10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Popularitas Istilah Selingkuh & Main Belakang di Indonesia

Yoga YolandabyYoga Yolanda
July 24, 2023
inBahasa
Popularitas Istilah Selingkuh & Main Belakang di Indonesia

Ilustrasi tatkala.co | Kadek Wiradinata

“Infidelity is like a cancer that eats away at the very core of a relationship. It may provide temporary pleasure, but the long-term consequences are devastating.”

-Dave Willis

“Perselingkuhan seperti kanker yang merusak inti hubungan. Mungkin memberikan kenikmatan sementara, tetapi konsekuensi jangka panjangnya menghancurkan.”

– Dave Willis

DALAM era media sosial dan perang informasi seperti sekarang, persaingan untuk mendapatkan popularitas dan perhatian publik semakin ketat. Beberapa media berita dan selebriti menggunakan strategi yang kadang-kadang kontroversial untuk mendongkrak popularitas mereka. Perselingkuhan menjadi salah satu topik yang sering menjadi perhatian dan menarik minat banyak orang di Indonesia.

Berita perselingkuhan sering kali menjadi sorotan utama di media massa dan media sosial. Para selebriti, tokoh publik, atau individu terkenal seringkali menjadi target pemberitaan ketika terlibat dalam skandal perselingkuhan. Fenomena ini tampaknya muncul dari kesadaran media dan editor bahwa cerita kontroversial tentang kehidupan pribadi atau hubungan orang-orang terkenal menarik perhatian pembaca dan penonton. Ketika berita tentang perselingkuhan diungkapkan, reaksi publik sangat bervariasi, tetapi seringkali menimbulkan keingintahuan yang tinggi dan perdebatan yang hangat.

Selingkuh dan main belakang adalah dua istilah yang sering muncul bergantian di Indonesia, terutama ketika membahas tentang hubungan antara dua orang. Kedua kata ini mengandung makna yang terkait dengan aspek-aspek yang intim dalam kehidupan manusia, namun konotasinya berbeda.

Kata selingkuh dalam kbbi.kemdikbud.go.id bermakna menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; serong. Pengertian yang diambil dari KBBI ini tidak eksplisit mengatakan selingkuh ada di wilayah hubungan antarmanusia. Dapat dikatakan bahwa selingkuh tidak selalu bermakna melakukan hubungan intim dengan orang selain pasangan atau kekasih yang sah. Hanya saja, selingkuh dalam pengertian inilah yang paling banyak digunakan masyarakat.

Dalam Korpus Indonesia (Koin) (korpusindonesia.kemdikbud.go.id) yang terdiri dari sebanyak 24.736.534 token, kata selingkuh muncul sebanyak 50 kali.Dari 50 kata tersebut, Istilah ini dikaitkan dengan pengkhianatan dalam hubungan, dan dampaknya dapat sangat merusak kepercayaan dan kestabilan hubungan. Meskipun membawa konotasi negatif, popularitas kata selingkuh dalam bahasa Indonesia cukup tinggi. Banyak drama, film, dan media populer mengangkat tema selingkuh sebagai alur cerita utama, menarik minat penonton dengan intrik dan konflik yang kompleks.

Faktor-faktor seperti ketidakpuasan dalam hubungan, kurangnya komunikasi, godaan dari pihak ketiga, dan gaya hidup modern yang lebih terbuka terhadap variasi hubungan, menjadi pendorong popularitas kata selingkuh di kalangan masyarakat Indonesia. Meskipun kebanyakan orang menyadari akibat negatif dari selingkuh, popularitas kata ini mungkin mencerminkan realitas bahwa masalah tersebut ada dalam masyarakat dan menjadi bagian dari perbincangan sehari-hari.

Sementara itu, kata main belakang memiliki makna yang lebih kasual dan bersifat eufemistik. Artinya, meskipun dapat dikatakan sebagai sinonim dari selingkuh, istilah main belakang lebih sopan dan lebih berkonotasi positif. Istilah ini menggambarkan hubungan intim tanpa ikatan emosional yang serius antara dua orang. Walaupun main belakang jarang terdengar dalam konteks formal atau media, popularitasnya cukup tinggi dalam percakapan informal di kalangan masyarakat, terutama di lingkungan muda. Meskipun lebih sopan atau eufemistik, sayangnya frasa main belakang bukan termasuk dalam bahasa Indonesia karena keberadaannya tidak dapat ditemukan di KBBI.

Kata main belakang mungkin mencerminkan pergeseran nilai-nilai sosial dalam masyarakat Indonesia terkait dengan hubungan dan seksualitas. Generasi muda cenderung lebih terbuka tentang variasi dalam bentuk hubungan dan mencari alternatif yang tidak terikat pada komitmen jangka panjang. Penggunaan main belakang bisa menjadi respons terhadap tekanan sosial dalam menjalin hubungan serius dan mencerminkan pandangan bahwa eksplorasi hubungan tanpa ikatan romantis adalah hal yang lebih diterima.

Popularitas kata selingkuh dan main belakang mencerminkan perubahan sosial dan nilai-nilai dalam masyarakat Indonesia. Kemajuan teknologi, akses yang mudah terhadap media sosial, dan globalisasi telah membawa perubahan dalam cara orang berhubungan dan berinteraksi. Budaya yang semakin terbuka dan toleran terhadap variasi dalam hubungan menciptakan ruang bagi penggunaan kata-kata ini dalam konteks yang lebih luas.

Perlu dicatat bahwa penggunaan kedua kata tersebut tidak selalu mendapat persetujuan dari masyarakat. Beberapa orang mengkritik popularitas istilah-istilah ini karena bisa merusak hubungan yang sah dan kurangnya komitmen pada hubungan yang lebih mendalam. Hanya saja, Dunia hiburan senantiasa menggunakan dua istilah ini dalam strategi pemberitaan.

Ada beberapa alasan yang mendasari penggunaan strategi berita perselingkuhan dalam mendongkrak popularitas:

Pertama, sensasi dan kontroversi. Berita perselingkuhan menyajikan sensasi dan kontroversi yang menarik perhatian banyak orang. Berbagai aspek dari skandal tersebut, seperti pengkhianatan, konflik emosional, dan konsekuensinya, menciptakan ketegangan yang menarik bagi pembaca dan penonton.

Kedua, peningkatan klik dan penonton. Konten berita yang kontroversial dan menarik emosi cenderung mendapatkan lebih banyak klik, tayangan, dan pembagian di media sosial. Ini berarti meningkatkan popularitas media yang menerbitkan berita semacam itu.

Ketiga, persepsi sebagai “berita penting“. Beberapa media mungkin berpendapat bahwa berita perselingkuhan yang melibatkan tokoh publik adalah bagian dari tugas mereka untuk menginformasikan masyarakat tentang masalah-masalah terkini, terutama yang melibatkan orang-orang yang berada di sorotan publik.

Keempat, persaingan di dunia media. Dalam dunia media yang penuh persaingan, menampilkan berita perselingkuhan dapat menjadi cara bagi outlet media untuk mencapai posisi yang lebih unggul dan meningkatkan kehadiran mereka di pasar.

Mungkin, bagi tokoh atau media yang terlibat, berita tentang selingkuh atau main belakang dapat mendongkrak popularitas mereka, tetapi bagi masyarakat awam, hal ini dapat membentuk budaya sensasi dalam diri masyarakat. Dengan kata lain, ketabuan dua istilah ini menjadi samar-samar.

Memang, terlalu sering menghadirkan berita sensasional, termasuk perselingkuhan, dapat membentuk budaya yang terobsesi dengan sensasi dan kehidupan pribadi orang lain. Jadilah, banyak masyarakat yang terjerembab dengan dunia perselingkuhan, baik terjebak sendiri di dalamnya maupun menjadi sumber penyebaran berita perselingkuhan di lingkungannya. Dengan demikian, moral dalam diri masyarakat terkikis akibat hal ini. Selingkuh dianggap hal yang (mengarah pada) biasa saja.

Sebagai simpulan, saya dapat mengatakan bahwa dalam budaya Indonesia, popularitas kata selingkuh dan main belakang saat ini mencerminkan realitas sosial dan perubahan nilai-nilai dalam masyarakat. Meskipun keduanya memiliki konotasi yang berbeda, penggunaan mereka mencerminkan pergeseran dalam pandangan dan pemahaman tentang hubungan dan seksualitas.

Sebagai masyarakat yang semakin terbuka dan beragam, penting bagi kita untuk memahami implikasi dari penggunaan kata-kata ini dan mencari cara-cara yang lebih positif dan menghormati dalam menjalani hubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Memopularkan kata-kata ini hanya untuk mendongkrak popularitas tokoh atau media barangkali sah-sah saja dalam dunia hiburan, tetapi dampak negatifnya pada masyarakat cukup signifikan. [T]

  • BACA artikel lain dari YOGA YOLANDA
Menjadi Penulis Cekatan di Tengah Badai Kecerdasan Buatan
Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]
Tags: BahasaBahasa Indonesiajurnalismeselingkuh
Previous Post

Quo Vadis Dokter Indonesia? | Renungan dari Polemik Menkes vs IDI

Next Post

Anom Ranuara, Drama Klasik dan Kesetiaan Berkarya Tiada Henti

Yoga Yolanda

Yoga Yolanda

Dosen pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Next Post
Anom Ranuara, Drama Klasik dan Kesetiaan Berkarya Tiada Henti

Anom Ranuara, Drama Klasik dan Kesetiaan Berkarya Tiada Henti

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co