2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“I Ketut Maria Pahlawan Seni Kebyar Bali”, Buku dari Prof. Dibia

tatkalabytatkala
October 6, 2023
inBudaya
“I Ketut Maria Pahlawan Seni Kebyar Bali”, Buku dari Prof. Dibia

Prof Dibia (tengah) saat FGD di Tabanan

Prof. I Wayan Dibia, SST, MA., atau lebih dikenal dengan panggilan Prof Dibia, menggarap buku lagi. Bukunya kali ini adalah tentang kisah perjalanan berkesenian I Ketut Maria (Mario).

Judul bukunya, “I Ketut Maria Pahlawan Seni Kebyar Bali”.

Namun, Prof Dibia merasa data-data yang diperoleh untuk menyusun buku itu belumlah sempurna, sehingga ia mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di Kantor MDA Tabanan, Kamis 5 Oktober 2023.

“Saya masih membutuhkan data tambahan untuk melengkapi isi buku ini,” kata Prof Dibia dalam FGD itu.

FGD itu sendiri digelar Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Tabanan dengan menghadirkan tokoh-tokoh seni di Tabanan. Selain itu juga hadir keluarga dan warga desa, di mana Mario sempat bergaul dan berkesenian.

FGD dimoderatori oleh Kadek Wahyudita.

“Saya sangat berbahagia sekali bisa ada dalam kegiatan FGD ini untuk mengkaji perjuangan Mario dalam bidang seni kebyar,” kata Prof Dibia yang Guru Besar Purnabakti ISI Denpasar ini.

Prof. Dibia mengatakan, Mario merupakan seorang maestro dan sangat tepat disebut pahlawan kerena perjuangannya dalam seni kebyar. Tanpa Mario, gong kebyar tidak akan sepopuler seperti sekarang ini.

Seni kebyar adalah sebuah produk budaya modern. Pada tahun 1915, awal gong kebyar tak seperti sekarang. Hanya saja sudah berbentuk konsep, namun gamelan itu sudah biasa dipakai untuk memainkan gending atau mengiringi tari.

“Mario memiliki pengalaman hidup selama 71 tahun, tetapi kisahnya agak berliku, sehingga menarik untuk ditulis,” papar pelaku dan pemerhati seni Bali ini.

Prof Dibia menceritakan kisah orang tua Mario yang berasal dari Banjar Angkan Klungkung. Ketika musim paceklik, keluarga ini kemudian pindah ke daerah Denpasar. Di ibukota Provinsi Bali ini Mario sudah mengenal Tari Gandrung. Namun karena  merasa beban hidup semakin besar serta siuasi politik (penjajahan), Mario kemudian merantau sampai ke daerah Tabanan.

Awalnya, ayah Mario membantu pedagang Cina di Desa Tunjuk, lalu menjadi parekan (abdi) di Puri Tabanan.

Di puri, Mario kemudian mengenal seni kebyar hingga mencipta tari-tari kekebyaran.

Mario hidup yang seorang buta huruf, namun memiliki kecerdasan dan banyak akal. Ia tak pernah ragu dan selalu percaya diri, sehingga pekerjaan sebagai seorang pengantar surat dapat dijalani dengan baik. Tari kebyar Terompong, Kebyar Duduk dan Tari Oleg Tamulilingan merupakan tiga tarian hasil ciptaannya yang sangat monumental. Mario juga sering didupuk menjadi duta seni ke berbagai negara di dunia.

“Sekali lagi, saya membutuhkan masukan dari peserta FGD untuk melengkapi isi buku ini. Buku ini rencananya akan diluncurkan pada peringatan Ulang Tahun Kota Tabanan, November 2023 ini,” kata Prof Dibia.

Kepala Disbud, Tabanan I Made Yudiana mengatakan, FGD ini sangat penting mengingat karya-karya Ketut Mario sangat terkenal dari dulu hingga digandrungi anak-anak muda saat ini.

Sebut saja, Tari Terompong dan Oleg Tamulilingan yang banyak ditarikan anak-anak muda dalam sebuah acara atau event. Ide kreatif Mario perlu dilestarikan dan turunkan kepada para generasi muda di Tabanan untuk menumbuhkan rasa memiliki dan bangga di tanah kelahiran.

“FGD ini selaras dengan visi pembangunan Kabupaten Tabanan 2021-2026, yakni Nangun Sat Kertih Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, Madani (AUM),” katanya.

Nengah Medera memberi masukan, dalam buku ini nantinya penting disampaikan kecerdasan dan banyak akal Mario.

Bermodal cerdas dan banyak akal itu membuat Mario selalu percaya diri. Meski sesungguhnya Mario tak bisa membaca dan menulis, namun kecerdasan dan akal yang dimiliki membuatnya selalu lolos dari masalah.

Lalu, perwakilan dari Ida Cokorda Anglurah Tabanan mengusulkan perlu diceritakan lebih jelas “lelintihan” keluarga Mario dari orang tua hingga anak-anaknya. Penting juga melengkapi dengan dengan kisahnya saat tinggal di puri, melatih di masyarakat, serta kegiatannya sehari-hari di masyarakat.

I Gusti Putu Bawa Samar Gantang menegaskan, Mario itu seorang yang eksentrik, romantis, dan imitasi. Saat kecil dulu, ketika berada di sawah ia pernah didatangi orang yang bertopi keboi, baju jas, memakai dasi, tetapi memakai celana pendek. Ternyata orang itu adalah Mario.

Mario sebagai seorang romantis, ia sempat berburu memakai senapan berisi keker, namun bukan membidik burung, namun keker itu membidik orang mandi. Paling unik, ketika Mario ngomong itu dilakukan dengan gerak menari. “Menarik, biasanya penari yang dibayar, tetapi Mario yang menari justri membayar penonton. Itulah sifat eksentrik Mario,” kata Samar Gantang yang sastrawan ini.

Sementara Prof,Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum. mempertanyakan karya-karya Mario, apakah itu sebagian besar dari permintaan orang lain, bukan lahir dari dirinya sendiri. Hal ini, penting diungkap, sehingga masyarakat mengetahui bagaiman sesungguhnya Mario itu menciptakan seni tari yang kini sangat sepanjang jaman.

Sedangkan Perbekel Delod Peken memberikan masukan kepada penulis untuk lebih menjelaskan keterkaitan Mario terhadap Sekaa Gong Banjar Pangkung. [T][Ado/*]

“Pesan dari Barat”, Pameran Perupa Komunitas Maha Rupa Batukaru Tabanan di Griya Santrian Sanur
Pelajaran Menjadi Setengah: Sebuah Catatan Perjalanan ke Bali, 20 Maret – 9 April 2023
Sekaa Gong Belaluan Sadmerta, Gong Kebyar Pertama di Bali Selatan
Sekaa Gong Legendaris dari Perean Kangin di PKB | Mainkan Gong Tua yang Pernah Dikubur dalam Tanah
Oleg Tambulilingan dari “Sleeping Beauty”, dan Perubahan-Perubahannya Kemudian
Tags: kesenian baliKetut MarioProf. Dr. I Wayan Dibiatabanan
Previous Post

Ki Hadjar Dewantara Melembutkan Kegarangan Chairil Anwar dan Bung Karno

Next Post

Suara Volunteer: Cerita di Belakang Panggung Singaraja Literary Festival

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Suara Volunteer: Cerita di Belakang Panggung Singaraja Literary Festival

Suara Volunteer: Cerita di Belakang Panggung Singaraja Literary Festival

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co