Dengan gagahnya berdiri tegak mengepakan sayap, ia akan terbang tinggi mencapai cita-cita adiluhung. Sinuhun Singa Denbukit, Anglurah Panji Sakti, menuju Buleleng sejahtera, gemah ripah loh jinawi. Semangat yowana Buleleng dalam dharma dan kobaran abhinaya, sebagai wujud cinta dan perubahan di tengah segara denbukit. Melalui dedikasi dari pemuda pemudi Panji Sakti dan ajaran Sang Hyang untuk berbudi, niscaya perjalanan menuju cita nirmala, Aryaduta Padma Gandiva
Belum genap pukul 15.00 WITA, namun orang-orang sudah mulai berdatangan memenuhi Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja. Satu per satu menduduki kursi-kursi lipat yang bentuknya seperti kursi bioskop. Dari raut wajah dan ekspresi yang mereka perlihatkan, nampak mereka sangat terpukau melihat wajah baru yang dimiliki gedung kesenian tersebut sejak Agustus tahun lalu. Kursi-kursi yang mereka duduki, serta panggung utama yang ada di depan mereka, terlihat mencolok dalam balutan karpet berwarna merah. Di atas panggung, satu set sound system dan dua unit videotron serta lighting permanen telah disetting sedemikian rupa.
Sepasang gayor bak dekorasi acara pernikahan sudah terpasang rapi mengapit pintu masuk menuju panggung. Seperangkat gamelan Bali juga sudah tertata apik di sisi sebelah kiri. Tak heran, masyarakat Buleleng yang hadir saat itu merasa takjub. Mereka terpukau. Mereka terkesima. Kekaguman tersebut bercampur aduk dengan rasa semangat mereka untuk menonton bersama Grand Final Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024 yang diadakan hari itu juga, Sabtu, 23 Maret 2024. Mereka datang dengan sangat antusias untuk menyaksikan penobatan Duta Pariwisata dan Budaya Kabupaten Buleleng selanjutnya.
Finalis Jegeg Bagus Buleleng 2024 mempersembahkan Tari Pangkaja Tatwa sebagai tari penyambutan | Foto: Arimbawa Pictures
Finalis Jegeg Bagus Buleleng 2024 mempersembahkan Tari Pangkaja Tatwa sebagai tari penyambutan | Foto: Arimbawa Pictures
“Di tahun ini kita hadir kembali di tengah-tengah masyarakat untuk tentunya membantu pula promosi pariwisata di Kabupten Buleleng khususnya, karena pariwisata di Kabupaten Buleleng sudah semakin berkembang pesat, sehingga sudah tugas utama kita untuk mempromosikan kekayaan yang kita miliki di Kabupaten Buleleng sesuai dengan tagline HUT Kota Singaraja tahun ini, yaitu Buleleng Berbangga,” ujar salah satu pembawa acara.
Di antara kursi penonton, tepatnya di barisan paling depan, para undangan resmi dari jajaran Pemerintahan Kabupaten Buleleng dan asosiasi terkait turut hadir meramaikan ajang bergengsi tersebut. Mereka adalah Bapak Pj. Bupati Buleleng yang diwakili oleh Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, seluruh pimpinan OPD di Kabupaten Buleleng, Kepala Cabang BPD Bali Singaraja, Direktur Utama Perumda Tirta Hita Buleleng, serta Semeton Jegeg Bagus Kabupaten dan Kota se-Bali.
Ida Ayu Santhi Pinandita Erawan atau yang akrab disapa Dayu Santhi merupakan ketua panitia pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024. Ia menjelaskan tema yang diusung pada tahun ini adalah “Aryaduta Padma Gandiva” yang berarti para yowana Buleleng diharapkan menjadi duta yang baik, yang berlandaskan pada pengetahuan yang utama selayaknya kelopak atau bunga teratai yang asri, serta Gandiva yang dikenal sebagai busur panah Sang Arjuna. Menurutnya, para finalis yang menjadi duta tidak hanya dinilai dari segi fisik, namun juga dari segi pemikiran yang tajam setajam panah Sang Arjuna tersbeut, dan nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“10 pasang finalis ini akan menjadi representasi seluruh yowana di Buleleng serta menjadi mitra Pemkab Buleleng dalam mempromosikan aspek pariwisata dan budaya yang ada di Buleleng. Dengan kriteria yang kita sudah tentukan dalam memilih Jegeg Bagus, pastinya finalis diharapkan dapat menerapkan visi misinya demi membangun citra pariwisata positif bagi Buleleng,” ujar Dayu Santhi.
Pembawa acara memandu berlangsungnya Grand Final Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024 | Foto: Arimbawa Pictures
Finalis Jegeg Bagus Buleleng 2024 mempersembahkan Tari Tani Agirang Gawe | Foto: Arimbawa Pictures
Finalis Jegeg Bagus Buleleng 2024 mempersembahkan Tari Tani Agirang Gawe | Foto: Arimbawa Pictures
Ditambahkannya, para finalis telah melewati berbagai macam tahapan seleksi sejak Desember 2023, dimulai dari seleksi tahap I: seleksi administrasi dan fisik, dilanjutkan dengan seleksi tahap II: seleksi keterampilan, public speaking, bakat, dan interview, dilanjutkan dengan pra-final yang diisi dengan pembekalan oleh pemateri-pemateri yang handal, dan kembali dilanjutkan dengan tes keterampilan, presentasi ilmiah, dan preliminary competition yang dimeriahkan dengan pagelaran fashion show bertajuk “90s Night of Jegeg Bagus Buleleng 2024”.
Sekretaris Daerah Buleleng Gede Suyasa memberikan sambutan sekaligus membuka acara Grand Final Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024. Ia mewakili Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana yang kebetulan berhalangan hadir karena memiliki agenda penting lainnya di Kota Denpasar. Dalam sambutannya itu, Sekda Suyasa mengakui Jegeg Bagus Buleleng dapat menjadi ruang bagi para yowana di Buleleng untuk menunjukan potensi dan komitmen mereka dalam mendukung pembangunan di Buleleng. Tidak hanya terpaku dalam kebudayaan, tapi juga menjadi pioner yang mendorong pengembangan pariwisata dengan bersinergi bersama Pemerintah Kabupaten Buleleng, pun menggandeng seluruh stake holder terkait untuk meyakinkan masyarakat luas bahwa pariwisata Buleleng sangat layak dikunjungi dengan seluruh potensi yang dimiliki.
“Mari kita berbangga bisa memiliki anak muda yang penuh dengan kreativitas dan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Finalis Jegeg Bagus Buleleng 2024 Persembahkan 2 Tarian yang Berbeda
Umumnya, dalam acara grand final pemilihan Jegeg Bagus di Bali, para finalis hanya menampilkan satu tarian pembuka di atas panggung, biasa dipentaskan setelah acara benar-benar dibuka secara resmi. Berbeda dengan Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024, para finalis justru mempersembahkan 2 tarian dengan konsep yang berbeda, dengan background story yang berbeda, dengan kostum yang berbeda pula. Kedua tarian tersebut diciptakan oleh I Gusti Ngurah Eka Prasetya – Bagus Buleleng dan Bagus Bali 2005, dan Ida Ayu Ketut Widia Utami – Semeton Jegeg Bagus Buleleng, Ngurah Agung Rizki Restu Aji – Bagus Buleleng 2013 sebagai penata kerawitan dan dibantu oleh para penabuh dari Sanggar Seni santhi Budaya.
Para undangan dari jajaran Pemerintah Kabupaten Buleleng yang hadir dalam Grand Final Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024 | Foto: Arimbawa Pictures
Dayu Shanti selaku ketua panitia Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024 menyampaikan laporannya | Foto: Arimbawa Pictures
Pertama-tama, para finalis membawakan tarian penyambutan yang diberi nama Tari Pangkaja Tatwa, sebuah tari yang dipentaskan sebagai wujud atur pengaksama dari Semeton Jegeg Bagus Buleleng. Menceritakan sekilas mengenai Buleleng yang menjadi kabupaten terbesar di Bali. Pada zamannya, Buleleng pernah menjadi ibu kota Sunda Kecil. Ciri khas kabupaten yang keras dengan kebyaran, pola gerak yang dinamis, serta busana adat Buleleng yang dikenakan oleh para penari membawa ke masa dahulu, zaman di mana Buleleng dengan masa kejayaannya. Jegeg Bagus Buleleng diharapkan akan menjadi duta pariwisata yang berbudaya, duta yang mampu mempertahankan adat istiadat dan kesenian yang ada di daerahnya masing-masing dari 9 kecamatan yang ada, sehingga Jegeg Bagus Buleleng mampu berdiri tegak dan kokoh untuk tetap melestarikan nilai-nilai yang ada di Kabupaten Buleleng dan Bali.
Seusai tarian penyambutan tersebut dipentaskan, para finalis tidak langsung begitu saja membawakan tarian kedua. Mereka kembali ke belakang panggung terlebih dahulu dan acara pun dilanjutkan dengan rangkaian-rangkaian yang sudah ditetapkan sesuai rundown acara, seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa bersama, sampai perkenalan dewan juri. Saat itulah, mereka memiliki cukup waktu untuk berganti pakaian sebelum kembali ke atas panggung untuk membawakan tarian selanjutnya.
Tarian ke-2 berjudul Tari Tani Agirang Gawe, merupakan tarian yang dibawakan oleh para finalis Jegeg Bagus Buleleng 2024 sesuai dengan konsep/tradisi diangkat pada pemilihan tahun ini yaitu tradisi Sampi Gerumbungan. Oleh para petani, tradisi ini rutin dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas hasil garapan atau panen yang melimpah. Sepasang sapi akan dihiasai dengan berbagai aksesori. Leher mereka akan dipasangkan sebuah pengakit kayu yang disebut Uga. Kemudian, genda atau lonceng yang disebut Gerumbungan ditempatkan di kedua leher sapi tersebut. Setelah semuanya terpasang dengan sempurna, sapi-sapi tersebut kemudian diajak berjalan-jalan oleh seorang joki. Berbeda dengan tradisi Karapan Sapi di Madura atau Makepung di Jembrana yang menonjolkan kekuatan dan kecepatan sapi, tradisi Sampi Gerumbungan di Buleleng lebih menekankan pada unsur keindahan, keserasian, dan gerakan sapi yang selarah. Jadi sapi-sapi yang digunakan dalam tradisi ini tentu adalah sapi-sapi pilihan dan istimewa, yang memiliki postur yang baik, tegak, dan gagah.
Tari Tani Agirang Gawe terispirasi dari sebuah kegiatan para petani yang akan menanam benih padinya di sawah. Finalis Bagus menjadi Bapak Tani. Yang memakai topi capil dan membawa cangkul. Finalis Jegeg menjadi Ibu Tani yang membawa wakul sebagai tempat benih padi. Kala itu para petani sedang berkumpul untuk bekerjasama membajak sawahnya dengan menggunakan cangkul. Namun pekerjaan mereka terkendala dan tidak terselesaikan karena ada salah satu petani yang terluka. Sampai akhirnya ada salah satu Ibu Tani berinisiatif membajak sawah menggunakan sapi agar dapat membantu pekerjaan para petani sehingga cepat terselesaikan dan benih padi cepat ditanam. Maka dipanggilah para sapi masuk ke atas panggung. Ada 5 Finalis Bagus yang menari menjadi sapi-sapi bagi para petani. Berkat bantuan sapi-sapi tersebut, akhirnya pekerjaan mereka cepat selesai. Padi ditanam petani pun senang. Tarian yang mereka bawakan memperlihatkan betapa indahnya kehidupan para petani yang sedang bekerja di sawah saling bahu membahu dan saling tolong menolong sesama petani dengan hati penuh riang gembira.
Dialog Promosi Pariwisata yang Lagas dan Lugas Khas Buleleng
Seperti yang disampaikan oleh Sekda Suyasa dalam sambutannya, bahwa pariwisata Buleleng sangat layak dikunjungi dengan seluruh potensi yang dimiliki. Dalam acara Grand Final Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024 hari itu, seluruh finalis berkesempatan untuk mempromosikan salah satu tempat wisata yang ada di Kabupaten Buleleng. Mereka tampil berpasangan, Jegeg 1 berdampingan dengan Bagus 1, Jegeg 2 dengan Bagus 2, begitu seterusnya. Total ada 10 tempat wisata yang dipromosikan, yaitu Desa Tajun, Madu Kele-Kele Kecamatan Banjar, Wanagiri Bali Kopi, Pondok SPD Pancasari, Agrowisata Lalangan, Hattens Wine Vineyard, Taman Buah Sawitri, Mayong Agrowisata, Munduk Coffee, dan Desa Panji.
Sekda Buleleng Gede Suyasa memberikan sambutan | Foto: Arimbawa Pictures
Yang menarik dari dialog promosi pariwisata tersebut adalah cara-cara mereka mmepromosikannya. Mereka semua beradu acting menjadi sepasang sejoli yang hendak berekreasi. Di sanalah kemudian dialog-dialog mereka mengalir, mulai dari hal-hal menarik yang bisa dijumpai di sana, bagaimana suasana yang ada di lokasi tersebut, harga-harga makanan dan minuman yang terjangkau, apa saja yang bisa dilakukan oleh para wisatawan, dan sebagainya. Yang menjadikan dialog-dialog mereka terasa begitu asyik dan seru untuk didengarkan adalah guyonan-guyonan mereka menggunakan bahasa Bali yang begitu gamblang dan dialek Buleleng yang begitu kental.
Dialog promosi pariwisata mereka di atas panggung terdengar seperti obrolan dalam pergaulan di masyarakat Buleleng. Mereka berdialog dengan sangat lugas dan lagas, tidak ragu dalam menyampaikan sesuatu, sesekali ceplas ceplos dan basa-basi untuk memecah kebekuan komunikasi. Sebagian besar para finalis bahkan tidak segan-segan menggunakan kata “Cai” dan “Ake” atau “Awake”, kata-kata yang lumrah digunakan oleh orang Buleleng. Mereka berkelakar selayaknya orang Buleleng berkelakar sehari-hari. Salah satu potongan dialog yang disampaikan pada acara Grand Final Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024 adalah seperti berikut:
Bagus: “Gaenang kopi sik, Luh, matan Bli kiap sajan, Luh”
Jegeg: “Eh bak tingalin malu di paon muh, ade kopi ape sing adane to? Jelemane ne liunan tetagihan. Pantes bliang engken kopi. Sing ngelah kopi awake”
Bagus: “Jelemane ne tunden ngaenang kopi be aeng gati pesautne. Amen sing ngelah kopi meoran nae. Ne Bli ade pis, ajake bareng-bareng meli kopi nyak?”
Jegeg: “Ehh serem gen misi ngajakin meli kopi. Ke warung malun cunguhe keto neh.”
Bagus: “Ee Bli kar ngajakin ke Wanagiri meli kopi. Sing ane di malun cunguhe to ape ade?”
Jegeg: “Wanagiri? Aeng joh gumine ngalih kopi. Ade ape teh ditu? Paling ade nyaman Bli ne gen ditu”
Bagus: “Nyaman Bli ne ane cen?”
Jegeg: “To ane demen makpak biu to”
Bagus: “Bojog orahange ake. Cai care celeng lue”
Jegeg: “Ape to?”
Bagus: “Bengkung”
Jegeg: “Bangkung”
Bagus: “Nah to sube” (Dan seterusnya, dialog dilanjutkan dengan perkenalan tempat wisata kopi di Wanagiri)
Salah satu momen Finalis Jegeg Bagus Buleleng 2024 saat sesi Dialog Promosi Pariwisata | Foto: Arimbawa Pictures
Dialog yang disampaikan di atas terdengar sangat easy going dan bahkan sangat jauh dari kata kaku. Tidak ada canggung-canggungnya. Justru terasa sangat berterus terang dalam mengekpresikan sesuatu tanpa perlu basa-basi. Boleh dikata dialog di atas sangat mewakili orang Buleleng, setidaknya orang dengan karakter Buleleng yang memiliki satu kekhasan tersendiri, dan tentu saja hal tersebut sangat sesuai dengan tema Buleleng Berbangga dalam konteks bangga menjadi orang Buleleng, yang bangga dengan bahasa dialek Buleleng. Terlebih, Bahasa Bali dialek Buleleng, yang dalam pandangan para ahli merupakan bagian dari dialek Bali Aga.
Last Speech Manchika dan Bimantara, Ketidaksempurnaan dan Kemenangan
Jegeg Bagus Buleleng 2023, Putu Manchika Widya Candra dan Putu Bimantara, A.Md. mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung mereka berdua di perhelatan Jegeg Bagus Bali 2023. Tahun lalu, nama mereka berdua disingkat Mantra, yaitu Manchika dan Bimantara. Terdengar seperti sesuatu yang magis. Mantra diharapkan dapat menjadi sebuah pengantar doa-doa baik, harapan, serta ketulusan hati yang selalu dipanjatkan umat manusia pada sang penciptanya. Di ajang Jegeg Bagus Bali, Jegeg Chika terpilih menjadi Jegeg Bali Berbakat 2023 dan Bagus Bimantara berhasil menyabet gelar Runner Up III Bagus Bali 2023.
“Thank you for always supporting Mantra until now. Maybe we are not perfect yet, but I am truly grateful, I am truly proud of what we have done before, dan untuk teman-teman di angkatan 2024 semoga dapat mengemban tugasnya dengan baik, terus berproses, terus belajar, dan jangan berpuas diri. Terima kasih.” ujar Jegeg chika.
Bagus Bimantara bercerita tentang ketidaksempurnaan yang ia miliki ketika mendaftarkan diri menjadi calon Duta Pariwisata dan Budaya Kabupaten Buleleng tahun lalu. Ia memulainya dengan ketidaksempurnaan, dan hari itu ia berdiri di atas panggung juga dengan ketidaksempurnaan. Namun, ketidaksempurnaan itulah yang mengantarnya dan memberikan banyak pelajaran berharga bahwa untuk menjadi seorang juara tidak perlu kesempurnaan.
“Tidak perlu persiapan yang besar dan jor-joran, tetapi ketika kita mampu untuk mengadaptasikan diri kita dengan apapun yang terjadi kedepannya, astungkara kita dapat mencapai tujuan yang kita inginkan. and that what we do after this one year, with full of our imperfection, and tonight we both and all of Dolphin Cantik (Semeton Jegeg Bagus Buleleng 2023) family will give new title to new person that we trust can do and serve more people of Buleleng regency and improving the quality of tourism as what we want to.” terang Bagus Bima.
Ia mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan masyarakat Kabupaten Buleleng atas dukungan terhadap Semeton Jegeg Bagus Buleleng. Ia juga memohon maaf sebesar-besarnya atas kekurangan dan ketidaksempurnaan yang terjadi.
“Namun itulah kami, kami manusia yang memiliki rasa terus berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada daerah kami, dan ingatlah selalu bahwa mendapatkan sesuatu bukanlah sebuah kemenangan, dan kehilangan sesuatu pun bukan arti dari sebuah kekalahan. Karena itu semua hanyalah dampak dari waktu, maka sudah sepatutnya bagi kita semua untuk terus berusaha dan bekerja sesuai dengan dharma kita sebagai warga negara Indonesia dan sebagai manusia. Terima kasih.” Bagus Bima menutup last speech Jegeg Bagus Bali 2023.
Menjadi Jegeg Bagus Buleleng adalah Previlege
Dalam serangkaian proses penilaian pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024, ada dewan juri yang dipercaya menilai seluruh finalis dari awal hingga pada acara puncak Grand Final Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024. Para dewan juri tersebut adalah:
Para Dewan Juri Pemilihan Jegeg Bagus Buleleng 2024 berfoto bersama | Foto: Arimbawa Pictures
- Putu Ayu Sutaningrat Puspadewi, S.Pd., M.Sc, – Ketua dewan juri, konsultan pendirian dan pengembangan sekolah internasional. Runner Up I Jegeg Bali 2009, Beasiswa S2 Chavening – Strategic Leadership dan Project Management di Inggris tahun 2019, dan juga Super Young Leader Pertamina Foundation 2024.
- Putu Wiryawan Paritranaya, S.Pd – Sekretaris dewan juri, Runner Up II Bagus Buleleng 2009, saat ini bertugas di Badan Narkotika Nasional, aktif sebagai penggiat media sosial dan komunitas lari baik di tingkat regional maupun nasional, hobi menulis, menerbitkan buku bergenre fiksi serta jurnal ilmiah terkait pengelolaan APBN
- Kadek Sonia Piscayanti, M.Pd – Dosen pengajar sastra di prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha, pendiri Komunitas Mahima dan Mahima Institute Indonesia, sebuah lembaga pendidikan seni dan budaya di Bali Utara.
- Ngurah Agung Riski Restu Aji, S.Pd., M.Hum – Bagus Buleleng 2013, Delegasi Bali dan Indonesia dalam program Indonesia China Youth Exchange Program 2013
- Made Yudha Pradnyana, S.Kg., – Bagus Buleleng 2020, Runner Up I Bagus Bali 2021, dan Juara II Curl Tooth Restoration Competition 2022
Putu Ayu Sutaningrat Puspadewi menerangkan bahwa terdapat 5 aspek penilaian dalam memilih putra putri terbaik Kabupaten Buleleng untuk dinobatkan sebagai pemenang Jegeg Bagus Buleleng 2024 yaitu Self Smart atau kecerdasan untuk memahami dan mengelola diri sendiri, Logic Smart atau kecerdasan logika sebagai representasi dari Kota Pendidikan, People Smart atau kecerdasan membangun relasi dengan orang lain, termasuk dalam hal public speaking dan mempengaruhi orang lain, Word Smart atau kecerdasan dalam bertutur kata dan santun, dan Body Smart atau kecerdasan mengelola ekspresi tubuh, terutama saat di atas panggung.
Ia juga mengajak seluruh yowana khususnya di Buleleng agar tidak memikirkan soal menang kalah dalam kompetisi bergengsi tersebut. Menurutnya, ada banyak sekali ilmu yang didapat dalam setiap proses yang ada di pemilihan Jegeg Bagus Buleleng, di samping juga menambah networking atau relasi dan memperkaya akses informasi.
“Jika sudah menjadi bagian di Jegeg Bagus ini menjadi suatu previlege dan memiliki banyak benefit bukan hanya gelar yang dicari,” jelasnya.
Setelah melalui proses penilaian yang panjang, para dewan juri sepakat memutuskan nama-nama berikut sebagai pemenang.
Runner Up III, Runner Up IV, dan Runner Up V Jegeg Bagus Buleleng 2024 berfoto bersama | Foto: Arimbawa Pictures
Jegeg Bagus Buleleng Favorit 2024 | Foto: Arimbawa Pictures
Runner Up II Jegeg Bagus Buleleng 2024 | Foto: Arimbawa Pictures
Finalis Jegeg Buleleng 2024
- Kadek Desika Natalia
- Ida Ayu Putu Siva Ratrini
- Putu Indiana Pramesti
- Ni Made Natasha Putri Pradipta
- I Gusti Ayu Putu Asti Astadewi
- Komang Ratna Dewi
- Putu Anggi Yumika Shanti
- Putu Valda Satwika Maharani
- Ida Ayu Agung Malika Jyoti
- Cendani Madya Nhingswari
Finalis Bagus Buleleng 2024
- Gede Leo Bagas Pratama
- Gede Buda Satria Wibawa
- Putu Weda Dana Ariawan
- Gede Susila Darma Putra
- I Komang Indra Wijaya
- Kadek Adrian Surya Indra Wirawan
- Azriel Timothy Yavin S. P.
- Gede Oka Restu Pratama
- Gede Wahyu Siddhi Artha
- Kadek Ganesha Raditya Wardana
Runner Up I Jegeg Bagus Buleleng 2024 | Foto: Arimbawa Pictures
Pemenang Jegeg Bagus Buleleng 2024 | Foto: Arimbawa Pictures
Jegeg Bagus Buleleng
- Cendani Madya Nhingswari
- Gede Oka Restu Pratama
Runner Up I Jegeg Bagus Buleleng
- I Gusti Ayu Putu Asti Astadewi
- Kadek Ganesha Raditya Wardana
Runner Up II Jegeg Bagus Buleleng
- Putu Anggi Yumika Shanti
- I Komang Indra Wijaya
Runner Up III Jegeg Bagus Buleleng
- Putu Indiana Pramesti
- Kadek Adrian Surya Indra Wirawan
Runner Up IV Jegeg Bagus Buleleng
- Kadek Desika Natalia
- Azriel Timothy Yavin Sampeilan Paranta
Runner Up V Jegeg Bagus Buleleng
- Komang Ratna Dewi
- Gede Susila Darma Putra
Jegeg Bagus Favorit
- Ni Made Natasha Putri Pradipta
- Kadek Adrian Surya Indra Wirawan
Jegeg Bagus Video Promosi Terfavorit
- I Gusti Ayu Putu Asti Astadewi
- I Komang Indra Wijaya
Jegeg Bagus Video Promosi Terbaik
- Putu Valda Satwika Maharani
- Gede Oka Restu Pratama
Presentasi Ilmiah Terbaik
- Putu Indiana Pramesti
- Azriel Timothy Yavin Sampeilan Paranta
Penampilan Preliminary Terbaik
- I Gusti Ayu Putu Asti Astadewi
- Gede Susila Darma Putra
Foto bersama seluruh finalis Jegeg Bagus Buleleng 2024 | Foto: Arimbawa Pictures