BAGI kaum laki-laki yang sudah dewasa, menikah merupakan sebuah tanggung jawab yang besar. Apalagi ketika sudah memiliki anak maka tanggung jawab akan semakin berat. Ketika sudah menikah maka bukan hanya kebutuhan dirinya saja yang perlu dipenuhi, melainkan juga kebutuhan dari anak dan juga istri.
Kebutuhan tersebut bukan hanya dari yang sifatnya material, namun nonmaterial juga termasuk di dalamnya. Sering dibilang, nafkah lahir dan batin.
Selama ini yang terjadi di masyarakat sering orang memberikan pilihan mau menjadi suami atau ayah yang baik. Seakan dua hal tersebut tidak mungkin bisa dicapai secara bersamaan oleh seorang laki-laki. Yang ada seorang laki-laki dipaksa untuk memilih salah satunya.
Menjadi suami yang baik dan ayah yang baik memang dua hal yang berbeda, namun bukan berarti kedua hal tersebut tidak bisa di capai bersamaan. Ketika seorang laki-laki telah berumah tangga dan memiliki anak, maka seharusnya ia telah siap untuk menjadi figure suami dan ayah yang baik bagi istri dan anaknya.
Memenuhi kebutuhan istri dan anak sama pentingnya. Hal ini perlu dilakukan agar rumah tangga tetap berjalan stabil, hangat dan penuh cinta. Tugas sebagai suami dan ayah yang baik sebenarnya tidak jauh berbeda.
Beberapa poin untuk menjadi suami yang baik diantaranya:
(1) Ikut mensupport pasangan dalam bentuk dukungan emosional, fisik, dan mental kepada pasangannya.
(2) Komunikasi intens yaitu membangun komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan.
(3) Menjaga keromantisan dengan cara melakukan hal-hal kecil yang menunjukkan cinta dan perhatian.
(4) Memberikan tanggung jawab yaitu bertanggung jawab atas diri mereka sendiri dan keluarga mereka.
Sementara untuk menjadi ayah yang baik juga perlu melakukan beberapa hal berikut yaitu:
(1) Terlibat aktif dalam kehidupan anak seperti menghabiskan waktu bersama anak.
(2) Memberi kasih sayang dan perhatian seperti mendengarkan anak bicara dan memberikan pujian.
(3) Menjadi teladan bagi anak dengan memberikan contoh perilaku dan hal positif yang bisa dicontoh oleh anak.
(4) Mendukung perkembangan anak dengan memfasilitasi segala kebutuhan belajar anak.
(5) Menjadi mitra dalam pendidikan anak dengan berpartisipasi aktif membantu anak selama proses belajar. [T]