MALAM, 25 MARET 2023, di RTH Bung Karno, Singaraja, adalah malam grand final untuk menentukan siapa yang terpilih menjadi Bagus Buleleng dan siapa yang jadi Jegeg Buleleng 2023.
Acara pemilihan Jegeg Bagus Buleleng dipastikan berlangsung spektakuler dengan mengundang juga duta perwakilan JBB (Jegeg Bagus Bali) dari 8 Kabupaten/Kota lainnya di Bali dan sekaligus sebagai rangkaian HUT ke 419 Kota Singaraja.
Pemilihan Jgeg Bagus ini bukan hanya mengandalkan keunggulan dalam hal fisik, melainkan juga unggul dalam hal wawasan dan berkarakter.
Jegeg Bagus Buleleng dipilih dari 10 pasang finlis yang sudah ditemtukan melalui proses seleksi sejak beberapa bulan lalu. Berdasar data yang diperoleh di Dinas Pariwisata Buleleng, inilah 10 finalis Bagus dan 10 finalis Jegeg Buleleng yang akan bersaing pada Malam Pemilihan di RTH Bung Karno.
Finalis Bagus Buleleng:
GEDE BUDI SETIAWAN
Budi lahir dan Banjar Dinas Melaka, Desa Kayu Putih, Kecamatan Sukasada. Saat ini menempuh pendidikan sebagai mahasiswa tingkat akhir di Universitas Pendidikan Ganesha, pada Program Studi Pendidikan Teknik Informatika. Sebagai mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika, ia memiliki tujuan untuk berkarier di bidang pendidikan dan teknologi informasi.
Sebelumnya, ia memiliki beberapa pengalaman organisasi dalam berbagai peran seperti sekretaris divisi, kepala divisi, hingga wakil ketua organisasi kampus. Ia juga memiliki beberapa pengalaman magang sebagai guru praktik dan teknisi jaringan, baik di dalam dan luar negeri.
Ada beberapa kompetisi yang ia ikuti mulai dari tingkat nasional hingga internasional yang menunjukkan bahwa ia suka mempelajari dan mengeksplorasi hal baru.
PUTU RENDY PREMA SATYA
Adalah seorang individu yang kompetitif, pekerja keras, dan optimis, yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dinamis. Ia lahir di Lingkungan Bakung, Sukasada dan menempuh pendidikan di SMAN 4 Singaraja.
Ia berfikir cepat dalam menyelesaikan sebuah masalah dengan penuh pemahaman dan segala pertimbangan. Memiliki pengetahuan luas dalam bekerja sama dengan orang banyak dan kolaborasi dengan berbagai tim dari latar belakang yang berbeda.
GEDE FERRY SETIAWAN
Sosok yang menempuh pendidikan di IPDN ini lahir di Singaraja dan tinggal di Kelurahan Banyuning. Ia punya moto tegas. “Jangan pernah percaya jika kita masih punya banyak waktu”
I KOMANG AGUS TRI ANTARA
Agus Tri berusia 17 tahun, lahir di Panji Anom tahun 2005. Ia merupakan siswa kelas XII di SMA N 2 Singaraja dengan mengambil jurusan MIPA. Ia memiliki hobi bernyanyi dan belajar matematika
KOMANG AGUS SETIAWAN, S.M
Lahir di Denpasar dan beralamat di Desa Kerobokan, Sawan, Buleleng. Usianya 22 tahun. Kuliah di Undiksha. Selain bernyanyi, hobinya adalah memasak, jalan jalan, dan kulineran. Ia hidup di tengah keluarga sederhana dan dari kecil dididik untuk menjadi anak yang taat agama. Motto hidupnya, “Jangan kecewa dengan apa yang telah terjadi, tetapi jadilah orang yang kuat dan terus pandang kedepan demi masa depan yang baik“.
I GEDE KAKA ALDINH PRAYATNA
Ia siswa SMA yang kreatif dan memiliki banyak inovasi akan suatu program kerja organisasi. Menempuh pendidikan di SMA Taruna Mandara. Selama menjabat sebagai pimpinan organisasi, ia belajar dan mampu meningkatkan kualitas SDM dari organisasi yang dipimpinnya.
I KADEK ADI PRAWIRA
Panggilannya Edo, umurnya 21 tahun,dan sekarang menjadi mahasiswa aktif semester 2 di STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Lahir di Busungbiu. Menyanyi adalah bagian dari hidupnya karena dari alunan nada itu bisa menghasilkan sebuah ketenangan,dan dari kecil ia sudah terbiasa dengan didikan di lingkungan keluarga, terutama pendidikan karakter untuk mencari jati diri yang sesungguhnya.
PUTU BIMANTARA, A.MD
Seorang pemuda yang tumbuh dan aktif di lingkungan pariwisata. Tinggal di Banjar Abasan, Sangsit, Kecamatan Sawan. Ia punya motivasi kuat untuk mengutamakan semua hal baik yang ada di dalam diri dan menunda semua hal buruk hingga terlupakan sesuai dengan kata bijak dari kisah Ramayana, “Shubhasya Shighram, Ashubhasya Kalaharanam”. Pendidikan ia tempuh di Undiksha Singaraja.
TANCREDY ARI SAPUTRA
Lahir di Desa Sangsit, tahun 2000.
KADEK ALDI VALENTINO
Lahir Lokapaksa tahun 2006, Akrab disapa Aldi merupakan siswa di SMA Negeri 1 Singaraja. Suka bernyanyi, bermain alat musik, basket, voly. Ia merupakan orang yang energik, ramah, disiplin, pekerja keras serta mudah beradaptasi di lingkungan manapun.
Finalis Jegeg Buleleng:
LUH TUSNA PUTRI DARMAYANTI
Ia lahir di Sudaji, tahun 2002. Mahasiswa tingkat 6 prodi S1 Akuntansi di Universitas Pendidikan Ganesha. Berpengalaman magang di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Singaraja. Memiliki minat besar dalam bidang akuntansi.
PUTU PUJI ASTITI
Perempuan ini lahir di Sambangan tahun 2006, merupakan siswi kelas 11 jurusan TJKT dari SMKN 3 Singaraja. Dipercaya sebagai sekretaris Kamtib angkatan pertama dan pernah memenangkan beberapa perlombaan mendongeng dan mesatua serta berpuisi. Memiliki ketertarikan dalam dunia sastra dan petualangan. Sedang mencari peluang magang di bidang jaringan dan konfigurasi, untuk meningkatkan keterampilan. saya adalah orang yang suka berkerja sama, bertanggung jawab, disiplin dan gigih.
KADEK FARIDA DWI YANTI
Siswi ini lahir di Bondalem, tahun 2005. Aktif jurusan Bahasa dari SMA Negeri 2 Singaraja yang telah berpengalaman dalam organisasi, memiliki kemampuan memimpin organisasi dan acara untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, telah berhasil menangani beberapa kegiatan dengan anggota melalui kemampuan negosiasi, interpersonal, dan komunikasi yang baik.
KADEK DESI PARAYANTI
Ia lahir di Kalibukbuk, tahun 2005, merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Sebagai orang Bali, tentunya harus cinta pada budaya kita sendiri. Oleh karena itu ia memiliki hobi menari Bali dan juga nyurat aksara Bali.
NI KADEK LINDA DWI KRISTINA
Linda, perempuan berusia 19 tahun, lahir di Desa Tigawasa. Ia memiliki kepribadian yang ceria dan senang bersosialisasi. Suka membaca novel dan jalan-jalan.
KADEK SUMA DEWISUDIASTINI
Lahir di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, tahun 2005. Ia anak ke 6 dari enam bersaudara.
PASEK PUTU PUJASUARNDEWI
Ia adalah seorang siswi berusia 16 tahun yang sedang mengejar mimpi di SMA Negeri Bali Mandara. Kerap disapa “Puja” yang memiliki kebiasaan senang mencoba hal-hal baru. Sehingga dalam hidupnya, ia memiliki prinsip “Do something or be nothing ” yang berarti lakukan sesuatu atau tidak mendapatkan apapun.
KADEK GUSTIA LOKA
Lahir di Patemon, tahun 2002. Mahasiswa aktif semester VI Prodi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Ganesha. Aktif berorganisasi dan mengikuti kompetisi. Merupakan pribadi yang aktif, kreatif, senang bersosialisasi, pekerja keras, teliti dan adaptif. Berpengalaman dalam bekerja tim, manajemen waktu dan analisis. Memiliki motivasi yang tinggi untuk tumbuh secara profesional.
IDA AYU AGUNG INDIA AMALIA
Ia terlahir menjadi gadis Bali yang smart, talented, attitude and responsible. Berusia 20 tahun memiliki hobi menari, modelling dan travelling.
PUTU MANCHIKA WIDYA CANDRA
Gadis kelahiran 01 Mei 2007, akrab disapa Chika merupakan gadis yang lahir dan tumbuh di lingkungan seni. Maka dari itu saya memiliki ketertarikan dibidang menyanyi dan juga menari. Sekarang sedang menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Singaraja .
***
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara menjelaskan penyelenggaraan JBB merupakan kegiatan yang diselenggarakan Dispar Buleleng bersinergi dengan Organisasi Semeton Jegeg Bagus (Sejebag) Buleleng yang mewadahi perkumpulan generasi muda Kabupaten Buleleng sebagai duta pariwisata dan budaya.
Tema yang diangkat dalam JBB tahun ini yaitu Dharmaning Adhyaksa Prajahita yang diikuti oleh 10 pasang finalis putra dan 10 finalis putri yang terdiri dari 20 orang.
“Dengan tema yang diusung kali ini, finalis diharapkan memahami kepariwisataan yang berbasis budaya di Buleleng, dari hal tersebut diharapkan melahirkan duta pariwisata baru yang dapat memahami pariwisata basis budaya baik tangible maupun intangible, serta adat istiadat berdasar tri hita karana,” katanya.
Grandfinalis yang terbaik nanti akan mewakili Buleleng di tingkat Provinsi Bali, namun kesepuluh finalis ini tetap menjadi duta pariwisata Buleleng karena sudah dibekali dengan coaching yang menjadi point untuk memasarkan segala keunggulan yang dimiliki Buleleng sehingga harapannya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Pemilihan JBB tahun 2023 Dayu Santi menjelaskan peran dari Sejebag membawa advokasi bahwa Buleleng menjadi trend seter dari pariwisata yang ada di Provinsi Bali, jadi melalui JBB inilah Sejebag Buleleng mengajak dan merangkul Yowana Buleleng untuk meraih visi representative Buleleng tersebut.
Selain itu, dalam prosesnya nanti finalis yang mewakili Buleleng di tingkat provinsi dapat mempresentasikan bagaimana Buleleng yang memiliki wilayah den bukit dapat bertahan dari segala kondisi baik itu pada saat pandemi maupun pasca pandemi, selanjutnya menjelaskan Buleleng tidak hanya memiliki pariwisata dalam hal alamnya namun juga menonjolkan pariwisata agrowisatanya.
“Sesuai dengan tugas Sejebag yang mewadahi segala inovasi dan kreatifitas Yowana Den Bukit dari sisi pariwisata dengan cara mereka yang mengikut perkembangan di era digitalisasi dewasa ini,” katanya. [T][Ado/*]