MENGISI cuti bersama kenaikan Isa Al Masih lalu, saya memutuskan untuk berkunjung ke Pacitan. Cukup dengan merogoh kantung sejumlah Rp. 80.000 saya sudah nyaman duduk di dalam mobil travel sambil menikmati perjalanan. Suasana sejuk ditemani pemandangan perbukitan menemani perjalanan saya dari Yogyakarta menuju Pacitan. Selama kurang lebih tiga jam perjalanan jalur darat, akhirnya saya tiba di Pacitan, Jawa Timur.
Terkenal dengan keindahan pantainya membuat saya penasaran dengan ungkapan “Pacitan adalah Balinya Jawa”. Melalui beberapa media saya mencari pantai-pantai yang sekiranya menarik. Melihat ulasan yang ada saya akhirnya tertarik memasukkan pantai Pidakan dalam daftar. Saya rasa orang-orang perlu tahu keindahan alam pacitan terutama pantai Pidakan.
Sehari setelah tiba di Pacitan, saya segera menuju pantai Pidakan. Sekitar pukul 10:00 WIB saya tiba di pantai Pidakan. Belum terlalu siang dan suasana pantai masih sepi dari pengunjung. Kesan pertama saya turun dari mobil dan memandang pantai Pidakan adalah “indah sekali ciptaan Tuhan”. Saya sangat terkesan dengan keindahan pantai ini dalam sekali pandang.
Menempuh jarak sekitar 20 kilometer dari kota Pacitan, rasanya setimpal dengan pemandangan yang disuguhkan oleh pantai Pidakan. Akses menuju pantai ini mudah untuk dijangkau baik menggunakan motor atau mobil pribadi. Sepanjang perjalanan menuju pantai, saya disuguhkan dengan pemadangan pantai-pantai yang indah. Ditemani dinding tebing yang menghiasi sisi jalan lainnya menambah kekaguman saya kepada alam Pacitan.
Hamparan Keindahan di Pantai Pidakan Pacitan
Hamparan Bebatuan di Sepanjang Bibir Pantai Pidakan | Foto: Karisma Nur Fitria
Tibalah saya di pantai Pidakan, disambut ramah oleh penjaga dan membayar uang retribusi sebesar Rp. 10.000 saja. Pantai Pidakan memiliki keindahan dan ciri khas tersendiri dibanding pantai biasanya. Terdapat bebatuan yang menghiasi sepanjang bibir pantai dan menambah pesona pantai ini. Ketika deburan ombak bertemu di bibir pantai dan bertumburan dengan bebatuan itu memberikan efek suara seperti air sedang membawa bebatuan ke arah laut. Hal ini memberikan ketenangan tersendiri bagi saya atau mungkin pengunjung lain dengan menikmati suara itu.
Apabila diungkapkan dengan kata-kata, pantai Pidakan adalah pantai yang ada dalam bayangan saya selama ini. Di sekitar pantai ditumbuhi banyak pohon kelapa. Lingkungannya yang sangat bersih akan membuat siapa saja nyaman berlama-lama di pantai ini. Air laut yang jernih menampilkan warna biru kehiijauan dengan pasir yang putih menambah suasana pantai sesungguhnya.
Terlalu sibuk memandangi keindahan pantai dengan hamparan bebatuannya, saya berpaling mengagumi hal lain. Terdapat sebuah mercusuar kecil yang berada di tengah pantai. Mercusuar yang kokoh bewarna putih di atas hamparan ombak laut menambah pesona indah pantai ini.
Mercusuar di Tengah Laut Pantai Pidakan | Foto: Karisma Nur Fitria
Pantai yang terletak di Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, ini menyediakan fasilitas yang cukup lengkap seperti, gazebo, tempat duduk di sepanjang pantai, tempat sampah yang memadai, mushola, dan kantin. Tergiur dengan bau cilok dari seorang penjual, saya membutuskan untuk membelinya “Ciloknya 5.000 nggih, Pak”. Si bapak dengan riang melayani dan diluar dugaan pentol cilok yang diberikan sangat banyak, jelas harganya bukan sebiji Rp.500 perak seperti di Yogyakarta. Hal ini membuat culture shock bagi saya.
Di tempat wisata seperti pantai sudah biasa menjumpai para pedagang makanan dengan seenaknya menaikkan harga, tetapi tidak di pantai Pidakan. Hal ini menjadi nilai plus tersendiri bagi pengalaman saya berkunjung ke pantai Pidakan, Pacitan, Jawa Timur. Uang Rp. 20.000 sudah sangat cukup mulai dari biaya masuk dan membeli makanan ringan seperti es kopi dan cilok.
Pantai ini cocok dijadikan sebagai desnitasi wisata yang dapat dikunjungi bersama keluarga, teman, atau pasangan. Ketika mengitari pantai, tidak jarang saya menemukan pengunjung yang datang bersama keluarganya dan menggelar tikar lalu makan bersama. Sebuah piknik yang menyenangkan, makan bersama ditemani keindahan pantai Pidakan.
Suasana Pantai Berhiaskan Pohon Kelapa | Foto: Karisma Nur Fitria
Tidak cukup dengan menikmatinya saja. Pastikan kamera atau handphone memiliki ruang dan baterai yang cukup untuk mengabadikan setiap momen di pantai ini. Dengan pemandangan indah dan fotogenik akan sangat layak menyebut pantai Pidakan ini sebagai tempat yang instagramable. Saya tidak berhenti memotret setiap sudut keindahan pantai Pidakan.
Melihat keindahan pantai Pidakan ada satu hal yang semestinya diperhatikan oleh pihak pengelola. Ketika tiba di pantai dengan situasi ombak cukup tinggi, penting untuk dihadirkan pengawas yang siap berjaga di pantai guna menghimbau pengunjung. Terdapat pos keamanan akan tetapi tidak ada pengawas yang menjaga di sana. Hal ini menjadi perhatian tersendiri demi keamanan dan kenyamanan pengunjung. Menghindari hal yang tidak diinginkan tentu perlu diwaspadai seperti dengan adanya himbauan, seperti aturan, atau larangan dalam papan pengumuman.
Berbagai daya tarik yang ditawarkan oleh pantai ini memberikan kesan tersendiri bagi saya. Perjalanan dari Yogyakarta ke Pacitan tidak mengecewakan sama sekali dengan suguhan keindahan alam terutama pantainya. Pantai Pidakan sangat layak dijadikan salah satu tujuan ketika mengunjungi Pacitan. [T]