MANUSIA adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena memiliki pemikiran yang lebih unggul dari makhluk hidup lainnya. Namun, setiap makhluk hidup juga mempunyai perasaan. Hanya cara mengungkapkan perasaannyalah yang berbeda. Jika manusia bisa merasakan senang, sedih, takut, bahkan sakit, hewan dan tumbuhan pun demikian. Hewan akan menyalurkan perasaan mereka melalui tingkah lakunya. Misalnya anjing akan menggong-gong ketika mereka merasa terancam. Sedangkan tumbuhan akan menjadi layu atau bahkan mati ketika merasa tersakiti.
Perasaan-perasaan yang kerap kali dirasakan berasal dari hati. Jika kita merasa sakit, lelah, atau senang, kita biasanya ingin mengungkapkan dan menenangkan semua perasaan itu. Maka dari itu, tidak jarang orang-orang mengekspresikannya dengan cara bertukar cerita dengan sahabat karibnya. Selain itu, seseorang juga ingin meredam perasaan dengan berkunjung ke tempat-tempat yang mampu menenangkan jiwa. Contohnya pergi ke tempat yang menyajikan keindahan alam seperti pantai dan gunung. Tampilan tempat yang indah itu mampu memikat dan menyentuh perasaan kita.
Kegiatan menenangkan perasaan tersebutlah belakangan kita sebut sebagai healing. Secara harfiah healing berarti penyembuhan. Menurut Psikolog Universitas Gadjah Mada, Galang Iutfiyanto healing merupakan sebuah kegiatan yang tidak hanya dilakukan dengan cara berlibur tetapi juga melakukan aktivitas lain. Namun, kini healing diartikan sebagai cara seseorang berkunjung ke tempat-tempat yang mereka senangi dan mampu mengobati perasaan yang tengah sakit.
Oleh karena itu, healing identik dengan kegiatan wisata ketika perasaan kita sedang tidak baik-baik saja. Biasanya kita akan berkunjung tempat-tempat yang bernuansa alam. Alam memang seolah tidak pernah bosan alam menawarkan keindahan. Suasananya sangat menenangkan, sehingga mampu mengobati perasaan-perasaan manusia yang sedang resah.
Berwisata merupakan salah satu kegiatan berkunjung ke suatu tempat untuk berbagai tujuan. Kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk melaksanakan healing. Namun, ada juga wisata fantasi yang bisa digunakan sebagai upaya healing. Wisata fantasi adalah salah satu cara kita memvisualkan hal-hal yang kita baca di dalam pikiran kita. Ketika membaca suatu cerita dengan baik, maka kita akan mampu menyelami isi cerita tersebut dan membayangkan jika kita hadir dalam cerita. Jika diibaratkan film, kita sedang menonton film menggunakan kacamata 3D.
Satu yang dapat dilakukan adalah dengan membaca kakawin. Kakawin adalah salah satu jenis sastra tradisional Bali. Kakawin penuh dengan estetika, baik secara formal maupun secara naratif. Kakawin banyak mengeksplorasi gambaran alam. Penceritaannya dapat membuat kita seolah masuk ke dalam alam itu sendiri. Salah satu kakawin itu adalah Kakawin Sangutangis merupakan salah satu naskah Jawa Kuna yang keberadaannya tidak familiar di kalangan khalayak ramai. Meskipun tidak familiar, tetapi kakawin ini dapat dijadikan salah satu upaya untuk healing dengan jalan wisata fantasi itu.
Gambaran Alam dalam Kakawin Sangutangis
Kakawin Sangutangis merupakan salah satu kakawin yang membahas mengenai keindahan alam. Isinya melukiskan mengenai rasa sakit hati dari tokoh Aku melalui kerinduannya pada keindahan alam (langö). Penceritaannya banyak dilukiskan keindahan alam baik itu di pantai, hutan, dan pegunungan. Semuanya dibahas secara detail.
Kakawin ini juga menjelaskan bagaimana suasana yang relevan dengan perasaan hatinya ketika itu. Salah satu kutipan dalam baitnya yang berbunyi, “amangun mangun jaladhara ngrěwab alimunani sanghubing nadhi, angingin Ingin angini kāmi ri rangiriri rūmnya ring tawang (Seolah-olah awan bagaikan air pasang dan massa yang gelap kabut di sungai, menimbulkan rasa rindu kepada kekasih menghirup kesejukan angin di keindahan angkasa)”.
Kakawin ini juga menjelaskan bagaiamana keindahan alam mampu menjadi sarana healing untuk menghilangkan rasa bingung. Penceritaan tentang hal ini juga begitu detail, misalnya melalui suasana pantai yang ombaknya membentur karang, lalu ketika tokoh sedang berada di bukit, Dari sana bisa melihat keindahan pantai dari sana.
Kakawin Sangutangis juga meneceritakan di pinggir pantai tumbuh pohon pandan laut serta biota laut seperti ubur-ubur dan kepiting yang berdiam di batu karang. Jika kita membaca kakawin tersebut dengan saksama, kita bisa menyelami keindahan alam itu. Melalui pembacaan tersebut kita bisa membayangkan bahkan merasakan keindahan alam yang digambarkan dalam kakawin, seperti angin yang sepoi-sepoi, lalu terdapat ombak yang membentur batu, kemudian teriknya matahari yang menyinari dunia, serta banyak lagi gambaran lainnya.
Wisata Fantasi dalam Kakawin Sangutangis
Berwisata merupakan salah satu kegiatan untuk melepaskan penat, menghibur diri, dan menenangkan diri. Ketika berwisata, umunnya kita akan mengunjungi tempat dan menikmati suasananya. Namun, pengarang Kakawin Sangutangis juga memberi jalan kita untuk menikmati wisata fantasi. Cerita kakawin ini termasuk bersambung dari hari ke hari.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam Kakawin Sangutangis banyak menggambarkan keindahan alam yang memikat. Maka, dengan membaca kakawin tersebut kita bisa berwisata fantasi. Kita dapat membayangkan keindahan-keindahan alam dan masuk ke dalam alur cerita.
Wisata fantasi menjadi salah satu upaya untuk healing. Jika kita sedang jenuh terhadap suatu hal, kita umumnya ingin mengistirahatkan diri dan mencari pengalihan. Salah satu caranya adalah dengan membaca sesuatu yang menarik, sehingga kita bisa menenangkan diri kita. Melalui permainan kata dan makna yang terkemas apik dalam kakawin segala rasa jenuh yang kita rasakan dapat terobati.
Jika kita baca secara saksama, kita akan banyak terkesima dengan keindahan yang digambarkan, sehingga otomatis kita akan membayangkan suasana tersebut sehingga mampu membuat perasaan terasa tenang. Sebab, tujuan dari healing itu sebenarnya memang menghilangkan kerisauan perasaan.
Kita memang tak jarang mengalami burn out atau jenuh terhadap suatu hal. Ketika menghadapi situasi ini, kita pasti ingin healing. Terlebih lagi bagi seseorang yang sedang mengalami patah hati. Jika menghadapi kondisi ini, selain bepergian, menulis dan membaca hal yang sejalan dan menghibur dapat menjadi pilihan. Kakawin Sangutangis jadi salah satu pilihan yang dapat dipilih. Tidak ada salahnya jika kita mencoba hal baru untuk healing yang tidak hanya semata-mata harus pergi ke suatu tempat. Ini merupakan salah satu inovasi baru yang bisa dicoba.
Membaca Kakawin Sangutangis adalah langkah berwisata fantasi. Kita bisa menenangkan pikiran dengan membaca keindahan-keindahan dalam setiap baitnya. Selain itu kita juga bisa membandingkan antara pemandangan yang tergambar dalam kakawin dengan gambaran alam yang kita jumpai di dunia nyata.
Dampak lainnya kita bisa melestarikan salah satu warisan naskah Jawa Kuna yang ternyata bisa diimplementasikan dalam kehidupan dan ilmu sains. Contohnya dengan pembacaan kakawin ini kita mampu mengobati kerinduan terhadap keindahan alam dan menyadarkan kita bahwa alam memang sudah seharusnya kita jaga kelestariannya untuk menyambung ekosistem yang ada. Kita juga bisa mengamalkan nilai-nilai yang terdapat dalam kakawin tersebut untuk kehidupan kita di masa sekarang. [T]