31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ramuan Sirih-Pinang Dalang Putu Ardiyasa dalam Fragmentari “Ngerajasinga”

JaswantobyJaswanto
June 28, 2024
inKhas
Ramuan Sirih-Pinang Dalang Putu Ardiyasa dalam Fragmentari “Ngerajasinga”

Putu Ardiayasa di atas panggung Ardha Candra Taman Budaya Bali

GONG kebyar belum dimainkan, tapi panggung sudah menyala. Di belakang panggung, Putu Ardiyasa menyandarkan tubuhnya di tembok, di sebuah sudut agak gelap, dekat dengan ruang rias penari. Mulutnya tak henti-henti mengunyah sesuatu.

“Ini ramuan sirih-pinang, dipadu dengan gambir dan pamor. Ini khusus dibuat ibu saya,” ujarnya.

Sembari tetap mengunyah, ia mengeluarkan sebuah kotak dari kantongnya. Isi kotak itu ternyata obat tolak angin pabrikan merk terkenal. “Saya juga bawa ramuan modern dalam kemasan sachet,” katanya sembari mencoba tertawa, tapi raut ketegangan di wajahnya tak bisa disembunyikan.

Putu Ardiyasa mengakui semua bagian tubuhnya memang terasa tegang, karena pada malam itulah ia untuk pertamakalinya memberanikan diri menjadi dalang fragmentari dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB).

“Ini pengalaman pertama, dan ini harus dilalui dengan baik,” kata Putu Ardiyasa yang akrab dipanggil Ardi itu.

Ardi menyiapkan diri dengan matang, termasuk ramuan tardisional agar suaranya tak hilang. “Jika suara sampai hilang, apalagi tumbang di atas panggung, itu cela tak terlupakan bagi seorang dalang,” ujarnya.

Fragmentari Ngerjasinga yang dipentaskan Sekaa Gong Dharma Pradangga, Desa Tukadmungga, Buleleng, pada parade gong kebyar dewasa PKB 2024 di Taman Budaya Bali, Denpasar, Sabtu 22 Juni 2024 | Foto: Dokumentasi Sekaa Gong Dharma Pradangga

Malam itu, Sabtu, 22 Juni 2024, sesuai agenda parade gong kebar dewasa PKB XLVI-2024, bertemu dua sekaa gong kebyar dewasa, duta Gianyar dan duta Buleleng. Dari Gianyar tampil Sekaa Gong Batur Mahaswara, Desa Batuan. Dari Buleleng tampil Sekaa Gong Dharma Pradangga, Desa Tukadmungga. Mereka mebarung, beradu-padu, di panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali, Denpasar.

Ardi berperan sebagai dalang untuk fragmentari yang dimainkan Sekaa Gong Dharma Pradangga, Desa Tukadmungga. Ia lahir di Desa Selulung, Kintamani, Bangli. Sebagai dosen di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, ia tinggal di Buleleng.

“Saat ditunjuk jadi dalang, saya ragu. Kemudian saya meyakinkan diri, harus berani,” katanya.

Sesungguhnya Ardi bukanlah dalang kemarin sore, meski usianya baru 31 tahun. Ia belajar mendalang sejak kanak-kanak. Selain belajar secara otodidak, dan punya pengalaman mendalang di desa-desa, ia juga jebolan S1 program Studi Seni Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar tahun 2015, lalu tahun 2017 lulus Program Magister Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta.

Selain terbiasa mendalang untuk wayang kulit, ia mengaku kerap mendalang untuk pementasan fragmentari di Bangli atau di kampus tempatnya mengajar. Sejak kuliah ia memang punya mimpi jadi dalang fragmentari di PKB. Tahun 2024 ini mimpinya terwujud, tapi justru ia tegang, takut mengecewakan penonton.

Rasa cemas, kata Ardi, muncul ketika ia mengingat nama-nama dalang idolanya, seperti Dewa Ngakan Sayang, Ketut Kodi, dan Wayan Bawa.  “Saya selalu merasa minder ketika mengingat nama-nama dalang idola saya itu,” katanya.

Namun, di tengah rasa minder itu, ia justru punya niat untuk membuktikan diri pada tokoh-tokoh dalang idolanya itu, bahwa ia bisa mengikuti jejak mereka. Selain berlatih dengan tekun, sejak menyatakan sanggup tampil di PKB, ia juga mengikuti pantangan makan. “Sebulan sebelum pentas, saya tidak minum es, tidak makan gorengan,” katanya.   

Seluruh upaya yang dilakukan Ardi ternyata berhasil. Suara dan nyanyian yang ia lantunkan saat mendalang di atas panggung terdengar sempurna. Ia bisa mengantarkan cerita dengan baik, artikulatif, jenaka, dan dramatik. Fragmentari yang ditampilkan sekaa gong dari Desa Tukadmungga itu pun berhasil membuat penonton terpukau. 

“Ramuan sirih buatan ibu saya sangat membantu. Itu ramuan ampuh bagi seorang dalang agar tenggorokan bebas dari virus atau apa pun yang membuat suara terganggu atau bisa hilang,” ujar Ardi yang sudah menjadi dalang sejak tahun 2013 itu.

Putu Ardiyasa (pegang mik, sudut kiri bawah) ) saat mendalang Fragmentari Ngerjasinga yang dipentaskan Sekaa Gong Dharma Pradangga, Desa Tukadmungga, Buleleng, pada parade gong kebyar dewasa PKB 2024 di Taman Budaya Bali, Denpasar, Sabtu 22 Juni 2024 | Foto: Dokumentasi Sekaa Gong Dharma Pradangga

Fragmentari yang dimainkan di atas panggung itu berjudul “Ngerajasinga”, yakni kisah tentang perjalanan Ki Barak Panji Sakti dari Klungkung ke Denbukit atau Buleleng, yang kemudian menjadi raja besar di wilayah Bali pesisir utara itu.

Menurut Ardi, sesuai dengan tema Jana Kerti pada PKB tahun 2024 ini,  fragmentari “Ngerajasinga” menceritakan tentang kemuliaan, harkat dan martabat manusia unggul, yakni Ni Luh Pasek, ibu dari Ki Barak Panji Sakti yang begitu tabah mendampingi anaknya. “Tentu kami juga menampilkan sosok unggul Ki Barak Panji yang berhasil membangun kerajaan besar di Buleleng,” ujarnya.   

Ketika fragmentari itu dimulai, para penabuh memberi entakan dengan atraktif, keras, dan dengan tempo yang cepat, lalu sedikit melambat saat suara Ardi sebagai dalang mulai ambil bagian. Lalu cerita bergerak hingga akhirnya mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton.

Selain fragmentari, pada parade gong kebyar dewasa malam itu, sekaa gong duta Buleleng juga membawakan Tabuh Kreasi Pepanggulan Gagak Gora, dan Tari Wiranjaya.

“Saya lega, semua berjalan baik. Debut saya sebagai dalang di PKB bisa sukses,” kata Ardi lega. [T]

Reporter: Jaswanto
Penulis: Jaswanto
Editor: Adnyana Ole

Tags: bulelengfragmentarikesenian baliPesta Kesenian BaliPesta Kesenian Bali 2024
Previous Post

Bertemu ‘Memedi’ di Bulan Juni (2-Habis)

Next Post

Made Kranca Melangkah Bersama Gong Legendaris Jagaraga Menuju Pesta Kesenian Bali 2024

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Made Kranca Melangkah Bersama Gong Legendaris Jagaraga Menuju Pesta Kesenian Bali 2024

Made Kranca Melangkah Bersama Gong Legendaris Jagaraga Menuju Pesta Kesenian Bali 2024

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co