16 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bhagat Singh dan Nasib Para Tokoh Palu Arit di Negara Kita

JaswantobyJaswanto
April 7, 2024
inEsai
Bhagat Singh dan Nasib Para Tokoh Palu Arit di Negara Kita

Ajay Devgan saat berperan sebagai Bhagat Singh dalam The Legend of Bhagat Singh (2002)

AKHIR tahun lalu saya menonton Drishyam (1&2). Film ini dibintangi Ajay Devgan. Sebelum saya menonton Ajay dalam film thriller kriminal yang bagus tersebut (dalam hal ini, India memang nyaris tak pernah gagal mengeksekusi cerita thriller), lebih dulu saya menemukannya dalam film Gangubai Kathiawadi (2022).

Gangubai merupakan sebuah film biopic Ganga Harjivandas—yang memiliki julukan The Mafia Queen of Mumbai—yang memperjuangkan hak-hak pelacur di India. Dalam film Gangubai, Ajay berperan sebagai Haji Mastan, salah satu mafia Mumbai yang berteman dengan Don Karim Lala dan Varadarajan.

Namun, selain dua film tersebut, sependek ingatan, saya tak pernah lagi menonton Ajay dalam film apa pun. Hingga awal tahun ini, setelah membaca beberapa artikel Mahfud Ikhwan yang membahas tentang film India, saya kembali menonton Ajay dalam film The Lagend of Bhagat Singh—film lama di belantikan Bollywood.

The Lagend of Bhagat Singh merupakan film bikinan Rajkumar Santhosi bertahun 2002. Film ini bercerita tentang sosok revolusioner India yang memilih jalan non-kompromi terhadap kolonialisme Inggris—bahkan tak jarang menerapkan anarkhisme ala Bakunin dalam perjuangannya. Pahlawan tersebut bernama Bhagat Shing—revolusioner kelahiran Punjab yang namanya harum di India, khususnya di India Utara. Bisa dikata, Bhagat adalah sisi lain dari kepahlawanan Gandhi yang lembek.

Dalam film ini, tak main-main, Ajay langsung membintangi tokoh utama, sang legenda, Bhagat Singh. Dengan kumis melintang dan topi kulit yang khas, Ajay menjelma menjadi Bhagat muda yang pemberani dengan tangan mengepal meneriakkan “Inquilab Zindabad!” bersama kolega-kolega sosialisnya.

Pada kisarah tahun 50-an sampai 2000-an, setidaknya ada tujuh film tentang Bhagat Singh yang diproduksi, salah satunya adalah The Lagend of Bhagat Singh—salah satu film India yang saya tonton tanpa subtitle bahasa Indonesia, selain Gandhi (1982).

Meskipun Bhagat Singh seorang atheis, namanya tetap harum sebagai pahlawan di India. Ia dipatungkan bersama Gandhi dan Bose. Pada tahun 2008, sebuah polling di majalah India Today menempatkan Bhagat di posisi pertama sebagai “The Greatest Indian” mengalahkan Gandhi dan Bose.

Itu merupakan bukti betapa India menaruh hormat kepada Bhagat. Bahkan di tengah sikap fundamentalisme agama di India yang semakin menguat, nama Bhagat Singh ternyata tidak terlupakan oleh rakyat India.

Saya tidak tahu bagaimana orang India memperlakukan pahlawannya. Tapi yang jelas, di India, tampaknya pahlawan tetaplah pahlawan, tak peduli apakah dia seorang Hindu, Muslim, maupun Komunis sekali pun. Dan yang dilakukan para sineas India sungguh hebat. Mereka tak pilih kasih dalam memfilmkan sosok pahlawan India. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan negara kita, Indonesia.

Banar apa yang dikatakan Mahfud Ikhawan. Saat menonton The Lagend of Bhagat Singh, saya langsung teringat satu sosok yang sama-sama menginginkan “Merdeka 100%”, Tan Malaka. Dalam tuntutan kemerdekaan, Bhagat Singh tak jauh berbeda dengan Tan Malaka.

Bhagat memiliki teriakan “Inquilab Zindabad!”, di Indonesia punya “Merdeka atau Mati!” Namun, meski demikian, nasib keduanya jauh berbeda. Bhagat sangat dicintai. Tapi Tan, jangankan memiliki tujuh film tentangnya, bahkan menyebut namanya saja seolah pamali bagi banyak orang.

Pada 2010 ada Sang Pencerah, film tentang tokoh besar Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan. Tiga tahun berselang, giliran tokoh Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim As’ari, yang diangkat ke layar lebar dengan judul Sang Kiai. Lalu tayang Soekarno (2013), Tjokroaminoto: Guru Bangsa (2015), Rudy Habibie (2016), Kartini (2017), hingga Buya Hamka (2023), tapi tidak dengan tokoh di “sisi kiri jalan” macam Tan Malaka, Haji Misbach, Kartosuwirjo, Semaun, apalagi sampai Amir Sjarifudin, Muso, Widarta, Kutil, hingga Aidit, Lukman, sampai Disman.

Nama-nama yang terakhir disebut sepertinya adalah kemustahilan dalam sinema Indonesia—meski memungkinkan, tapi sepertinya kita harus menunggu sangat lama untuk peristiwa itu terjadi. Mereka, para pahlawan Komunis itu, tak ubahnya bajingan bagi bangsa ini.

Sebagaimana seorang bajingan—yang tak bertuhan lagi—tentu tak pantas mendapat penghormatan. Bangsa ini bukan India, yang menghormati pahlawannya tanpa memandang latar belakang agama, ideologi, dan bagaimana pun jalan yang ditempuhnya—hal yang oleh bangsa ini masih harus terus dipelajari.

Tapi jangankan Tan Malaka, bahkan untuk orang-orang yang namanya tenar, “bersih”, dan “berdiri di sisi kanan jalan” macam Bung Hatta, Sjahrir, juga jenderal besar Pak Dirman (sebenarnya ada satu, tapi itu karena ada jenderal lain yang ingin numpang tenar) saja tak memiliki film biografi sebagaimana Bhagat, Gandhi, Surya Sen, Netaji Bose, Udham Singh, dll.

Bhagar Singh lahir sebagai Sikh dan gugur sebagai atheis, diberi gelar Shaheed-E-Azaam, dan dipuja di Republik Islam Pakistan. Surya Sen, seorang guru Hindu di Cittagong yang memberontak bersama murid-muridnya, dimuliakan sebagai pahlawan Bangladesh, dan terus dihormati di India (dan bahkan diabadikan dalam dua film yang indah oleh sineas-sineas Bollywood di Bombay) meskipun Cittagong kini sudah bukan lagi menjadi wilayah India.

Jika di India Pemberontakan Cittagong yang dilakukan seorang guru bersama 10 rekan dan 50-an murid-murid yang masih remaja tampak begitu agung dan abadi, di Indonesia, pemberontakan kaum Komunis di Prambanan, Banten, dan Silungkang yang melibatkan ribuan orang bahkan nyaris terlupakan—kalau bukan dipersalahkan sebagai tindakan merusak perjuangan.

Tak ada tempat bagi tokoh palu arit di negara ini—bahkan untuk nama besar macam Tan Malaka. Si Pacar Merah—begitulah para penulis fiksi tahun 30-an menyebutnya—memang memiliki nama yang tenar. Buku-buku yang ditulisnya dan buku tentangnya laris dibaca. Tapi, pada saat yang sama, ia tidak benar-benar sepenuhnya diterima.

Pembongkaran kuburannya bukannya menjadi peristiwa bersejarah yang mengharukan, tapi malah beralih jadi peristiwa politik yang kontroversial. Diskusi-diskusi buku dan pemikirannya tidak dihadiri khalayak dengan buku catatan dan rasa ingin tahu, tapi dengan pedang, pentungan, dan batu.

Tan dibenci oleh sebagain besar rakyat Indonesia tanpa perlu mengenalnya. Bahwa ia seorang tokoh PKI, partai yang telah dihabisi dan ideologinya sampai sekarang masih terlarang di negeri ini, dan bahwa ia mati ditembak tentara, itu sudah cukup untuk jadi alasan menyingkirkannya dari buku-buku sejarah di sekolah dan film-film di bioskop.

Saat nama Bhagat Singh harum di samping nama-nama besar pahlawan India, bahkan tak satu jalan pun yang menggunakan nama Tan Malaka—kecuali, konon, sebuah jalan kecil di kampung halamannya sendiri. Bhagat punya National Martyr Memorial di Husainiwala, juga Bhagat Singh Museum & Bhagat Singh Memorial tempat kelahirannya di Khatkar Kalan, sementara kuburan Tan Malaka—dan tokoh-tokoh PKI lainnya—terlantar dan hampir tak terlacak keberadaannya.

Seperti kata Cak Mahfud, pasti indah sekali jika bisa menyaksikan seorang aktor Indonesia memerankan Tan Malaka yang berpidato di depan Lenin dan para petinggi partai Komunis sedunia tentang betapa cocoknya Komunisme dan Pan-Islamisme, tapi ah… sudahlah. Saya tak mau berandai-andai.[T]

Sisi Lain D.N. Aidit: Tokoh PKI dan Aktivis Literasi
Tags: Bhagat SinghfilmFilm BollywoodindiaKomunisPKITan Malaka
Previous Post

Film “Jayaprana Layonsari”, Lain Dulu Lain Sekarang

Next Post

Beragam Peran Cendikiawan Mengawal Ilmu Pariwisata Indonesia

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Beragam Peran Cendikiawan Mengawal Ilmu Pariwisata Indonesia

Beragam Peran Cendikiawan Mengawal Ilmu Pariwisata Indonesia

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

by Hartanto
May 15, 2025
0
‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

SELANJUTNYA, adalah lukisan “Dunia Ikan”karya Made Gunawan, dengan penggayaan ekspresionisme figurative menarik untuk dinikmati. Ia, menggabungkan teknik seni rupa tradisi...

Read more

Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

by Gede Maha Putra
May 15, 2025
0
Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

SIANG terik, sembari menunggu anak yang sedang latihan menari tradisional untuk pentas sekolahnya, saya mampir di Graha Yowana Suci. Ini...

Read more

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co