NGEMBAT WATANG
1/
Mengeram geram Mataram di nganga luka Batavia
Wedono Pesisir Kulon kena getahnya
Alas Roban segera dibutuhkan
Untuk dijadikan lahan, bukan kuburan
Tapi para penebang kayu berubah jadi hantu
lewat pagebluk oleh jin penuh nafsu
Dadungawuk mengamuk, kekuasaannya diremuk
peri prayangan berhamburan dari dalam hutan
meminta jatah preman di hamparan lahan seluas lautan
karena sudah keterlaluan
Bahurekso turun tangan
tanpa segan raja jin ditaklukan
2/
Raja Uling kelihatanya sedang berani mbeling
usil bermain air, menjebol bendungan Sungai Lojahan
Alas Roban berubah menjadi tanah yang sakit
Karena radang pada tenggorokannya bangkit
Ulah harus dibayar lunas
Markas sebuah kedung dilibas
menyemburkan mutah darah kehitaman
Bahurekso bermandikan gowok
prajurit Raja Uling yang digorok
Pedang Swedang dilibaskan pada udara terang
Kolo Dibrikso ngeroso ora trimo
terbelah kulit kesaktian Bahurekso
Dia mengalah bukan untuk kalah
melainkan mundur untuk meminta petuah
dari Ki Ageng Cempaluk sang ayah
Merasuk dalam keputren
lalu Bahurekso merayu Dibrusowati
memintanya untuk mencuri
sebilah pedang swedang milik kakaknya sendiri
Raja Uling alias Kolodibrikso
Tak ada lagi yang berani mbeling
atau usil menjahili Kedung Kramat
yang kuat merobohkan bendungan sudah sekarat
nyawanya di ujung paling mengkilat benda keramat
3/
Wedono Pesisir Kulon menyaksikan
sebatang kayu bersemedi
pada dasar aliran harapan
Keringat mengucur deras dari pori
melebihi arus kali pada Sungai Lojahan
puluhan lelaki yang sedang mengeraskan otot lengan,
perut dan paha mengencang padat seperti pohon jejawi
tak mampu mengankat barang satu centi batang kayu mati
Bahurekso sudah tidak tahan lagi
gilirannya sekarang untuk bersemedi
memusatkan energi, ngembat watang
dengan tangannya sendiri
16/04/2023
DEMIT DAN JIN ALAS ROBAN
santer kabar Alas Roban hunian jin tak bertuan
menanti korban untuk dimangsa demit dan koloninya.
demit dan jin tak ada di panjangnya hutan sana,
mereka asik berkaraoke bareng biduan dan sopir truk lainnya.
kadang mereka bersekongkol di tengah kebun jengkol
meniupi telinga kiri bupati untuk memperkaya diri,
hingga bisa bikin dinasti yang nyaman buat para kroni
merasuki pegawai negri untuk bekerja sesuka hati
terutama pemenang dorprize jabatan dari partai dukungan
Demit dan Jin Alas Roban kerap makan bebatuan
senyap bagai asap masakan dapur mertua idaman
turun ke pasar serupa merica, pedas di mata
ormas berbagai macam warna mengunyah basah
di antara rahang yang tak pernah merasa kenyang
Demit dan Jin Alas Roban bersembunyi
ditutupi ketelanjangannya sendiri
20/03/2023
SERABI KALIBELUK
Semerbak harum serabi mengecup leher mentari
merekahkan rindu seluas tanah mataram
nikmat serabi dengan kepulan asap kopi
mengingatkan kita tentang prahara Rantansari
yang lebih memilih menaruh jiwa pada kurir cinta
ketika Sultan mengirim seorang wakil
untuk menyampaikan seutas hasrat menggigil
serabi kalibeluk
gurih dengan cinta kasih purba
Sultan Mataram yang ingin Rantansari-nya
metuthuk mblenuk
anget dan empuk
seempuk tipu daya Bahureksa
si kurir pengirim cinta
Menukar putik bunga api sultan
dengan gadis pembuat serabi rumahan
Singgasana ratu mataram menjadi saksi
mengoyak jiwa si imitasi
ranum melati rontok tak terperi
Legitimasi yang lahir dari sulbi
menguap melalui tungku keturunan Endang Wiranti
seorang imitasi untuk ditukar dengan Rantansari
telah lama dijajakan pada urat nadi sejarah
riuh renyah Pasar Warungasem pecah
28/02/2023
SULASIH, SULANDONO
Sulandono menyelimuti dirinya
dengan selendang malam pemberian ibu
merapalkan suluk-suluk di pertapaan
kelak untuk mengaminkan pertemuan
antara dirinya dan Sulasih yang dicinta
semarak obor menembus sandaran awan
Dewi Rantansari menunggangi sepotong cahaya
purnama di atas taburan bintang musim kemarau panjang
restu turun menjelma teduh
pada riuh bersih desa di pantai utara
Sulasih menari hingga menetes embun pagi
dirasuki Dewi Rantansari yang terpikat
pada sangkar ayam berisi gadis suci
sebatang kara, merambat pada gending
bergairah bagai kuduk merinding
sepotong selendang Sulandono genggam
untuk dia lemparkan pada kekasihnya
yang sedang menarikan doa-doa
bidadari putih terpana
oleh aura kilat mata
lelaki segagah Merapi
yang menyambarkan selendang
sederas ombak lautan
Rantansari telah melangkah pergi
Sulandono memboyong batang tubuh kekasih
Sulasih yang letih
24/3/2023
BRENDUNG MENARIKAN HUJAN
ronce-ronce gelungan cempaka
pada rona muka sepotong bathok kelapa
berbalut baju wanita dewasa
dengan senyum girang
polesan benges dari pawang
menari kaku pada badan buluh, penuh keluh
bidadari telah mengerami sebatang tubuh
semerbak gending kembang telon
membuat brendung ingin melepaskan diri
dari jasad di tangan para lelaki
diiringi tabuhan penampi
bumbung dan buyung
memanggil hujan esok hari
angin meniupkan aroma kemenyan
bocah dengan lakuning rembulan
jatuh ke tanah seperti sedang ayan, ketakutan
1/4/2023
- BACA puisi-puisi lain dari PENYAIR INDONESIA