DENPASAR | TATKALA.CO — I Ketut Raka Bujangga yang tinggal di Jalan Antasura, Denpasar, berhasil meraih jayanti (juara) 1 dalam Wimbakara (Lomba) Foto dengan Caption Mabasa Bali serangkaian Bulan Bahasa Bali tahun 2023.
Sementara jayanti 2 dan 3 masing-masing diraih I Putu Gede Budiarta Aryawan yang tingal; di Batubulan, Gianyar, dan I Komang Andika Darmawan Prayuda yang tinggal di Legian Kelod, Kuta, Badung.
Secara umum, karya foto dari masing-masing peserta dalam lomba itu cukup menarik, walau itu melalui proses yang cukup sulit.
“Dari semua foto yang masuk, visual fotonya sangat kreatif. Rata-rata sudah menampilkan ide dan teknik kebaharuan yang sangat variatif di dalam karya-karya para peserta,” kata salah satu Dewan Juri, Dr. I Made Bayu Pramana, S.Sn.,M.Sn, Rabu (22/2/2023).
Peserta Lomba Foto dengan Caption Mabasa Bali ini diikuti peserta dari 9 kabupaten dan kota di Bali. Untuk lomba secara online ini, ada sebanyak 87 foto yang masuk dari peserta tersebut. Dari semua foto yang masuk itu, visual fotonya sangat kreatif. Itu karena, mereka sudah menampilkan ide dan teknik kebaharuan yang sangat variatif di dalam karya mereka.
Foto Jayanti 1 karya I Ketut Raka Bujangga
“Jujur, kami sempat bingung memilih yang terbaik diantara karya-karya foto itu. Hampir semuanya bagus-bagus. Ini sebuah peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Koordinator Program Study Fotografi ISI Denpasar ini.
Selain ditunjang karya visual yang menarik, karena memang ada caption bahasa Bali yang dilombakan juga, sehingga dewan juri juga meninjau caption para peserta. Memang, dari semua peserta itu rata rata menggunakan tatanan bahasa Bali yang baik.
“Ada pula beberapa peserta bahasa Bali-nya sudah baik, tetapi ada narasinya yang kurang nyambung dengan foto-foto yang ditampilkan, sehingga menjadi miss persepsi antara visual foto dengan narasi yang dituliskan,” ungkap dosen fotografi ini santai.
Dari semua peserta itu, ada 3 tema yang paling banyak diangkat. Itu, karena memang tema lomba itu Segara Kerthi, sehingga secara visual semua peserta menampilkan karya foto tentang laut. Namun, secara spesifik ada 3 tema yang mereka angkat, pertama landscape atau pemandangan laut, kedua human in tress yang banyak menampilkan kehidupan manusia Bali berinteraksi dengan laut, mencari kehidupan di laut, termasuk mengelola laut. Sedangkan ketiga, tema upacara, ritual yang dilakukan di laut.
“Saya lihat, tiga tema tersebut paling muncul dalam karya lomba kali ini,” tegasnya.
Foto jayanti 2 karya I Putu Gede Budiarta Aryawan
Bayu Pramana mengatakan, lomba foto dengan caption atau narasi berbahasa Bali ini yang menarik, dan cukup sulit. Kalau lomba foto saja, dengan caption berbahasa Indonesia atau berbahasa Inggris itu mungkin biasa. Nah, menjadi tingkat kesulitan si fotografer itu saat merancang narasi, merancang tulisan yang kadang-kadang dalam bahasa Bali yang cukup sulit dilakukan.
“Maka di sini dibutuhkan sebuah tantangan baru untuk untuk mengeksploitasinya,” kata Bayu.
Terkait caption berbahasa Bali, Bayu Pramana mengatakan, rasanya memang harus sering-sering menuangkan bahasa Bali dalam kegiatan foto, sehingga menjadi hal yang biasa. Tidak hanya fotografi, mungkin saja bisa dituangkan dalam komik, cerpen atau hal-hal lainnya yang dapat menarik minat masyarakat terutama anak-anak muda agar menjadi biasa.
“Kalau bisa lebih ditekankan pada detail memahami penggunaan dan menulis dengan bahasa Bali,” usulnya.
Foto jayanti 3 karya I Komang Andika Darmawan Prayuda
Sebagai fotografer, Bayu Pramana sangat kagum menyimak hasil karya foto-foto ini yang memang sangat potensial. Panitia mungkin sudah memiliki aturan sendiri, apakah mungkin nanti foto-foto pemenang diperbolehkan menjadi media promosi untuk Bulan Bahasa Bali selanjutnya. Apa mungkin ada aturan-aturan lain telah ditetapkan panitia, sehingga foto-foto juara ini tak hanya menjadi juara, tetapi juga menjadi duta, menjadi media publikasi oleh Pemerintah Provinsi Bali juga. [T][Pan]