31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Saatnya Inggris Juara Sekarang, Kapan Lagi?

dr. Ketut Suantarabydr. Ketut Suantara
December 5, 2022
inEsai
Saatnya Inggris Juara Sekarang, Kapan Lagi?

Tim Inggris | Foto Google

“Negeri ini tak pernah kekurangan bakat-bakat istimewa, saya tak mengerti apa yang salah denggan timnas Inggris, saya lelah menjagokan tim ini.”

Begitu keluh kesah sang legenda Pele saat diwawancarai tentang peluang Tim Tiga Singa di ajang Piala Dunia. Selalu menjadi unggulan di setiap gelaran piala dunia yang dikuti, telah bergonti-ganti pelatih, bahkan mendatangkan pelatih dari luar Inggris, tapi tetap saja hasil yang diperoleh jauh dari harapan semua yang mendukung tim ini.

Andai saja sejak awal digelar piala dunia ini diadakan survei kecil tentang tim yang dijagokan akan memenangi piala dunia kali ini. Rasanya ada tiga  yang menjadi pilihan sang narasumber. Pertama pastilah negara asalnya, yang kedua biasanya Argentina (ini cukup mengherankan, di atas Brazil, Argentina selalu punya pendukung khusus di seluruh dunia), yang ketiga saya harap adalah jagoan  saya  tim Inggris.

Sebagai pemilik liga paling mewah dan kompetitif di kolong langit, pasti banyak yang berharap tim yang diperkuat pemain terbaik Liga Inggris ber-KTP Inggris ini akan mengangkat tropi Piala Dunia di ujung turnamen.

Minggu malam saya menyetel weker pukul 2 lewat 45 menit. Laga sendiri akan dimulai tepat jam 3 pagi. Saya tak ingin melewatkan sedetik pun aksi tim jagoan saya ini.

Bisa saya ceritakan sedikit, saya tidur jam 3 pagi sehabis menyaksikan laga perempat final lainnya yang melibatkan calon lawan Inggris di babak 8 besar nanti. Juara bertahan Perancis melumat tim Polandia yang diperkuat Robert Lewandowski dengan skor telak 3-1.

Sepanjang laga pikiran saya dipenuhi kekhawatiran bagaimana nantinya Inggris bisa meredam kecepatan Kylian Mbappe dan kecerdasan Antoine Griezmann  mengoyak pertahan Polandia. Terlihat memang dua pemain ini yang paling menonjol dalam laga malam itu.

Kembali ke laga Inggris lawan wakil Afrika Senegal, alam semestinya berpihak pada saya. Pertandingan dikendalikan oleh tim tiga Singa. Lini tengah sebagai jantung permainan dikendalikan trio Jude Bellingham, Declan Rice dan Jordan Hendersson.

Kedua sayap, Bakayo Saka dan Phil Fodden leluasa naik turun menggempur pertahanan lawan karena kuatnya lini tengah yang digalang trio tadi. Satu-satunya sisi minus tim Inggris saat bertanding senin pagi tadi  adalah sektor bek kanan yang ditempati oleh pemain Manchester City, Kyle Walker.

Walker yang lama tak bermain di klub karena cedera terlihat keteteran mengawal Ismail Saar, bahkan mesti dihukum kartu kuning karena kalah beradu sprint dan harus melanggar sang striker Senegal itu. Laga berakhir dengan keunggulan mutlak Inggris, secara skor telak 3-0, penguasaan bola maupun peluang gol, mereka jauh mengalahkan sang lawan.

Laga Senin pagi ini mengingatkan saya pada laga terbaik yang pernah diperlihatkan timnas Inggris sepanjang ingatan saya. Laga melawan Jerman di kualifikasi Piala Dunia 2002 yang berlangsung di kandang Jerman kota Muenchen berakhir dengan hasil mencolok, 5 untuk Inggris dan 1 untuk tuan rumah Jerman.

Sang bintang Michael Owen terpekik gembira,”Ya, Tuhan, kami menghancurkan Jerman, di halaman belakang rumah mereka sendiri.”

Senin pagi tadi saya seakan dilemparkan  pada kenangan laga 21 tahun yang lalu itu. Saat itu timnas Inggris masih diperkuat generasi emasnya, antara lain David Beckham, Steven Gerrard, Paul Scholes dan yang lainnya. Generasi emas yang sayangnya tak meraih tropi mayor satupun.

Timnas Perancis, sang lawan di babak perempat final nanti saya lihat tak seperti Perancis 4 tahun yang lalu. Kehilangan duet Paul Pogba dan Ngolo Kante di tengah membuat mereka tak terlalu bisa mendominasi laga. Kekuatan bergeser ke sisi kiri yang ditempati oleh Mbappe dibantu bek kiri Theo Fernandez yang dengan lihai membuat kombinasi cepat di sisi kanan permainan lawan.

Striker andalan Antonie Grezmann yang 4 tahun lalu jadi predator utama, kini beralih fungsi menjadi play maker, berkelana di sepertiga pertahanan lawan, membuat bingung lawan, dan membuka celah bagi pemain-pemain lain untuk mencari posisi di daerah penalti lawan.

Oliver Giroud sang penyerang lawas seakan punya banyak pelayan yang memanjakannya dengan umpan umpan matang yang tinggal diceploskan ke gawang lawan. Benar-benar tim yang berbahaya buat lawan manapun, tak terkecuali Inggris.Pertahanan Perancis tak terlalu istimewa, Rapahel Varane sudah melewati masa kejayaannya, tinggal Dayot Upamecano yang terlihat laksana karang,dan susah untuk dilewati.

Yang bisa dilakukan Inggis untuk meredam permainan Perancis menurur saya, sang pelatih Gareth Southgate mesti menjilat ludah sendiri. Melupakan format 4 bek sejajar yang agresif, menjadi 3 bek yang lebih tangguh saat bertahan, dengan sedikit mengurangi agresifitas di sisi sayap. Tak terbayang seandainya tetap dengan format pada pertandingan Senin tadi pagi, Kyle Walker yang baru pulih, akan sering dikacangin oleh Kylian Mbappe di sisi kanan pertahan Inggris.

Untuk lini tengah, trio Inggrtis saya yakin bisa ungguli lini tengah Perancis yang diperkuat Rabbiot dan Tchouameni. Tiga bek sejajar, duo Stones dan Maguire pasti tak tergantikan, tinggal melengkapi lagi satu bisa tetap Kyle Walker atau ganti bek lain. Sayap kanan dan kiri diisi Luke Shaw dan Kieran Trappier yang akan membantu dua sisi dari terjangan sayap sayap ganas Perancis.

Untuk sektor penyerangan saya tak bisa membayangkan pilihan yang diambil Southgate dengan melimpahnya stok pemain di sektor itu. Tapi saya pribadi ingin agar dia memainkan Markus Rashford yang sedang on fire, ketimbang  Phil Fodden yang lebih stylist. Karena secara fisik saya lihat Rashford lebih bisa meneror Varane, cukup Bakayo Saka di kanan yang mengandalkan kecepatan dan kelincahan, untuk alterenatif lain sumber serangan.

Dalam sejarah pertemuan di turnamen resmi tak sering mereka bertemu, kebanyakan ditandai Perancis maju ke babak lebih jauh, Inggris terseok di babak awal, lebih banyak begitu seingat saya. Pertemuann terakhir yang saya ingat saat turnamen pemanasan jelang Piala Dunia 1998, tourni de france, yang dikuti oleh  4 tim saja yaitu Brazil, Inggris, Italia dan tuan rumah Perancis.

Saat itu Inggris mengalahkan Perancis 1-0, Italia 2-1 , kalah dari Brazil namun tetap berhak menyandang gelar juara turnamen pemanasan itu. Namun sialnya pada turnamen sesunggguhnya, justru Perancis melaju sebagia juara, sedangkan Inggris terhenti di babak 16 besar oleh tim Argentina.

Laga perempat final nanti pasti akan berlangsung seru. Inggris memegang kendali dengan adanya trio lini tenah andalan itu. Namun Perancis akan lebih berbahaya saat mereka sedang memegang bola , mengandalkan kecepatan Mbappe dan kecerdasan Griezmann. Hasil bisa ditentukan dengan adanya sedikit keajaiban, dan kesalahan kecil yang bisa dimanfaatkan oleh pihak lawan.

Ada kemungkinan laga berlangsung imbang, dan dilanjutkan dengan adu tendangan pinalti. Dan untuk pertama kalinya saya berani jagokan Inggis untuk adu pinalti. Kiper Jordan Pickford telah teruji, dan sering gagalkan penati. Ingat final euro terakhir, dia bisa menggagalkan dua penalti pemain Italia. Inggris kalah karena yang lebih banyak pemain mereka yang gagal ceploskan bola.

Saya sepenuhnya mendukung dan berharap Inggis melaju ke babak berikutnya. Tim Juara Spanyol saya kira adalah lawan selanjutnya, dan bila bisa melewati hadangan tim   matador, tim  Tango yang diperkuat Lionel Messi (untuk terakhir kali edisi Piala Dunia) akan menjadi lawan di partai final. Dan siapapun yang menang di antara kedua tim ini, bisa dipastikan kantong saya akan bertambah tebal. Karena saya pegang kedua tim ini pada arisan piala dunia yang kami adakan bersama teman sesame dokter.

Harapan terbesar tetaplah pada tim tiga singa, karena selain merupakan jagoan saya selama hampir 3 dekade, kalau mereka menang, jatah yang saya dapat hampir 6 kali lipat dibanding kalau juaranya Argentina . Karena seperti biasa dari semua penggila bola sahabat saya, hanya saya yang selalu pegang Inggris, dan selalu akan begitu, hingga akhir waktu, belum bosan seperti Pele. [T]

De Javu dalam Saga Seru Piala Dunia Qatar: Kejutan dan Kesedihan yang Berulang
Nonton Bareng Piala Dunia, Melintas Dari Zaman ke Zaman
Piala Dunia Afrika Selatan 2010: Saat Musik dan Sepakbola Bersatu
Tags: InggrisLiga InggrisolahragaPiala Duniasepakbolaulasan sepakbola
Previous Post

Selain Tuhan Tak Ada yang Lebih Hebat Dari Manusia

Next Post

Quino Big Mountain Siap Sapa Penggemar dalam Mini Konser Reggae di Pantai Segara Sanur

dr. Ketut Suantara

dr. Ketut Suantara

Dokter. Lahir di Tista, Busungbiu, Buleleng. Kini bertugas di Puskesmas Busungbiu 2 dan buka praktek di Desa Dapdaputih, Busungbiu

Next Post
Quino Big Mountain Siap Sapa Penggemar dalam Mini Konser Reggae di Pantai Segara Sanur

Quino Big Mountain Siap Sapa Penggemar dalam Mini Konser Reggae di Pantai Segara Sanur

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co