12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dari Media Sosial, Haidar Hyang Pakwan, Pemuda dari Musi Menjadi Eksportir Nener Bandeng

JaswantobyJaswanto
August 23, 2023
inLiputan Khusus
Dari Media Sosial, Haidar Hyang Pakwan, Pemuda dari Musi Menjadi Eksportir Nener Bandeng

Haidar Hyang Pakwan

TAMBAK-TAMBAK bandeng di Lamongan, Jawa Timur, atau umpan tuna cakalang nelayan di Kendari, Sulawesi Tenggara, atau banyak daerah lainnya di Indonesia yang membudidayakan ikan bandeng—bahkan sampai negara-negara Asia seperti Singapura, Vietnam, Filipina, Thailand, hingga Taiwan—terkait bibit atau nener bandeng (Chanos chanos), semuanya nyaris bergantung pada Kabupaten Buleleng.

Benar. Sudah bukan rahasia lagi kalau kabupaten yang terletak di Pulau Bali bagian utara ini memiliki kekayaan, selain pertanian dan perkebunan, berupa ikan bandeng. Di desa-desa Buleleng bagian barat seperti Patas, Gerokgak, Sanggalangit, Musi, Penyabangan, Banyupoh, sampai Pemuteran, bandeng beranak-pinak dengan penuh kasih sayang. Ya, tak berlebihan memang, di desa-desa tersebut, pembudidaya memperlakukan bandeng sama baiknya dengan merawat anak mereka sendiri.

Hamparan HSRT benih bandeng (nener) pesisir Celukan Bawang, Pengulon, Patas, Gerokgak, Sanggalangit, Musi, Penyabangan dan Banyupoh / Foto: Dok. Kampung Bandeng

Seperti Haidar Hyang Pakwan, misalnya. Pemuda dari Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, itu, menganggap bandeng sebagai harta yang berharga. Sebab, katanya, bandeng adalah penyambung hidup masyarakat Musi dan sekitarnya. “Melalui bandeng, Tuhan telah banyak memberikan kehidupan kepada kami,” ujarnya, kepada tatkala.co di tambak bandeng dan udang UD. Lautan Abadi, Patas, Gerokgak, Selasa (23/08/2023).

Sebagai seorang anak pembudidaya bandeng dan udang di Musi yang sukses, pemuda yang akrab dipanggil Haidar itu,  termotivasi untuk meneruskan apa yang telah orang tuanya bangun dan perjuangkan.

Dalam usahanya untuk menjadi pengusaha di bidang perikanan, pemuda kelahiran Cianjur, 17 Februari 2003 itu memutuskan melanjutkan pendidikan ke universitas dan mengambil jurusan akuakultur atau budidaya perairan—ilmu tentang aktivitas pemeliharaan, penangkaran, dan pengembangbiakan biota perairan laut maupun air tawar—di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali. Sampai saat ini, ia masih berjuang untuk meraih gelar sarjananya.

Menurut cerita Haidar, orang tuanya mulai membangun tambak pada tahun 2003 bersama pamannya dan seorang teman dari Arab. Mitra bisnis tersebut, sebelum beralih ke bandeng, mulai usahanya di bidang budidaya ikan kerapu. “Awalnya ikan kerapu, tapi karena harga ikan kerapu di sekitaran tahun 2010-an itu menurun, bapak mulai berpikir untuk beralih ke yang lain. Nah, pada 2017, bapak memutuskan untuk budidaya bibit ikan bandeng,” terangnya.

Tambak milik UD. Lautan Abadi / Foto: Dok. Haidar

Orang tua Haidar memulai budidaya bandeng dengan cara tradisional (modular)—dengan kolam gali, katanya. Seiring berjalannya waktu, dua tahun setelah memulai, tambak tersebut sudah menggunakan bak atau kolam beton yang dikenal dengan budidaya semi intensif. Bandeng dengan sistem semi intensif jelas lebih menguntungkan. Pasalnya, bandeng dapat dipanen dengan kualitas yang baik dan kuantitas yang lebih banyak.

Perbedaan budidaya secara tradisional dan semi intensif terletak pada pakan yang diberikan dan tempat budidaya. Jika budidaya tradisional memanfaatkan pakan alami berupa tanaman yang tumbuh alami di tambak, budidaya semi intensif menggunakan pakan tambahan berupa pakan pabrik atau buatan.

Sampai saat ini, tambak yang bernama UD. Lautan Abadi itu, telah menyebarkan benih-benih bandengnya ke seluruh Indonesia bahkan sampai ke beberapa negara di Asia.

Bagi orang awam atau orang yang baru saja mau memulai, akan menilai proses budidaya badeng itu rumit, tidak semudah pelihara ikan lele, misalnya. Budidaya bibit bandeng memerlukan proses yang panjang, mulai dari pra-produksi, produksi, sampai pasca produksi.

Haidar menjelaskan, budidaya nener bandeng dimulai dari pemeliharaan induk untuk menghasilkan telur yang berkualitas baik. Pemilihan induk ikan tidak boleh sembarangan. Mulai dari bentuk fisik sampai bobot harus diperhatikan. Fisik indukan, tambahnya, tidak boleh cacat dan bobotnya harus lebih dari 5 kg atau panjang antara 55-60 cm.

Tak hanya itu, pembudidaya juga harus melakukan pembersihan kolam induk dan melakukan pengamatan parameter kualitas air untuk memastikan dan mejaga keseimbangan unsur dalam kolam sesuai dengan standar. Selain perlakuan tersebut, indukan bandeng harus diberi pakan pelet pabrik yang telah dicampur dengan berbagai macam vitamin dan suplemen untuk mendukung kebutuhan nutrisi yang diperlukan.

“Nah, perbandingan indukan antara jantan dan betina dalam satu bak itu satu banding dua. Satu jantan dua betina. Sedangkan umur reproduksi bandeng itu sekitar 3 sampai 5 tahun, meski tak jarang juga ada yang sampai 7 tahun. Dan satu indukan itu bisa menghasilkan 10.000 sampai 1.000.000 telur,” imbuhnya.

Telur bandeng yang bagus akan mengambang di permukaan, sedangkan telur yang jelek sebaliknya, akan tenggelam dan mengendap di dasar. Telur-telur yang bagus akan di tebar di bak-bak budidaya. Benih akan dipelihara kurang lebih 18 sampai 20 hari hingga siap panen.

Bak beton tempat budidaya nener bandeng di UD. Lautan Abadi / Foto: Dok. Haidar

Dari Facebook Menjadi Eksportir

Transaksi jual beli bibit bandeng di daerah Gerokgak, kata Haidar, sudah terjadi sejak tahun 1990-an. Saat itu, bibit bandeng diambil langsung dari laut, di pinggiran hutan bakau. Baru pada tahun 2005, dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bali, saat wilayah Kecamatan Gerokgak ditetapkan sebagai pusat pembenihan bandeng dan kerapu, orang-orang yang tinggal di Patas, Sanggalangit, Musi, Peyabangan dan sekitarnya, berbondong-bondong membangun tambak kerapu dan bandeng.

“Tapi waktu itu skalanya masih lokalan, belum ekspor,” katanya.

Sejak saat itulah, para pembudidaya di wilayah Kecamatan Gerokgak mulai serius berproses demi menghasilkan bibit bandeng yang berkualitas. Dan dalam hal ini, peran pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng dan Kementerian Kelautan dan Perikanan tak dapat dianggap remeh. Melalui pelatihan-pelatihan budidaya bandeng dan bantuan pakan alami (rotifera) membuat daerah tersebut diakui sebagai penghasil bibit bandeng yang berkualitas.

Ya, itu sudah menjadi rahasia umum di dunia per-bandengan. Nener bandeng dari wilayah Gerokgak memang telah diakui kualitasnya. Bahkan, pada tahun 2019, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim Kecamatan Gerokgak sebagai produsen benih ikan bandeng terbesar di dunia.

Haidar—sebagai anak seorang pengusaha tambak bibit bandeng dan udang vaname—mengaku, mengenai proses produksi dan distribusi, selain belajar dari orang tuannya sendiri, juga belajar dari pengusaha lain, yakni Hengky Putro Raharjo pemilik CV. Putra Bahari Milk Fish Bali (supplier bibit bandeng/nener). Di tambak yang terletak di Desa Patas, Gerokgak, itulah, ia belajar lebih dalam mengenai distribusi bibit bandeng. Haidar memulainya dari lokal sampai internasional (ekspor).

Yang menarik adalah, sejak 2018, Haidar menggunakan Facebook untuk memasarkan dan mendapatkan pembeli—atau buyer dalam bahasa perdagangan internasional. Ia mengaku mengikuti banyak grup perdagangan lokal maupun internasional di media sosial bikinan orang New York itu. Di sana, katanya, tempat berkumpul antara pedagang dan pembeli. “Saya mencari buyer di Facebook—dan itu banyak,” ujarnya.

Nener bandeng / Foto: Dok. Haidar

Bagi Haidar, dalam hal informasi, generasi hari ini sebenarnya lebih diuntungkan daripada generasi lama. Orang tuanya, misalnya, dulu, untuk mendapatkan satu buyer saja susahnya minta ampun. “Jangankan luar negeri, dalam negeri saja susah. Nah, sekarang, kita hanya butuh kuota internet dan mau cari tahu. Udah, sesimpel itu,” katanya.

Haidar percaya bahwa dengan adanya teknologi digital seperti hari ini sebenarnya sangat membantu pembudidaya bibit bandeng dalam memasarkan produksnya. Sebab, jangkauan teknologi digital tidak hanya dalam skala lokal saja, melainkan dunia. Sejak teknologi tersebut mulai ditemukan dan dikembangkan, dunia memang terasa bisa dilipat dan muat dimasukkan ke dalam kantong celana.

Dengan adanya anak muda seperti Haidar yang dapat memanfaatkan media digital sebagai alat promosi, maka hal ini dapat menjadi kabar baik dalam dunia budidaya bibit bandeng. Dan benar, sampai hari ini, selain berhasil mengirim bibit bandeng ke beberapa daerah di Indonesia, Haidar juga telah mengirim bandeng ke Filipina dan Vietnam—sekali lagi, semua itu dimulai dari Facebook.

(Hidup pada zaman teknologi yang memberikan jalan alternatif dan berbagai kemungkinan lain yang nyaris tiada batas, menempuh jalan paling mudah rasanya bukan pilihan yang elok.)

Menurut Haidar, sejauh ini, permintaan benih bandeng terbesar datang dari Filipina. Dari tahun 2017 sampai 2019, misalnya, permintaan bibit bandeng dari Filipina selalu mengalami kenaikan. Negara yang dipimpin oleh Bongbong Marcos itu, rata-rata mengimpor bibit bandeng dari wilayah Kecamatan Gerokgak sebanyak 2 sampai 3 juta ekor nener bandeng. Sedangkan Taiwan berada di posisi ke dua dengan jumlah rata-rata mencapai 1 sampai 2 juta lebih.

Proses pengemasan nener yang akan dikirim ke Filipina / Foto: Dok. Haidar

Mengenai ekspor bibit bandeng hasil budidaya di wilayah Gerokgak, pada Maret 2023, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank meresmikan Desa Devisa Klaster Benih Bandeng di Buleleng.

Program tersebut melibatkan lebih dari 2.000 individu pembudidaya benih bandeng di tujuh desa, yaitu Patas, Gerokgak, Sanggalangit, Musi, Penyabangan, Banyupoh, dan Pemuteran. Sedangkan 2.000 pembudidaya tersebut, menurut Koerniawan Prijambodo, Kepala Kantor Wilayah III LPEI, tergabung dalam Perhimpunan Pembudidaya Perikanan Pantai Buleleng atau disingkat P4B.

Secara keseluruhan, anggota P4B mampu menghasilkan hingga 12 juta benih bandeng per hari. Dan 85 persen dari hasil tersebut telah diekspor ke luar negeri seperti Filipina, Singapura, Malaysia, hingga Taiwan.

Proses pengemasan nener yang akan dikirim ke Filipina / Foto: Dok. Haidar

Menurut Koerniawan, tingginya produktivitas budidaya benih bandeng di Buleleng tak lepas dari kondisi cuaca Bali yang relatif aman dari badai serta dukungan dari Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluh Perikanan (BBRBLPP) Gondol. “Benih bandeng di Buleleng telah menjadi komoditas prioritas dengan total kontribusi devisa sebesar Rp200 miliar pada tahun 2019,” ujarnya.

Sekadar informasi, sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, LPEI diberikan mandat untuk mendorong pertumbuhan ekspor nasional melalui penyediaan pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi ekspor.

Dan, sekali lagi, selain peran pemerintah, peran anak muda seperti Haidar juga tidak boleh dilupakan begitu saja. Kesadarannya dalam meneruskan bisnis budidaya bibit bandeng dan penggunaan media sosial sebagai alat promosi memang patut diapresiasi.[T]

  • Catatan: Artikel ini ditulis dan disiarkan atas kerjasama tatkala.co dan Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Kabupaten Buleleng.
  • BACA artikel LIPUTAN KHUSUS lainnya
Tags: bulelengGerokgakperikanan
Previous Post

Undiksha Singaraja Nambah 5 Profesor Lagi

Next Post

Pidato Politik: Analisis Bahasa dan Kuasa (power)

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Pidato Politik: Analisis Bahasa dan Kuasa (power)

Pidato Politik: Analisis Bahasa dan Kuasa (power)

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co