MADE BUDHIANA
saat garis tak lagi patah-patah
pun lengkung
katamu
kau telah sampai pada batas petualangan panjang memoles warna di kanvas-kanvas jiwa
saat itu
berakhir sudah pencaharian diri
mengurai warna buram dalam kanvas
untuk menepi hening sendiri
DI POJOK SNERAYUZA
angin liar
berhembus melingkar
diantara pohon-pohon tua
rontok dedaunan
jatuh di rumput-rumput basah
meningkap matahari tengah hari
yang mengambang di tempayan
hilang rupa bayangku sendiri
angin liar
menyeruak ke celah pepohonan
mengakar di urat mata
nanar berdarah-darah
menggores setiap sudut
siapa meniupkan ?
nyanyi sekawanan burung
dendangnya pilu
mematuk biji mata
lalu meletakkan di kanvas-kanvas
yang tergeletak di dingin lantai
aku tak kuasa menjelajahi ruang yang tersisa
angin liar
menaburkan warna-warna kabut
dalam ruang
samar
lekat di dinding-dinding kayu
membentuk rupa garis rajah
garis moyangku
dalam lilitan benang tridatu
POHON-POHON SNERAYUZA
POHON 1
pohon-pohon tua
di halaman berumput liar
liuk angin perlahan
diantara celah ranting
menyelinap di rimbun dedaunan
jatuh di rumput basah
tak kuasa kutangkap
jadi sebaris puisi
yang selalu kuburu!
POHON 2
pohon-pohon tua
berselimut belukar
akarnya mengakar di urat mataku
buahnya bergelantungan di setiap ranting
menyentuh tanah
kutorehkan sebaris kata puisi
yang muncul wajahku
penuh guratan
POHON 3
pohon-pohon tua
diantara ranting dan cabang
laba-laba raksasa
membentangkan pukat
menggulung tubuhku
untuk disantap malam hari
sebagai pesta upacara kematian
POHON 4
pohon-pohon tua
tergeletak di semak belukar
seperti jalanku nanti
tak berdaya menangkar angin
POHON 5
pohon-pohon tua
seusia perjalananku
menggamit hidup
yang tak kutahu
entah kapan berakhir
POHON 6
pohon-pohon tua
di sudut snerayuza
menyeruak di ketinggian
sudah berapa banyak benih
kau tabur di taman ini?
POHON 7
pohon-pohon tua
kupu-kupu hitam di kering dedaunan
berayun ditiup angin
kepak sayapnya lambat
menaburkan warna kabut
di kanvas-kanvas
membentuk garis wajah
yang tak kutahu milik siapa
adakah itu raut wajahku?
RUMAH WARNA SNERAYUZA
WARNA 1
mengapa kau taburkan warna kelam
di kanvas-kanvas itu?
memulas keruh
wajahku letih
bersandar di kursi kayu
menguak rahasia goresan warna
tak kudapat bentuk wajah sendiri
biarlah aku menyelam saja memilah warna-warna itu
meski saatnya nanti
aku tersesat
tak menemu jalan pulang
ke rumah asal
WARNA 2
aku memasuki warna-warna di kanvas panjang
yang menempel di dinding
mengurai setiap warna
lalu kutaburkan pada wajahku sendiri
terlihat samar
tak kutahu berada diantara warna apa
aku bersembunyi dari perburuan waktu
WARNA 3
pada selembar kanvas yang tergeletak di lantai
kutuangkan warna
alirannya merambat perlahan
mencari celah poriku
untuk memasuki belulang dagingku
aku tahu apa tentang warna-warna itu
selain keruh di wajah dengan kesia-siaan
menuntaskan garis nasib
WARNA 4
menyelinap ke dalam warna-warna di kanvas
aku merasa ragu
satu warna menawarkan kesejukan
yang lain menarikku dalam cahaya
sudah pasti aku terperangkap
tanpa mengikuti garis rupa
kau biarkan aku dalam linglung
mencari arah mata angin
baiklah
aku masuki saja warna kabut
agar tersamarkan bayang rupaku dari para pemburu!
WARNA 5
sudah berapa lama warna-warna itu kau taburkan di dinding berkabut
serasa ada yang belum selesai
menjamah kerinduanmu
pada pencaharian semesta
menbentuk rupa yang terbayang
sementara aku datang
memunguti remah yang tercecer
untuk kurangkai jadi baris puisi
WARNA 6
kau tak akan menghapus warna
yang kau poleskan di wajahku
karena warna itu
rohku yang menempel di kanvas-kanvasmu
WARNA 7
kau lihat
kedua belah telapak tanganku penuh warna
mengental
kemana mesti kupoleskan
karena warna-warna itu
tak memberi ruang
pada bentuk yang kucari
tanganku gemetar
tak sanggup bergerak
WARNA 8
malam ini
aku bermain sendiri
di halaman belakang
dengan gelap malam
agar tersamarkan wajahku dari ketidakpastian
sementara lelawa
memagut buah di pepohonan
diantara kerlip bintang
serupa kesia-siaanku menggurat wajah sendiri
agar tak terjamah nasib buruk
snerayuza, maret ‘22
umah panjer, mei ‘23
- BACA puisi-puisi lain dari Penyair Indonesia