DI PANTAI, di antara pasir batu dan gelombang laut, di areal Pura Ponjok Batu, terdapat lima mata air suci. Airnya menyembul dari pasir di bawah air laut, lalu menyatu dengan air laut. Itu sebuah tempat suci dengan peristiwa alam yang unik, barangkali tak banyak ada tempat seperti itu di Bali.
Pura Ponjok Batu masuk dalam wilayah di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Tempatnya memang di tepi pantai, di atas karang yang menonjol, dengan hamparan pasir berbatu-batu halus.
Pura Ponjok Batu termasuk Pura Dang Kahyangan. Selain sebagai tempat sembahyang sebagaimana dilakukan di Pura lain, di tempat itu juga biasa dijadikan tujuan bagi umat yang hendak melukat, membersihkan diri secara lahir dan batin.
Tempat melukat itu disebut Pura Segara Taman Beji. Pura Segara Taman Beji ini merupakan tempat untuk menyucikan diri (melukat), berobat dan memohon rezeki. Lima mata air yang ada di areal Pura itu disebut Panca Tirta.
Prosesi melukat di Pura Taman Beji Pnjok Batu | Foto: Ist
Mangku Nengah Widi, pengempon Pura Ponjok Batu, mengatakan Pura Segara Taman Beji banyak didatangi oleh umat Hindu di Bali untuk sembahyang sekaligus melukat di sumber mata air tersebut. Mata air itu berada tepat di areal pesisir pantai.
“Tidak hanya umat Hindu, wisatawan mancanegara yang berwisata ke sini juga melakukan persembahyangan sekaligus melukat,” kata Mangku Widi, Rabu, 26 April 2023.
Mangku Nengah Widi menyebutkan banyak orang yang datang melukat mempunyai berbagai tujuan salah satunya untuk nunas ubad atau nunas tamba karena mengalami sakit non medis.
“Biasanya umat Hindu (pemedek) yang melukat ke sini untuk meminta keselamatan, mensucikan diri dan untuk memohon kesembuhan,” jelasnya.
Melukat di Pura Segara Taman Beji Ponjok Batu tidak dipungut biaya, cukup membawa banten pejati, kelungah nyuh gading dan bunga berjumlah ganjil. [T][Ado/*]