18 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Siasat Singapura Membangun Gedung Megah Tanpa Boros Energi

Gede Maha PutrabyGede Maha Putra
January 10, 2024
inEsai
Siasat Singapura Membangun Gedung Megah Tanpa Boros Energi

Salah satu bangunan di Singapura | Foto-foto: Gede Maha Putra

SINGAPURA memiliki luas wilayah yang relatif kecil,  bahkan yang paling kecil, jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Meski demikian, negara ini justru menjadi yang paling sejahtera secara ekonomi, paling siap secara infrastruktur, paling maju dari sisi pendidikan, serta memiliki pendapatan per-kapita paling tinggi di kawasan yang, secara tradisional, merupakan titik pertemuan perdagangan antara China dan Jepang di timur, dan India, Arab, serta Eropa di barat. Posisinya yang strategis inilah yang bisa dioptimalkan menjadi sumber pembangunan negara-kota ini.

Keuntungan dan keunggulan yang dimilikinya membuat Singapura menjadi magnet sejak masa prakolonial.

Penduduk Singapura merupakan campuran berbagai etnis di Asia dan kini juga etnis Eurasia. Kondisi ini serupa dengan kota-kota pelabuhan pada masa prakolonial hingga masa kolonial.

Pada masa itu, pelabuhan-pelabuhan menjadi kawasan metropolitan. Penguasa pribumi di pedalaman menjadi pemasok hasil pertanian sementara pengelolaan pelabuhan ditangani oleh etnis China yang sekaligus juga menjadi pemasok bahan dagangan dari kawasan Asia Timur.

Penduduk etnis India dan Arab memasok material dari Asia Barat hingga Eropa. Penduduk berbeda etnis ini menjakankan adat budaya dan agamanya masing-masing serta tinggal di kampung yang saling terpisah antara satu kelompok dengan yang lain. Di pelabuhan terjadi divisi pekerjaan yang membuat tata kelola pelabuhan dapat berjalan. Kepentingan ekonomi merupakan alat yang menyatukan kelompok yang berbeda ini. Ini adalah Plural society yang disebutkan oleh JS Furnival.

Kemajuan ekonomi yang diperoleh Singapura melalui cara kerja tersebut mampu secara pesat meningkatkan perekonomian negaranya. Lapangan pekerjaan yang kini tersedia melimpah di kota pelabuhan ini menarik minat orang dari negara lain, terutama negara tetangga, untuk datang mengadu peruntungan.

Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari seperempat dari total 5,64 juta penduduk adalah pendatang. Artinya, satu dari setiap empat orang penduduk merupakan yang tidak lahir di negara tersebut. Tingginya aktivitas ekonomi membuat jumlah penduduk luar negara terus bertambah.

Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk ada di angka 3,4% dari bulan Juni 2021 ke Juni 2022. Angka ini cukup jauh dari pertumbuhan penduduk dunia sebesar 1.19 % per tahun selama periode 2011-2021.

Jumlah penduduk tersebut mendiami pulau yang minim sumber daya alam. Laporan Singapore Food Statistik tahun 2021 menyebutkan hanya 1% lahan negara tersebut disiapkan untuk memproduksi makanan. Akibatnya, 90% bahan pangan harus diimpor.

Keterbatasan lahan nampaknya juga mempengaruhi strategi pembangunan fisik yang dilakukan termasuk upaya penyediaan permukiman.

Selama tiga hari berkeliling ke beberapa tempat, gedung-gedung kotak tinggi mendominasi pemandangan di luar jendela bus. Itulah rumah susun hingga apartemen di mana penduduk tinggal. Pemerintah sangat membatasi rumah tapak demi menghemat lahan.

Pembangunan gedung-gedung tinggi membutuhkan material-material beton dan tenaga kerja dalam jumlah besar. Keduanya juga dipenuhi oleh supply dari luar negara. Beton-beton struktural dibungkus dengan material lembaran-lembaran metal dan kaca berbagai ukuran sebagai kulit utama bangunan.

Salah satu gedung di Singapura | Foto: Gede Maha Putra

Bahan-bahan bangunan tersebut bukanlah yang ramah terhadap lingkungan dan sering dianggap sebagai penyebab utama kerusakan lingkungan. Akan tetapi, kebutuhan ruang yang terus bertambah membuatnya terus dipakai. Untuk itu, bangun-bangunan harus dibuat tahan lama untuk bertahan ratusan tahun. Selain menghemat biaya konstruksi, ini juga bertujuan memperpanjang usia bangunan, mencegah bongkar-bangun yang akan semakin merusak lingkungan.

Proses konstruksi bukan satu-satunya faktor merusak lingkungan dalam dunia tantangan bangun. Justru operasional dan perawatan bangunan bisa menjadi penyumbang dampak buruk terbesar. Kebutuhan energi untuk menerangi ruangan, menurunkan suhu di dalam bangunan agar para pengguna gedung merasa dan, untuk mesin-mesin yang membantu menaikturunkan manusia dari lantai ke lantai bisa menyumbangkan dampak negatif yang sangat besar.

Hal ini mendorong pemerintah mendukung setiap pembangunan yang memberi ruang hidup yang memadai bagi tumbuhan dan hewan melalui pemberian insentif. Insentif diberikan jika pengembang mampu meyakinkan pemerintah bahwa aktivitas pembangunan fisik yang mereka lakukan mampu menekan penggunan energi semaksimal mungkin hingga mendekati nol bahkan surplus, mampu mengelola air hujan dan limbah di dalam wilayah propertynya dan hal positif lain.

Di National University of Singapore, para perancang dan kontraktor bekerja bahu membahu untuk membangun pengetahuan yang mampu mendukung upaya mengurangi penggunaan energi dalam proses konstruksi dan operasional bangunan sekaligus menjamin keberlanjutan  negara dengan keterbatasan luas wilayah ini. Mempelajari kembali pengetahuan nenek moyang dan menerapkanya dengan penyesuaian terhadap konteks hari ini menghasilkan bangunan yang hemat energi.

Salah satu gedung di Singapura | Foto: Gede Maha Putra

Bangunan-bangunan dibuat porous, tidak masif, sehingga angin dapat bergerak bebas di sebagian ruangan yang sengaja dirancang minim sekat. Atap dibuat lebar sehingga bayangannya menaungi permukaan bangunan sekaligus menghindari tempias hujan.

Dalam kondisi dimana sekat tidak terelakkan, pendingin ruangan diatur untuk bekerja dalam suhu 28 derajat. Pendinginan dibantu kipas sehingga suhu 28 derajat tersebut terasa sekitar 24 derajat saja. Strategi ini meringankan kerja mesin, mengurangi penggunaan daya, sekaligus memperpanjang usia pakainya.

Finishing bangunan diaplikasikan seperlunya. Sebagian besar plafond dibiarkan terbuka memperlihatkan jaringan utilitas pipa air dan kabel listrik. Selain menghemat bahan, ini juga bisa menjadi bahan ajar bagi mahasiswa arsitektur.

Tindakan dan intervensi strategi desain baru untuk menjadikan bangunannya ramah lingkungan tidak hanya terjadi di bagian interior tetapi juga eksterior. Pohon-pohon besar dan kecil mendominasi halaman. Sekilas nampak seperti hutan.

Rewilding, demikian penjelasan salah satu profesor arsitektur tentang konsep tata hijau kampus terkemuka di dunia ini. Rewilding kurang lebih memiliki makna memberikan kesempatan kepada pepohonan untuk tumbuh sesuai kodratnya. Seperti di hutan. Ini juga membuat species berbagai binatang hadir di kampus.

Serangga, mamalia, juga burung hidup berdampingan, beraktivitas bersama para mahasiswa. Ini sering juga disebut dengan istilah biophilia sebagaimana dicetuskan oleh Edward O. Wilson.

Biophilia sebagai strategi desain nampaknya cocok dengan kondisi Singapura dimana keterbatasan lahan harus berhadapan dengan tingginya intensitas pembangunan. Membiarkan unsur alam untuk turut hadir dalam bangunan bisa menjadi penyeimbang tumbuh pesatnya tiang-tiang beton vertikal.

Baik pemerintah maupun masyarakat sepertinya menyadari keterbatasan sumber daya yang mereka miliki. Hal ini memberi sedikit tekanan bagi arsitek, desainer dan pengembang untuk terus melakukan inovasi.

Sekolah-sekolah arsitektur tidak hanya menjadi penyumbang lulusan tetapi sekaligus berperan sebagai laboratorium uji coba temuan atau ide baru, menghasilkan penelitian tepat guna yang membantu terwujudnya visi bersama.

Hasil dari kesadaran  bersama  dengan dukungan kebijakan pemerintah dan sumbangan pemikiran serta hasil kerja perguruan tinggi nampak nyata. Dalam lebih dari satu dekade terakhir banyak bangunan-bangunan yang telah diwujudkan untuk bekerja dalam konsep biophilia. Ini tentu membantu menciptakan ruang hidup yang baik bagi penduduk serta lingkungan alamiah negara tetangga Indonesia ini.

Akan tetapi tantangan tidak hanya datang dari dalam tetapi juga dari luar. Impor bahan makanan yang sangat tinggi rentan gangguan masalah distribusi. Persoalan pada rantai pasok bisa mengakibatkan kekacauan.

Ruang hijau pada salah satu gedung di Singapura | Foto: Gede Maha Putra

Upaya untuk menanam edible food di taman serta mengembangkan pertanian vertikal kini diupayakan. Selain itu, ada persoalan lain yang muncul dari strategi arsitektural yang terlihat seragam. Meski saya merasakan kenyamanan, entah mengapa tidak terasa hal yang menyentuh ‘rasa’.

Ada rasa tidak terkoneksi secara emosional. Pernyataan ini tentu sangat personal dan cenderung bias karena latar belakang saya yang tumbuh dan berkembang di lingkungan dengan latar belakang ikatan budaya yang kental. [T]

Eksperimen Arsitektur di Tengah Pasar Wisata Bali yang Makin Besar
Pendidikan Arsitektur Berbasis Kearifan Lokal Nusantara
Sekilas “Membaca” Arsitektur Kota Singaraja
Tags: arsitekturarsitektur kotaKotapendidikan arsitekturSingapura
Previous Post

Tiba-tiba Nikah!

Next Post

Seribu Mahasiswi Undiksha Menari Joged Bumbung Serentak, Bayangkan Betapa Hebohnya…

Gede Maha Putra

Gede Maha Putra

Dosen arsitektur di Universitas Warmadewa

Next Post
Seribu Mahasiswi Undiksha Menari Joged Bumbung Serentak, Bayangkan Betapa Hebohnya…

Seribu Mahasiswi Undiksha Menari Joged Bumbung Serentak, Bayangkan Betapa Hebohnya...

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tali Pusat, Gudangnya Misteri Sekala dan Niskala — Mulai dari Penangkal Ilmu Gaib dan Sumber Sel Punca Secara Medis

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 18, 2025
0
Tali Pusat, Gudangnya Misteri Sekala dan Niskala — Mulai dari Penangkal Ilmu Gaib dan Sumber Sel Punca Secara Medis

Oleh: dr. Putu Sukedana, S.Ked., AIFO-K., FISQua; Dr. I Putu Mardika, S.Pd., M.Si WAJAH saya serius saat saya mendengarkan materi...

Read more

Diet, Hal Sederhana yang Dibuat Ribet

by Gede Eka Subiarta
June 18, 2025
0
Selamat Galungan, Selamat Makan Lawar! — Ingat Atur Gaya Makan Agar Tetap Sehat

HIDUP sehat itu bisa dijalankan dengan pola makan yang bagus dan teratur, baik itu porsi makan, jam makan, dan jenis...

Read more

Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

by Emi Suy
June 18, 2025
0
Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

Di dunia yang riuh oleh teriakan, ambisi besar, dan citra-citra agung, kita sering kali lupa bahwa sesuatu yang kecil bisa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Wine Knowledge: Sentuhan Global dalam Pendidikan Vokasi
Khas

Wine Knowledge: Sentuhan Global dalam Pendidikan Vokasi

Ke kebun anggur di pagi hari, Langit cerah hati pun senang. Belajar wine sambil tur industri, Ilmu bertambah, skill pun...

by Luh Eka Susanti
June 18, 2025
Jika Desa Tak Ditulis, Siapa yang Akan Mengingat? — Catatan Workshop Menulis Cerita Desa di Tejakula Community Center
Khas

Jika Desa Tak Ditulis, Siapa yang Akan Mengingat? — Catatan Workshop Menulis Cerita Desa di Tejakula Community Center

DI ruang kelas LPK Hishou Tejakula, seorang remaja berdiri dengan seulas senyum, Gede Bayu Pratama, siswa kelas 7 dari SMPN...

by Komang Puja Savitri
June 18, 2025
Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng
Khas

Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng

MENJAGA hutan desa, tidak cukup dengan hanya berkoar—atau mengajak sesama mari menjaga hutan dan air; untuk hidup yang sedang berlangsung,...

by Sonhaji Abdullah
June 17, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co