13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jembatan Movement : Ruang Ekspresi Musisi Jembrana dan Musik Untuk Kemanusiaan

Yudi SetiawanbyYudi Setiawan
October 30, 2023
inLiputan Khusus
Jembatan Movement : Ruang Ekspresi Musisi Jembrana dan Musik Untuk Kemanusiaan

Jembatan Movement : Ruang Ekspresi Musisi Jembrana Foto-foto: Dok Jembatan Movvment

MUSIK, selain menjadi hiburan, juga dapat dijadikan sebagai ajang untuk menyampaikan berbagai ekspresi. Bagi mereka yang terlibat langsung kedalam proses kreatif musik itu sendiri, musik akan lebih menarik, jika memiliki ekosistem musik yang berkelanjutan. Seperti, tumbuhnya pelaku seni musik, penikmat musik, apresiasi serta interpretasi dalam sebuah karya musik, sangat diperlukan untuk membangun ekosistem musik yang berkelanjutan.

Dalam beberapa dekade terakhir, misalnya.  Semenjak masuknya sub kultur musik barat ke Indonesia—seperti Punk, Blues, Rock n Roll dan Metal—musik, berevolusi dari sekadar hiburan massa, menjadi sebuah lifestyle baru, dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

Dimana, hal itu menciptakan gelombang masyarakat baru, dengan munculnya kelompok identitas yang ditandai dari berbagai atribut yang mereka kenakan. Berbagai atribut tersebut meliputi, trend rambut gondrong ataupun model rambut mohawk, sepatu Boots tinggi, jaket kulit yang berisi berbagai emblem, dan juga kaos band sesuai dengan selera musik yang mereka sukai.

Maka, dari adanya kelompok identitas tersebut, lahir juga komunitas pecinta musik di berbagai daerah di Indonesia. Atas dasar kesamaan mereka dalam hal mencintai dan mengapresiasi musik—atau meminjam istilah sekarang, yakni anak skena—biasanya, untuk menunjukan eksistensinya, mereka kerap mengadakan festival musik dengan sebutan musik bawah tanah atau lebih dikenal dengan musik underground.

Di Jembrana, misalnya. Sebuah kabupaten di ujung Barat Pulau Bali itu, muncul sebuah komunitas yang bernama JEMBATAN MOVEMENT, sebagai wadah bagi para musisi Jembrana, untuk menuangkan ekspresi bermusiknya. Jembatan Movement merupakan akronim dari Jembrana Musisi Bawah Tanah, yang berfokus mengadakan festival musik-musik underground di Jembrana.

Seperti, Dimas Billy, misalnya. Pemuda kelahiran Kota Negara, Kabupaten Jembrana, itu, menganggap Jembatan Movement, sebagai ruang krerasi bagi musisi jembrana, atas dasar kesamaan mereka didalam industri musik di Jembrana

“Jembatan Movement itu, merupakan sebuah komunitas yang dibentuk berdasarkan kegemaran kami dalam mendengarkan musik, datang ke acara musik, termasuk main musik juga” ujarnya, kepada tatkala.co Kamis (26/10/23) malam.

Billy—sebagaimana ia akrab dipanggil—menjelaskan, kelahiran komunitas jembatan movement, merupakan suatu rasa keprihatinan mereka terhadap ekosistem skena musik di Jembrana, yang mulai redup waktu itu. Karena adanya kendala selama masa Pandemi covid berlangsung.

Benar, selama masa pandemi, semua hal yang berbau kerumunan, mengalami pembatasan kegiatan selama hampir kurang lebih satu tahun. Maka dari adanya pembatasan kegiatan tersebut, menjadikan banyaknya kegiatan kreatif masyarakat, seperti skena musik di Jembrana waktu itu mengalami vakum untuk sementara waktu.

”Selama masa pandemi covid kemarin, skena musik di Jembrana mengalami mati suri” ujarnya. Sesaat setelah mengisap rokoknya, ia menambahkan “maka dari itu, kami memberanikan diri membuat komunitas ini, yang tujuannya untuk menghidupkan skena musik kembali di Jembrana” Pungkasnya.

Sebagai salah satu pendiri komunitas Jembatan Movement, Billy, menjelaskan bahwasannya, Jembatan Movement, selain menjadi pemantik bagi pelaku seni di Jembrana untuk mulai bermusik lagi, ia menjelaskan bahwasannya komunitas tersebut merupakan sebuah ruang kreasi, bagi musisi Jembrana tanpa membeda-bedakan genre musik yang tergabung dalam satu festival musik.

”Sebelum adanya Jembatan Movement, skena musik di Jembrana mengalami pengkotak-kotakan genre, yang menjadikan skena musik di Jembrana mengalami sedikit konflik” terangnya. Sesaat setelah memberi jeda, ia menambahkan “jadi bisa dikatakan, bahwa, Jembatan Movement merupakan komunitas musik pertama yang mengadakan festival musik lintas genre, di Jembrana” akunya sembari tertawa.

.

Namun, jauh sebelum pengkotak-kotakan genre musik di Jembrana muncul, era Orde Baru, tepatnya awal tahun 1970-an, skena musik Rock menjadi primadona, dengan munculnya band-band beringas seperti, God Bless, SAS Group, The Rollies, dan Duo Kribo yang terlibat konflik dengan skena musik Dangdut.

Dimana anak skena musik Rock menyebut anak skena Dangdut dengan sebutan kampungan. Sedangkan, anak skena Dangdut, menyebut anak skena Rock sebagai musik terompet setan.

Maka, apa yang dilakukan Billy dan kawan-kawan di Komunitas Jembatan Movement, merupakan sebuah upaya untuk memajukan industri musik di Jembrana, dengan cara memutus kultur pengkotak-kotakan genre dan merangkul band dari berbagai genre kedalam satu festival musik bersama.

Meskipun, sebagai sebuah komunitas masih terbilang baru terbentuk—satu tahun yang lalu, tepatnya awal Agustus tahun 2022—Jembatan Movement, mendapat respon yang baik dari skena musik di Jembrana. Hal itu terbukti dari antusiasmenya Band yang mengikuti festival musik mereka sangat beragam, yang terdiri dari berbagai lintas genre musik.

”Di event pertama kami yang bertajuk Pesta Djelata, pada tanggal 25 September 2022, tahun lalu, kami, memberikan ruang bagi band-band lintas genre seperti Punk, Metal, Ska, Reggae, dan Rock n Roll untuk tampil dalam satu panggung bersama” ujar pemuda berambut gondrong itu.

Sebagai sebuah komunitas, Jembatan Movement, dapat ditemui di Kedai Pilan Kopi Jln. Danau Poso, Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Sebagai tempat berkumpul mereka—untuk sekadar nongkrong ataupun membahas tentang perkembangan skena musik di Jembrana—.

Musik Untuk Kemanusiaan

Musik, merupakan sebuah bentuk penyampaian ekspresi, yang lahir dari berbagai pengalaman, kedalam rentetan nada yang berirama dan memiliki makna dan tujuan tertentu di dalamnya.

Dalam sejarahnya, musik selain sebagai hiburan dan fisioterapi, juga dapat dijadikan sebagai alat propaganda yang masih dapat dipertimbangkan hingga saat ini. Maka, tak salah jika banyak musisi yang menyampaikan isu-isu tertentu lewat lagu yang mereka ciptakan.

Seperti, misalnya, kelompok musik punk. Meskipun seakan yang terdengar hanya suara dari terikan vokalisnya, dan distorsi dari suara gitar yang terdengar bising, lagu-lagu punk kerap menyampaikan isu politik dan kemanusiaan didalamnya.

.

Selain musik Punk, banyak genre musik yang juga menyampaikan isu yang sama dengan cara yang sama pula—dengan lagu yang mereka ciptakan—. Seperti, misal, Bob Marley. Ia, dengan musik Reggae nya, berhasil menyampaikan kritik sosial dan perlawanan terhadap maraknya budaya perbudakan dan rasisme kulit putih terhadap ras kulit hitam yang terjadi di Jamaika pada saat itu.

Oleh sebab itu, maka, selain menjadi wadah untuk memberikan panggung bagi musisi-musisi di Bali, kususunya di Jembrana, Komunitas Jembatan Movement, juga menyampaikan kritik dan melakukan aksi kemanusiaan ke dalam kegiatan mereka.

Billy, mengaku, bahwasannya, pemilihan tanggal 25 september tahun lalu, sebagai event pertama mereka bukan karena kebetulan belaka, melainkan memang dengan sengaja mereka memilih tanggal tersebut, karena bertepatan dengan hari tani.

“Event pertama kami yang bertajuk Pesta Djelata itu, memang kami pas-kan di hari Tani Nasional. Sebab, selain ada acara musiknya, kami juga ada kegiatan bakti sosialnya” ujar pemuda kelahiran 1994 itu.

Dalam serangkaian event Pesta Djelata, komunitas Jembatan Movement, juga melakukan aksi kemanusiaan yang mereka sebut sebagai aksi pangan untuk rakyat. Dalam aksi kemanusiaan tersebut, mereka membagikan beras di tiga titik lokasi desa di Kabupaten Jembrana. Antara lain; Desa Banyubiru, Desa Bb. Agung dan Desa Pendem.

“Total kami memberikan bantuan sebanyak 600 kg beras kepada 30 Lansia. Yang data-data penerimanya kami dapatkan dari pihak dinas terkait” tegasnya.

Ia juga menjelaskan, alasan mereka melakukan aksi bagi-bagi pangan tersebut, karena, sebagai sebuah upaya yang mereka lakukan, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Karena pada saat itu, kondisi masyarakat masih dalam tahap pemulihan ekonomi, setelah terkena dampak dari Pandemi covid beberapa waktu yang lalu.

Di dalam event pertamanya, Jembatan Movement, mendapat apresiasi dari banyak pihak, yang melibatkan langsung kedalam berbagai kegiatan yang mereka lakukan. Seperti, adanya support dari berbagai komintas yang ada di Jembrana, dan banyaknya sponsor yang masuk dari berbagai pihak, dalam bentuk sumbangan materi maupun non materi.

Maka, dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, keberhasilan Jembatan Movemennt, dalam event musik, dan kegiatan kemanusiaan mereka, berhasil atas dasar hubungan baik yang mereka jalin dengan berbagai komunitas, dan dari berbagai pihak yang membantu dalam bentuk sponsor, guna kelancaran kegiatan yang mereka lakukan.

Selain melakukan aksi mebagikan pangan untuk Lansia, di dalam serangkaian event Pesta Djelata, mereka juga memberikan penghargaan kepada tiga Subak terbaik se-kecamatan Negara, antara lain; Subak Pemangket Awen Barat, Subak Tegalwani Cibunguran, dan Subak Pangkung Jelepung II. Dimana dalam penyerahan penghargaan tersebut, diberikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana. [T]

Baca juga artikel terkait LIPUTAN KHUSUS atau tulisan menarik lainnya YUDI SETIAWAN

Reporter: Yudi Setiawan
Penulis: Yudi Setiawan
Editor: Jaswanto

Terbaik pada Lomba Musikalisasi Puisi di Unud, Komunitas Budang Bading Badung Makin Kompak
Musik Pop dan Cita-cita Kami
Showcase: Ini Ujaran Musikal, Klimaks dari Kolaborasi Panjang Regenerasi Bernyali
Tags: jembranamusik
Previous Post

“Sujud Bhakti Kepada-Mu”

Next Post

Buku Antologi “Perempuan Bangkit” dari Bali Writing Club: Beragam Cerita Perempuan yang Bangkit dari Situasi Pandemi

Yudi Setiawan

Yudi Setiawan

Kontributor tatkala.co

Next Post
Buku Antologi “Perempuan Bangkit” dari Bali Writing Club: Beragam Cerita Perempuan yang Bangkit dari Situasi Pandemi

Buku Antologi “Perempuan Bangkit” dari Bali Writing Club: Beragam Cerita Perempuan yang Bangkit dari Situasi Pandemi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co