DARI dulu saya memperhatikan perjalanan hidup teman-teman, dari sana ada sebuah fenomena yang mungkin juga menjadi pertanyaan banyak orang. Dari sekolah dasar hingga saat ini banyak kita melihat, teman-teman kita yang dulunya pinter, kutu buku, dan selalu juara kelas, kehidupannya biasa-biasa saja dibandingkan dengan teman-teman yang dulu kelihatan santai, tidak pernah juara, di kelas biasa-biasa saja tapi sekarang kehidupannya sukses—bahkan sangat sukses dibandingkan teman yang dulunya juara kelas.
Dan ternyata, orang yang hebat dan sukses itu, yang dulunya santai itu, memiliki waktu bermain yang cukup, dari bermain itu tanpa disadari anak itu terlatih dalam komunikasi untuk membuat sebuah jaringan atau networking yang cukup, sehingga hal ini menjadi bekal dalam kehidupan ke depannya dan menjadikan pondasi menjadi sukses.
Sementara orang yang dulunya sangat pintar, selalu menjadi juara di sekolahnya dan sering dikatakan dan dibanggakan sebagai anak kutu buku, tidak memiliki waktu bermain yang cukup, kesehariannya bermain hanya dengan kertas-kertas saja, dan ketika dihadapkan dengan orang lain, maka tidak mampu berinteraksi dalam berkomunikasi alias canggung, atau bahasa sekarang dikatakan BT, dan orang ini memiliki kecerdasan lemah dalam networking.
Kecerdasan dalam networking, tanpa disadari, dibentuk dari semasa kecil semenjak masa-masa anak yang suka bermain, membentuk group atau kelompok bermain. Networking, atau jaringan, merupakan salah satu kunci utama kesuksesan dalam dunia modern. Hal ini bukanlah sekadar klise, tetapi sebuah prinsip yang telah terbukti menghasilkan peluang-peluang baru, memperluas wawasan, dan membuka pintu menuju kesuksesan dalam berbagai bidang.
Jaringan atau networking memungkinkan individu untuk memperluas lingkaran pergaulan mereka. Dengan berinteraksi secara aktif dengan orang-orang di sekitar mereka, baik dalam konteks profesional maupun sosial, seseorang dapat membangun hubungan yang kuat dan bermanfaat. Hal ini dapat membuka pintu untuk mendapatkan informasi, kesempatan kerja, atau bahkan kemitraan bisnis yang menguntungkan.
Selain itu, networking memungkinkan individu untuk belajar dari orang lain. Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan wawasan yang berbeda-beda, dan dengan berinteraksi dengan berbagai orang, seseorang dapat memperoleh sudut pandang baru tentang berbagai masalah dan situasi. Ini dapat membantu seseorang untuk berkembang secara pribadi dan profesional, serta memperluas pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka.
Networking juga memainkan peran penting dalam membangun reputasi dan citra seseorang. Dengan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, seseorang dapat membangun reputasi sebagai individu yang dapat diandalkan, berintegritas, dan berkompeten dalam bidang mereka. Ini dapat membuka pintu untuk mendapatkan kesempatan-kesempatan baru dan memperluas pengaruh seseorang dalam lingkup mereka.
Tidak hanya itu, networking juga merupakan kunci untuk memperluas peluang bisnis. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, menjalin hubungan yang kuat dengan pelanggan, mitra bisnis, dan rekan kerja dapat membantu seseorang untuk memperluas jangkauan bisnis mereka, mendapatkan klien baru, dan meningkatkan penjualan.
Selain itu, networking juga dapat membantu seseorang untuk menemukan investor, mentor, atau karyawan yang tepat untuk membantu mereka mencapai tujuan bisnis mereka. Dalam dunia pekerjaan, di level paling bawah yang diperlukan adalah orang yang memiliki skill atau ketrampilan teknis, dan semakin ke atas levelnya, seperti untuk menjadi direktur, manajer, atau ceo atau komisaris, di samping mengerti dari sisi teknis, yang lebih penting adalah mampu berkomunikasi, berinteraksi, membentuk jaringan atau networking, dan yang pasti mereka seperti ini memiliki kepercayaan atau trust dan integritas.
Sejatinya orang-orang dengan jaringan yang banyak, punya akses di mana-mana itu adalah orang yang memiliki trust atau kepercayaan tinggi. Dan pada orang seperti ini sering disebut berintegritas, atau orang yang diberi kepercayaan lebih—karena pada orang ini ada kesesuaian yang ditunjukkan antara ucapan dan prilakunya, yang memiliki ciri transparan, bertanggung jawab dan obyektif.
Dan zaman seperti saat ini harga sebuah integritas itu sangat mahal, di keluarga, di masyarakat dan di usaha atau pekerjaan apa pun untuk kesuksesan dan kemajuannya sangat dibutuhkan orang yang memiliki integritas tinggi.
Dalam kehidupan sehari-hari, hanya orang yang memiliki kepercayaan tinggi yang memiliki kesempatan sukses dan maju lebih tinggi, meskipun tidak punya modal dari sisi materi, tapi memiliki modal kepercayaan yang tinggi, maka orang tersebut akan bisa sukses.
Sehebat atau sekaya apa pun orang itu ketika trust atau kepercayaan mulai turun, apalagi hilang, maka orang itu akan jatuh dan hancur baik dari sisi karier, usaha, maupun bidang yang lainnya. Jadi, membangun dan menumbuhkan jaringan atau networking semenjak dini melalui masa bermain saat anak-anak sangat penting, karena menanam jaringan atau networking adalah adalah pondasi untuk terlahirnya pribadi yang dipercaya dan berintegritas dengan berpandangan luas tentunya.
Kesimpulannya, networking, trust atau kepercayaan, serta memiliki integritas adalah kunci sukses atau berhasilnya dalam kehidupan yang tidak bisa diabaikan dalam dunia modern. Dengan memanfaatkan hubungan yang baik dengan orang lain, seseorang dapat memperluas peluang mereka, belajar dari orang lain, membangun reputasi yang baik, dan memperluas jaringan bisnis mereka yang tumbuh menjadi trust atau kepercayaan.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk secara aktif terlibat dalam kegiatan networking dan memanfaatkan potensi penuh dari hubungan-hubungan yang mereka bangun semenjak dini.[T]
BACA artikel lain dari penulis DOKTER CAPUT atau DR. DR. KETUT PUTRA SEDANA, SP.OG