandem.

Tarian itu, kata Bandem, berevoluasi. Maka ia berubah. “Nah, kalau kembali pada bentuk aslinya, walau tak sepenuhnya itu akan sangat bermanfaat. Paling tidak koreografi yang asli pasti masih ada, pakaiannya, sehingga bisa menyelamatkan tari-tarian yang bersifat legenda. Sebab, legenda ini yang paling penting sekali,” kata Bandem.

Wayan Rindi seorang maestro yang banyak belajar dari penari topeng dari Gemeh, yaitu Gede Sariada. Untuk melestarikan karya-karya seni itu, pemerintah harus mengambil langkah untuk mementaskan karya-karya maestro terdahulu. Jangan hanya dalam acara gong kebyar, tetapi dibuatkan acara khusus seperti ini.

Kalau bisa, kata Bandem,  acara pergelaran itu dilengkapi dengan diskusi dan Forum Focus Discussion (FGD) mencari narasumber yang bisa menceritakan tokoh tokoh Bali itu. Bali masih memiliki maestro lain, seperti Nyoman Kaler yang betul-betul legenda, merupakan guru dari semau koreografer di Bali. “Pak Rindi, Wayan Beratha berguru pada Pak Kaler, sehingga Pak Kaler seorang jenius seusngguhnya,” kata Bandem.

Nyoman Kaler seorang komposer sekaligus seorang koregrafer yang ikut mendirikan Kokar Bali di tahun 1960. Ini yang harus diangkat, lalu dimediakan dan didokumentasikan. Walau, ada gong kebyar yang menampilkan karya maestro yang lain, tetapi tidak secara khusus.

“Perlu disajikan secara khusus, baik biografinya, riwayat hidupnya, pengalaman sang maestro, siapa murid-muridnya, dari mana beliau belajar, itu yang paling penting. Tidak mungkin seorang maestro tanpa belajar. Oleh karena itu, ada guru-guru yang berperan serta,” kata Bandem. [T][Pan]

Mendengar Gending Pelegongan Wayan Lotring dari Sekaa Gong Desa Adat Munggu
Membaca Marya dari Masa Depan: Catatan Berkunjung ke Rumah Peninggalan I Ketut Marya
Tentang Mario yang Tak Banyak Diketahui: Bertemu Soekarno dan Embrio Kebyar Duduk dari Busungbiu
Ketika Para Guru Besar Menari di Bulan Menari ISI Denpasar
Bandem dan Dibya Bicarakan Ida Bagus Oka Blangsinga di Bentara Budaya
Ketika Siswa SMKN 4 Bangli Memainkan Wayang Wong Kumbakarna Lina
Generasi Janger Anak-anak dari Banjar Mukti Singapadu
Tags: baligong kebyarI Wayan Rindikesenian balimaestro seniPesta Kesenian BaliPesta Kesenian Bali 2024
Previous Post

Buleleng Fashion on the Street, Pemanasan Buleleng Fashion Festival 2024

Next Post

Anugerah Jurnalisme Warga 2024, Melalui Citizen Science Ungkap Masalah Lingkungan di Bali

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Anugerah Jurnalisme Warga 2024, Melalui Citizen Science Ungkap Masalah Lingkungan di Bali

Anugerah Jurnalisme Warga 2024, Melalui Citizen Science Ungkap Masalah Lingkungan di Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co