Yayasan Kino Media dan Movies That Matter menyelenggarakan Festival Film Kemanusiaan pada 17-18 Desember 2022 di Art-house Cinema MASH Denpasar, Bali, Indonesia.
Tiga film documenter akan diputar dalam festival itu, yaitu The People vs. Agent Orange (2020) karya Kate Taverna dan Alan Adelson, Fly So Far (2020) karya Celina Escher, dan Syran Ates: Sex, Revolution, and Islam (2021) karya Nefise Özkal Lorentzen.
Kenapa namanya Festival Film Kemanusiaan?
“Kemanusiaan bukan hanya sebuah kata, tetapi juga sebuah harapan,” ujar Rayhan Dharmawan, Direktur Festival Film Kemanusiaan.
Festival ini memang bertujuan untuk menyoroti berbagai isu kemanusiaan, termasuk lingkungan, kesetaraan gender, isu minoritas, dan keragaman.
Rayhan Dharmawan menjelaskan kata “kemanusiaan” dalam festival ini memiliki maknanya yang kuat. Kemanusiaan adalah bagian penting dari budaya kita, dan itu harus ditonjolkan di Festival Film Kemanusiaan.
“Saya punya keyakinan jika film adalah medium yang kuat untuk menyampaikan pesan. Sehingga isu kemanusiaan bisa dimaknai dengan cara yang sederhana dan mendalam sekaligus,” kata Rayhan Dharmawan.
Pemilihan ketiga film yang diputar pada festival itu dilandasi oleh pemahaman tentang kemanusiaan yang luas. Misalnya pemilihan film The People vs. Agent Orange, sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang dampak perang proxy di Vietnam dan bagaimana elemen kimia beracun, seperti Agent Orange, telah merusak lingkungan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
“Kemanusiaan adalah tentang lingkungan juga. Kita harus berusaha untuk melindungi dan menghormati lingkungan kita, karena tanpa itu kita tidak dapat hidup. Film The People vs Agent Orange mengingatkan kita tentang betapa kemanusiaan terkait erat dengan lingkungan.” Kata Stanis Obeth Hollyfield, selaku Manajer Festival
Festival Film Kemanusiaan 2022 juga akan diiringi dengan diskusi terkait dengan film yang ditampilkan. Diskusi ini akan menyesuaikan isu yang dibawa oleh film-filmnya ke dalam konteks masyarakat Bali.
Harapannya diskusi ini akan membantu para penonton yang datang memahami tema kemanusiaan yang ada di film dan bagaimana hal itu dapat diterapkan di lingkungan mereka.
Rayhan berharap di tahun pertamanya ini, Festival Film Kemanusiaan bisa membuka kesadaran dan wawasan tentang berbagai isu kemanusiaan dan bagaimana cara berpartisipasi dalam menyelesaikannya.
“Festival ini adalah yang pertama untuk kami, dan para penyelenggaranya juga digerakkan oleh anak-anak muda. Harapan kami Festival Film Kemanusiaan ini bisa berkesan dan mengajak para penonton memahami tema kemanusiaan yang ada di film dan bagaimana hal itu beririsan dengan lingkungan hidup mereka,” harap Rayhan.
Program dan Jadwal
- The People Vs. Agent Orange
Kate Taverna, Alan Adelson / Amerika Serikat, Prancis / 2020 / Dokumenter / 88:00
Subtitle Bahasa Inggris
Sabtu, 17 Desember 2022 16:00 WITA
Setelah beberapa dekade kehancuran yang disebabkan oleh herbisida beracun Agent Orange, dua perempuan menuntut pertanggungjawaban. Tran To Nga dari Vietnam dan Carol Van Strum dari Oregon bersama-sama mencari keadilan setelah mengalami kerugian pribadi yang besar. Tetapi pertempuran mereka panjang, sulit, dan penuh bahaya.
- Fly So Far
Celina Escher / Swedia, El Salvador / 2020 / Dokumenter / 89:00
Subtitle Bahasa Indonesia
Sabtu, 17 Desember 2022 19:30 WITA
Kisah Teodora del Carmen Vásquez dari El Salvador. Setelah ia mengalami keguguran saat melahirkan, ia divonis tiga puluh tahun penjara karena membunuh bayinya. Di penjara, ia menemukan bahwa ia bukan satu-satunya. Bersama-sama, para perempuan memutuskan untuk mengambil sikap.
- Seyran Ates: Sex, Revolution And Islam
Nefise Özkal Lorentzen / Norwegia / 2021 / Dokumenter / 81:00
Subtitle Bahasa Indonesia
Minggu, 18 Desember 2022 13:00 WITA
Kisah Seyran Ates, seorang perempuan yang memperjuangkan modernisasi Islam. Meski berada di bawah tekanan besar dan membutuhkan perlindungan polisi, optimisme dan cintanya telah mengatasi banyak rintangan. Pesan utamanya: Islam membutuhkan revolusi seksual.
Art-house cinema MASH Denpasar
Jl. Pulau Madura no. 3