DELAPAN PERUPA yang saat ini usianya sudah lewat 50 tahun ini memang berteman dan sesekali mereka bertemu satu sama lain dalam berbagai acara, baik acara yang berkaitan dengan seni rupa, maupun acara biasa semisal acara adat dan acara komunitas.
Pada satu pertemuan satu sama lain, seperti biasa, mereka terlibat obrolan ringan tentang kekonyolan masa lalu, semisal bagaimana mereka berjuang penuh suka maupun duka dalam menempuh hidup di dunia seni rupa. Obrolan kadang berlangsung intensif, bahkan bisa dalam waktu yang lama, karena hanya terjadi sekali-sekali saja.
Mereka tentu saja berteman. Namun karena tempat tinggal satu sama lain tidak dalam satu banjar atau dalam satu kota, pertemuan kadang-kadang terasa sangat istimewa. Ada yang tinggal di bali, ada yang tinggal di Yogyakarta.
Saat bertemu, mereka kadang saling mengingatkan satu sama lain bahwa usia mereka sudah lewat 50 tahun. Artinya, usia mereka sudah amat matang. Nah, dari obrolan-obrolan semacam itulah tiba-tiba terbetik ide dari beberapa perupa untuk melakukan pameran bersama di akhir tahun.
Tujuan utamanya adalah melepas rindu setelah lama tidak jumpa, ingin berbagi cerita sekalian merayakan pergantian tahun. Komaneka Gallery menyambut baik ide itu.
Delapan perupa itu adalah Putu Sutawijaya, Made Wiradana, Made Mahendra Mangku, Made Sumadiyasa, Pande Ketut Taman, Teguh Ritma Iman, Ketut Tenang, dan Nyoman Adiana Ateng.
Delapan perupa pun mengeluarkan karya-karya mereka untuk dipamerkan di Komaneka Fine Art Gallery di Ubud, untuk menutup akhir tahun 2022. Pameran yang bertajuk “Buah Rindu: Lewat 50” itu menampilkan 34 lukisan karya 8 perupa yang sudah punya nama besar di dunia seni rupa di Indonesia itu.
Pameran akan dibuka pada 30 Desember 2022 dan berlangsung sampai Januari 2023.
Pameran ini memang menjadi ajang kelanjutan dari bentuk pertemuan kembali yang telah dilaksanakan sejak beberapa waktu lalu. Para perupa itu memang sudah sudah berkolaborasi dengan Komaneka Gallery sejak mereka baru menyelesaikan pendidikannya sampai akhirnya mereka mulai berhubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
Sebagaimana rilis pameran yang diterima, Kamis 29 Desember 2022, Komaneka Fine Art Gallery memang dibangun 26 tahun lalu dengan semangat untuk memajang karya para pelukis baru yang belum begitu dikenal. Tujuannya agar pelukis, pemilik galeri, dan kolektor merasakan proses perjalanan menuju kedewasaan bersama.
Saat itu para pelukis itu umumnya masih berumur di bawah 30 tahun. Mereka penuh dengan idealisme dan juga harus merasakan beratnya penderitaan dalam perjuangannya. Banyak dari mereka akhirnya bisa melewati tantangan itu dan kemudian menjadi perupa penting zaman sekarang yang dikenal luas, tidak hanya di tingkat regional tapi juga internasional.
Dalam pameran ini, 8 perupa memamerkan karya terbaik sebagai salah satu tonggak perjalanan mereka. Pameran ini merupakan suatu bentuk berbagi rasa para perupa dengan semua orang dan berbagi cerita tentang perjalanan sampai pada umur yang melewati 50 tahun.[T]