BARANG BEKAS TIDAK HANYA BERAKHIR di tempat sampah. Namun juga bisa dijadikan uang untuk memenuhi pundi-pundi rupiah. Masih banyak barang-barang bekas yang diam-diam mempunyai nilai barang yang tinggi. Pasar Loak Mumbul Singaraja, Jalan Anggrek No 7 Kaliuntu, Singaraja, adalah surganya para pemburu barang bekas.
Beraneka barang bekas tersedia di pasar ini, seperti sepeda bekas, onderdil motor, barang elektronik bahkan jika beruntung kita bisa menemukan barang-barang lama bahkan barang antik yang sudah tidak kita temukan di toko-toko, tetapi dapat kita temukan di pasar Loak Mumbul Singaraja.
Para pedagang pasar ini cukup mahir sekali dalam hal memperbaiki dan mempercantik kembali barang-barang bekas untuk dijual kembali. Contoh saja seperti bagaimana mereka mengukir kembali ban sepeda motor yang sudah pernah terpakai menjadi seperti baru dan bisa dijual kembali dengan harga yang lebih murah.
Tidak hanya onderdil sepeda motor, sepeda bekas ataupun barang elektronik yang tersedia di pasar loak , tetapi jasa service alat-alat elektronik juga tersedia. Bahkan di belakang pasar ada jasa tukang cukur dan dagang nasi campur, sol sepatu, batu akik, bahkan penjual burung, penjual bebek dan ayam juga setiap harinya buka dan melayani para konsumen yang datang ke Pasar Loak Singaraja.
Untuk onderdil dan elektronik bekas, pengunjung tidak perlu pusing dengan harga. Pengunjung bisa memilih dan menawar harganya sesuai kemauan dan tentunya dengan kesepakatan dengan pedagang. Tetapi jangan coba-coba menawar harga jasa cukur karena harganya sudah pas. Hehe.
Pasar loak yang terletak di tangah-tengah kota Singaraja ini memang sudah tidak seramai dulu. Menurut Bu Fitria, pedagang yang berjualan nasi campur, yang sudah sejak lama berjualan di pasar loak, menyampaikan pasar loak memang lebih sepi dari pada dulu. “Setelah pasar loak ini diperbaiki karena sempat terbakar, pelanggan saya sekarang lebih sedikit, apalagi banyak pedagang yang tutup,” katanya. .
Begitu juga yang dirasakan oleh Tri Wiyatno atau yang lebih akrab disapa Mas Trik, salah satu pedagang yang membuka jasa servise dan juga jual beli barang elektronik bekas. Pasar loak memang agak sepi, tidak seperti dulu, mungkin penyebabnya salah satunya adalah online shop dengan harga barang eletronik yang juga cukup murah.
“Tetapi meskipun adanya gempuran online shop seperti sekarang, setiap harinya ada saja yang membawakan saya barang elektronik untuk sekedar dibetulkan,” katanya.
Gede Kertasanjaya, selaku kepala unit yang ditugaskan mengelola Pasar Loak Mumbul, juga membenarkan bahwa pasar loak memang agak mulai sepi, banyak para pedagang yang tidak membuka kiosnya karena alasan sepi pengunjung.
“Tetapi meskipun begitu setiap harinya ada saja transaksi yang terjadi di pasar loak , karena pedagang disini tidak hanya sebagai penjual , tetapi juga sekaligus sebagai pembeli barang-barang bekas,” katanya.
Memang perlu kita setujui salah satu alasan yang membuat pasar loak ini sepi adalah gempuran online shop yang menyediakan apapun yang kita cari dengan harga tergolong sangat murah yang membuat kita sebagai konsumen akan lebih memilih berbelanja di online shop dari pada datang langsung ke pedagang.
Tetapi meskipun adanya gempuran online shop seperti sekarang ini, Pasar Loak Singaraja seakan masih memiliki daya tarik sendiri untuk dikunjungi. Banyak dari konsumen yang masih memerlukan barang-barang bekas seperti terlihat dari laris manisnya sepeda gayung untuk anak-anak ataupun dewasa.
Masih adanya konsumen yang lebih memilih membeli onderdil sepeda motor di pasar loak , dan juga pedagang yang masih terus mengukir kembali ban bekas juga menandakan bahwa para pedagang masih memiliki konsumen yang datang berbelanja di pasar loak.
Ya meskipun tidak seramai dulu, tetapi pasar Loak Singaraja masih tetap eksis di hati para konsumennya. [T]