Halo teman pembaca yang aku kagumi. Aku ingin menceritakan sepenggal kisah yang aku jalani kini sebagai sosok wanita. Aku menikmati tiga peran yang luar biasa di dalam hidupku.
Aku sering dipanggil Komang. Umurku 27 tahun. Pada umurku yang ke-27 inilah aku memiliki tiga peran luar biasa yang harus aku nikmati walaupun kadang melelahkan dan menyedihkan.
Aku seorang mahasiswa yang masih duduk di semester 4. Aku juga sosok wanita karir yang berkarir di Pemda yang harus berkerja melayani masyarakat dan harus bisa mengayomi masyarakat dengan humanis. Yang paling membuat aku menjadi istimewa, yaitu aku berperan sebagai sosok ibu satu anak. Anak lanang.
Tiga peran itu sangat aku nikmati dalam kehidupanku. Walaupun aku harus merelakan waktu terbaikku untuk diri sendiri. Bahkan aku tak sempat sekadar bertanya untuk diriku sendiri apakah aku baik-baik saja?
Tiga peran yang harus aku jalani sungguh aku nikmati dan aku syukuri. Tidak semua sosok wanita bisa menjalani tiga peran seperti yang aku jalani.
Sebagai mahasiswa aku dituntut dengan jam perkulihan dan tugas yang harus tepat waktu. Ada deadline yang harus ditepati. Ada tanggung jawab untuk menuntaskan semua hal yang berkaitan dengan tugas kampus.
Sebagai wanita karir yang berhadapan dengan masyarakat, sungguh riskan, karena kurasakan aku harus selalu tampil dengan humanis dan sabar mengahadapi masyarakat. Meski memiliki masalah di rumah, aku harus profesional dalam berkerja.
Sebagai ibu rumah tangga dan ibu dari anak lanangku, aku sungguh dilimpahi keindahan dan karunia oleh Sang Pencipta. Aku harus mengurus segalah pekerjaan di rumah dari merawat anak, mengurus rumah hingga menyiapkan semua kepentingan suami karena aku ingin menjadi seorang istri dan ibu yang membuat nyaman anggota keluarga kecilku.
Keluarga kecil yang bahagia adalah impian terbesarku, walaupun saat ini aku harus menjalankan peran-peranku yang luar biasa.
Sebelum menjalani tiga peran itu, aku sudah memikirkan resiko dan kedaaan yang harus kuhadapi. Aku sudah berkomitmen dalam hidupku. Jika saat ini aku tak mau menjalani tiga peran itu, maka impian-impianku menjadi sosok wanita yang sukses akan tidak tercapai.
Jika aku tidak kuliah melanjutkan pendidikanku, maka aku akan tidak bisa meningkatkan karirku. Aku berprinsip, aku akan lebih sempurna jika aku menjadi seorang ibu yang tidak meninggalkan pendidikannya.
Dan jika aku tidak berkerja, aku akan tergantung dengan orang lain dan tidak bisa tanggung jawab dengan diri sendiri dan keluargaku dari segi materi. Aku adalah ibu takdir yang tidak bisa aku elak.
Dari tiga peran itu, aku sangat bersyukur dalam segalah hal yang sudah aku hadapi dan aku alami. Mulai rasa lelah, sedih, sakit dan bahagia, semua telah aku nikmati, aku jalani dan aku syukuri atas keisttimewaan yang Tuhan berikan untukku.
Aku berpikir, aku diberi kesempatan dalam segalah hal. Aku berprinsip, sosok wanita harus bisa menjadi sosok yang kuat, tegar, dan siap mengadapi segala hal yang menimpanya, walaupun itu membuat kita kadang menyerah, namun ingat, jangan berhenti. [T]