15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Id, Superego, dan Ego: Semua Orang Memainkan Peran

Krisna AjibyKrisna Aji
December 10, 2023
inEsai
Kemajuan Manusia dan Kestabilan Mental

Krisna Aji | Foto diolah oleh tatkala.co

DALAM interaksi sosial, akan terdapat tingkat kecocokan yang berbeda dalam berkomunikasi. Lalu, apa yang penyebab dari perbedaan tersebut? Jawabannya akan sangat banyak. Salah satunya adalah hal yang akan dipaparkan pada tulisan ini, yang menggunakan pandangan dari turunan teori psikoanalisis: peran alam bawah sadar yang dibawa oleh masing-masing pihak saat berkomunikasi.

Selain alam sadar yang berisi pikiran logis–dapat ditelaah dengan jelas, terdapat alam bawah sadar yang memengaruhi seseorang dalam bertindak. Dengan menggunakan konsep psikoanalisis Freud sebagai pondasi dasar, maka alam bawah sadar tersebut dapat dibagi menjadi tiga bagian: Id, superego, dan ego. Alam bawah sadar tersebut terbentuk dan berkembang terus, sejalan dengan perkembangan usia dan pengalaman manusia.

Menurut Freud, Id muncul terlebih dahulu saat kehidupan dimulai. Id adalah dorongan dari dalam diri manusia yang penuh hasrat untuk dipuaskan. Dengan karakteristik ini, Id yang tidak dikontrol akan terus berkembang dengan liar dan dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan–kepentingan lain di luar manusia itu sendiri.

Oleh karena itu, muncul kontrol bernama superego yang berbentuk aturan–aturan yang membatasi ruang gerak dari Id itu sendiri. Walaupun superego berakar dari kesepakatan dan norma – norma lingkungan yang luas, manusia pertama kali diperkenalkan superego–norma–yang dianut oleh lingkungan terkecilnya, yaitu orang tua.

Id dan superego tampak seperti dua kutub energi yang saling bertolak belakang. Benturan dari kedua energi ini, pada kelanjutannya akan membentuk titik kompromi yang sering dikenal dengan nama: ego.

Dengan pemahaman Id, superego, dan ego, pembahasan selanjutnya adalah teori analisis transaksional yang diperkenalkan oleh Eric Berne. Teori ini secara garis besar memaparkan tiga peran yang dimainkan alam bawah sadar yang dipakai saat berkomunikasi.

Tiga peran utama alam bawah sadar ini mencangkup: peran kanak – kanak, dewasa, dan orang tua. Peran kanak-kanak dan orang tua dapat dipecah menjadi variabel yang lebih kecil dan spesifik. Peran anak dipecah menjadi peran anak yang bebas dan penurut, sedangkan peran orang tua dipecah menjadi peran orang tua yang otoriter dan permisif.

Terdapat persamaan karakter antara ketiga peran alam bawah sadar yang ditawarkan oleh Berne dengan Freud. Peran kanak-kanak memiliki persamaan dengan Id; peran orang tua memiliki kesamaan dengan superego; dan peran dewasa yang serupa dengan ego.

Peran anak adalah representasi dari Id yang berkehendak untuk selalu dipuaskan. Peran ini terbagi menjadi dua, yaitu peran anak yang bebas dan peran anak yang penurut. Peran anak yang bebas adalah representasi Id yang liar dan tidak terkontrol superego. Masih di kutub yang sama, peran anak yang patuh adalah kondisi Id yang bersedia dijinakkan oleh superego.

Peran orang tua–pada kutub yang berlawanan dengan peran anak–adalah representasi dari superego yang awalnya diberikan oleh lingkungan seseorang dan akhirnya yang diakuisisi oleh orang tersebut. Peran ini pun terbagi menjadi dua: peran orang tua yang otoriter dan permisif.

Peran orang tua yang otoriter adalah kecenderungan superego untuk mengontrol segala gerak Id dengan kaku. Masih di kutub yang serupa, peran orang tua yang permisif adalah kecenderungan superego yang mengalah dan membebaskan Id.

Peran alam bawah sadar yang terakhir adalah peran yang berada di antara kanak–kanak dan orang tua. Peran ini mengambil posisi dewasa yang dapat merepresentasikan ego–jika memandang menggunakan kaca mata Freud.

Peran dewasa menempatkan logika dengan dominan dalam mengambil keputusan. Cara ini memungkinkan pengambilan keputusan yang jauh dari perasaan subjektif terhadap sesuatu. Oleh karena itu, hasil dari aksi yang disebabkan oleh peran dewasa tentu akan logis dan efektif.

Setiap manusia memiliki tiga peran tersebut. Tetapi, dalam setiap komunikasi, akan ada satu peran yang mendominasi tanpa melihat usia. Dominasi peran dapat berubah dari waktu ke waktu, bergantung pada kondisi yang sedang terjadi.

Misalkan saja, terdapat peran anak bebas yang mendominasi pada orang tua yang sedang bermain judi; peran orang tua yang otoriter pada anak kecil yang memerintah adiknya untuk tidak jajan sembarangan; atau peran dewasa pada pebisnis yang membicarakan data penjualan dengan logika yang jernih.

Selain menggunakan satu peran yang dominan, alam bawah sadar seseorang juga mengharapkan umpan balik berupa peran alam bawah sadar tertentu dari lawan komunikasinya. Alam bawah sadar dari lawan komunikasi tersebut ditangkap dari sinyal– sinyal, baik verbal atau nonverbal, yang berupa gestur, cara bicara, atau nada. Bahkan, semua sinyal tersebut dapat dimanipulasi agar seolah – olah muncul peran alam bawah yang berbeda dari yang sejatinya ada.

Contoh kasus dari pengharapan umpan balik berupa peran alam bawah sadar tertentu adalah pada seseorang laki–laki berusia 30 tahun yang dengan semangat mengajak istrinya untuk bertamasya ke luar kota. Pada kondisi itu, laki–laki tersebut menggunakan peran anak bebas yang juga mengharapkan umpan balik berupa peran anak bebas yang digunakan oleh istri.

Komunikasi tersebut dapat berjalan baik jika sang istri juga menggunakan peran anak bebas yang setuju untuk bertamasya dengan semangat menggelora. Kesepakatan untuk bertamasya yang bebas konflik pun dapat terjadi.

Lalu, apa yang terjadi jika istri tidak mengeluarkan peran anak yang bebas? Misalkan saja, sang istri menggunakan peran dewasa yang berargumen mengenai untung rugi dari bertamasya; peran orang tua yang otoriter dengan langsung menolak karena bertamasya hanya akan menghamburkan uang; atau peran orang tua yang permisif yang setuju untuk bertamasya, tetapi tidak terlalu bersemangat jika dibandingkan dengan peran anak bebas.

Konflik besar akan terjadi jika peran dewasa dan orang tua yang otoriter muncul dari pihak istri. Walaupun konflik besar tidak terjadi saat istri mengeluarkan peran orang tua yang permisif, kondisi ini akan membuat tamasya menjadi lebih hambar jika dibandingkan dengan istri yang menggunakan peran anak yang bebas.

Dari penjabaran di atas, terlihat bahwa permainan peran adalah hal yang krusial dalam interaksi sosial. Interaksi sosial yang menjadi baik atau buruk, dapat ditentukan oleh kecocokan antara peran yang diambil dan munculnya peran yang diharapkan dari lawan komunikasinya. Bahkan, konsep peran ini dapat digunakan lebih jauh untuk memanipulasi orang lain. Manipulasi tersebut digunakan dengan cara memanfaatkan kelemahan dari masing – masing peran.

Misalkan saja, seorang penjaga toko yang mengompori pembeli untuk membeli produknya dengan memanfaatkan sisi lemah dari peran anak bebas. Penjaga toko tersebut seolah menantang pembeli dengan mengatakan bahwa pembeli tidak akan mampu membeli produk di toko tersebut.

Pada kondisi tersebut, penjaga toko menggunakan topeng berupa peran anak bebas yang menantang pembeli yang sedang berperan sebagai anak bebas. Karena sisi lemah dari peran anak bebas adalah tidak suka diremehkan, maka pembeli akan terpancing untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalahkan tantangan dari penjual.

Atau, penjual mobil yang menyadari kesempatan pada pasangan suami–istri yang sedang menentukan pembelian sebuah mobil. Pada kondisi tersebut, penjual mobil melihat permainan peran di antara pasangan suami–istri tersebut adalah istri yang berperan sebagai orang tua otoriter dan suami yang berperan sebagai anak yang penurut.

Peran yang dimainkan oleh suami–istri tersebut membuat penjual mobil cukup melakukan persuasi terhadap istri–yang berperan sebagai orang tua otoriter–sehingga suami–yang berperan sebagai anak penurut–akan mengikuti apapun kata istrinya.

Pada akhirnya, interaksi sosial tidak hanya berupa sesuatu yang kasat mata. Variabel abstrak seperti alam bawah sadar yang bermain peran juga sangat berpengaruh dan perlu untuk diperhitungkan. Seseorang dapat memanfaatkan variabel ini untuk memanipulasi keadaan setelah paham cara kerjanya—atau dimanipulasi oleh orang lain yang lebih mengerti cara kerja bermain peran.[T]

  • BACA ESAI-ESAIKRISNA AJA
Cara Manusia Menyimpulkan Sesuatu dan Bagaimana Memanfaatkannya
Keberadaan Diri dalam Psikoanalisa dan Mindfulness
Setiap Manusia Adalah Filsuf bagi Kehidupannya Masing-masing
Tags: filsafatPsikologi
Previous Post

Pantun Lagi Naik Daun

Next Post

Patus: The Chef ala Masyarakat Desa Pucaksari, Busungbiu, Buleleng

Krisna Aji

Krisna Aji

Psikiater dan penulis lepas

Next Post
Patus: The Chef ala Masyarakat Desa Pucaksari, Busungbiu, Buleleng

Patus: The Chef ala Masyarakat Desa Pucaksari, Busungbiu, Buleleng

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co