APA YANG terlintas dalam benak rata-rata para penikmat perjalanan ketika mendengar daerah Kintamani? Mungkin serempak berujar tentang danau dan Gunung Batur, tempat ngopi paling eksotis, sampai air panas dan Mujair Nyat-Nyat, salah satu kuliner khas daerah dingin itu. Tetapi, jika mau menelisik lebih dalam atau bersabar untuk menjelajah, Kitamani lebih daripada sekadar romantisme semacam itu.
Dan itu, saya temukan dari seorang pemuda bernama Komang Rama Hendrawangsa—yang akrab dipanggil Rama. Tepat setahun saya bertemu dengan Rama, anak Kembang Sari, Kintamani yang ikut mengembangkan wisata panjat tebing di Desa Songan sejak 2018. Tepatnya di Banjar Rabu, Desa Songan.
Pemuda 22 tahun ini mulai menekuni olah raga panjat tebing sejak umur 11 tahun. Berdomisili di daerah Singaraja, awalnya bergabung dalam Federasi Panjat Tebing Indonesia daerah Buleleng atau FPTI Buleleng sebagai atlet daerah dan mengabdi selama 7 tahun.
Setelah itu, tahun 2018 Rama memberanikan diri ikut mengembangkan dan bekerja sebagai guide wisata panjat tebing di Desa Songan, Kintamani. Hal tersebut memberi sisi lain dari Kintamani; tak hanya tentang danau dan gunung.
Keinginannya untuk memberikan kontribusi lebih ke desa serta ingin lebih mengembangkan potensi daerah menuntun ia untuk membuka usahanya sendiri yang diberi nama “Greatrock Bali Adventure” pada tahun 2022.
Istilah “great” yang berarti baik dalam bahasa Inggris, dipilihnya sebagai pengingat untuk menjadi pribadi yang lebih baik di setiap waktu.
Kini usahanya telah berkembang dan memberikan insentif tambahan ke desa juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat setempat dalam sektor pariwisata, khususnya sport tourism.
Meskipun tidak sebanyak kunjungan wisatawan seperti ke tempat yang lagi Viral, paket wisata yang di tawarkan Rama dan timnya telah menjadi bukti bahwa kreatifitas yang berawal dari hobi dalam wujud rock climbing adalah alternatif wisata yang bisa di tawarkan kepada siapa saja.
Selain bisa berolahraga, kekuatan fisik dan tim building, aktifitas yang ditawarkan Great Rock Bali Adventure—yang berkolaborasi dengan penduduk lokal—ialah menyajikan kuliner lokal dan juga pengenalan budaya komunitas.
Sampai di sini, apa yang dilakukan Rama adalah pariwisata yang sangat sustainable. Dengan adanya wisata baru yang dibangun Rama, kini Kintamani benar-benar telah membuat wilayah lain di sekitarnya semakin tampak minder. Rama, tanpa membangun apa pun, telah membuktikan bahwa membangun daerah bisa dilakukan dengan ide-ide atau gagasan yang kreatif.
Lalu bagaimana? Anda mau ke Kintamani yang mana?[T]