- Tulisan ini hanya mengingatkan kita semua utamanya teman guru, seperti yang dimuat pada buku yang saya tulis: ” Siapa Bilang Menulis Itu Susah ”
KESULITAN PERTAMA dan utama yang Anda alami ketika mau menulis pastilah karena ”minat” Anda masih tersembunyi. Padahal kalau Anda sebagai guru sejati, menulis adalah tugas keseharian.
Bukankah Anda selalu disibukkan untuk menulis kelengkapan mengajar seperti menyusun silabus, RPP, memeriksa ulangan, menganalis, dan seabreg tugas rutin lainnya. Sesungguhnya Anda sudah memulai membuka minat Anda.
Ibarat lentera dalam keremangan malam, dan dedaunan yang lebat. Cahayanya akan menyelinap menerangi perjalanan Anda, dalam menuntun arah Anda ke satu tujuan, yaitu mengembangkan ide Anda dalam menulis. Sekecil apapun minat yang Anda miliki apabila terus dipompa dan dipompa akan menjadi kekuatan yang teramat dasyat.
Ada dua kunci utama harus Anda pegang. ”Berpikir positif” dan ”percaya diri”. Anda yang berpikir positif melepaskan semua keraguan dalam mengambil keputusan.
Saya sempat membaca dalam buku Wishnubroto Widarso yang mengupas sebuah puisi tentang gunung dan tupai. Anda tahu kan sebuah gunung? Tinggi, besar, dan sudah tentu sangat kokoh. Bagaimana dengan seekor tupai?
Tapi di hadapan sebuah gunung dia tetap percaya diri. Tupai tidak merasa rendah diri. Tubuhnya yang kecil dilihatnya sebagai suatu kelebihan. Tupai berpikir, bahwa ia tidak bisa menggendong hutan, seperti si gunung, tapi ia lincah, dan bisa mengupas kacang. Gunung tidak punya kemampuan seperti aku, pikirnya.
Nah, apa yang Anda dapat bayangkan dari puisi tersebut? Berpikir positif. Itulah yang harus Anda tumbuhkan. Apapun, bagaimanapun diri Anda, terima dengan lapang dada dan penuh kebanggaan. Yakini Anda punya kemampuan yang dahsyat.
Dari berpikir positif akan tumbuh rasa percaya diri. Anda sering mendengar ucapan anak muda: ”Gue PE-DE aja nih”. Percaya diri juga modal utama bila Anda mau mengambil keputusan, termasuk dalam hal menulis. Dalam buku Berpikir Positif karangan AN. Ubaedy, ada beberapa istilah yang terkait dengan PE-DE.
Pertama, self-concept, bagaimana Anda menyimpulkan diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri Anda secara keseluruhan.
Kedua, self-esteem, sejauhmana Anda memiliki perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauhmana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat, atau harga di dalam diri Anda.
Ketiga, self efficacy, sejauhmana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus.
Keempat, self-confidence, sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda, dan sejauhmana Anda bisa merasakan adanya kepantasan untuk berhasil.
Berpedoman pada 5 W dan 1 H
Anda tahu kan, maksud dari judul di atas. Paling tidak Anda pernah mendengar, atau membaca apa makna dari 5 W + 1 H. Dalam tulisan ini 5 W+ 1 H dimaksudkan sebagai pedoman bagi Anda untuk menuangkan gagasan pikiran, menjadi sebuah tulisan. Ulasannya bisa dibaca dibawah ini.
WHAT
Apa yang Anda tuangkan dalam tulisan? Kebingungan untuk melahirkan ide sebuah tulisan, biasanya menjadi hambatan utama. Anda sering memvonis diri Anda bahwa saya tidak berbakat menulis. Ubahlah mindset pikiran Anda.
Semua penulis terkenal sepakat mengatakan semua orang berbakat menulis. Seperti yang dikatakan penulis buku Best Seller Andrias Harefa: ”Yang mungkin diperlakukan bukanlah suatu’bakat’ istimewa, tetapi lebih pada keinginan dan minat yang besar untuk mau belajar, membangun kebiasaan menuangkan gagasan lewat tulisan”. (M. Hasyim Ashari: 2007, hal. 92).
Kekeringan dalam memunculkan ide, bisa diatasi dengan melepaskan pikiran Anda secara liar untuk menangkap penomena yang muncul dalam kehidupan ini , tentu yang menarik untuk ditulis.
Cara lain, Anda harus lebih banyak membaca, guna memperkaya kasanah bahasa dan juga mempertajam isi tulisan. Media informasi dan komunikasi yang canggih dan mengglobal dewasa ini, sangat baik Anda manfaatkan.
Berita atau peristiwa faktual, memiliki bobot yang sangat diperhitungkan. Contoh masalah sertifikasi guru. Banyak gagasan tulisan yang bisa diangkat dari peritiwa ini. Seperti judul berikut: ”Sertifikasi Guru, Peningkatan Profesionalitas, atau Isi Perut”. Terkait dengan tugas Anda sebagai guru, karya tulis ilmiah berupa PTK, atau karya ilmiah populer menjadi tulisan utama
WHEN
Kapan Anda memulai untuk menulis? Banyak penulis pemula beranggapan melahirkan sebuah ide memerlukan waktu khusus. Anda tahu kan, waktu kita sama 24 jam sehari. Asal ada kemauan yang kuat, masalah waktu bisa diatasi.
Ketika Anda sendirian, ketika Anda diperjalanan, ketika Anda ke suatu obyek yang indah, ketika Anda mendengar peristiwa menarik, atau ketika Anda menghadapi masalah dalam melaksanakan tugas, saat itulah waktu yang tepat untuk menuangkan gagasan Anda.
Masalah waktu juga sangat terkait dengan momen tulisan yang Anda buat untuk dipublikasikan. Contoh, saat pemilihan presiden, atau DPR, buatlah tulisan yang bernapaskan politik. Atau ketika di bulan Mei, buatlah ulasan yang berbau pendidikan.
WHERE
Waktu dan tempat (where), rupanya saling berdampingan. Yang utama bersamaan dengan munculnya ide Anda, jangan ditunda untuk diungkapkan dalam bentuk tulisan. Sedikit, tidak apa-apa. Ketika mood datang, silahkan dilanjutkan lagi. Bawalah alat tulis kemanapun Anda pergi. Pengalaman penulis, banyak tulisan menarik yang dimuat dibeberapa harian idenya datang tiba-tiba.
WHY
Dalam buku Quantum Learning ada ditulis: AMBAK (apa manfaat bagiku). Seorang penulis biasanya mematok kepuasan awal bukan pada materi. Keberhasilan menuangkan ide secara tidak langsung memberikan pencerahan, dan melepaskan beban dalam memori otak kita.
Jangan lupa, mengapa selanjutnya adalah mengalirnya uang kedalam pundi-pundi tabungan Anda. Inilah yang dimaksud dengan passive income. Anda pernah nonton film Harry Potter, atau membaca komiknya? J.K.ROWLING.
Sebagai penulis, ia sekarang menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Ah…, tidak usahlah mengkhayal seperti itu. Tapi paling tidak, jika tulisan Anda dimuat dalam sebuah harian, Anda telah menunjukkan bahwa Anda punya kemampuan, dan Anda-lah salah seorang guru yang profesional.
WHO
Siapa (who) yang bisa anda tulis? Berkata tentang siapa, tentu tidak lepas dari obyek. Obyek tulisan berfokus pada fakta atau non fakta, benda mati atau benda hidup. Semua obyek di atas sama-sama memiliki bobot, apabila Anda mampu menuangkan dalam narasi yang menggelitik, dan bagaimana Anda membangun rasa ingin tahu dikalangan pembaca, itulah obyek terbaik untuk Anda tulis.
HOW
Bagainmana Anda membuat sebuah tulisan? Banyak buku memuat kaidah-kaidah penulisan. Antara tulisan ilmiah, dengan tulisan jurnalistik biasa, jelas beda. Perbanyaklah membaca panduan jurnalistik, niscaya Anda menjadi penulis profesional. Ingat, ala bisa, karena biasa.
Mulailah Menulis
”Mulailah dengan menuliskan hal-hal yangkau ketahui. Tulislah tentang pengalaman
dan perasaan diri sendiri.Itulah yang saya lakukan”J.K. ROWLING. (M. Hasyim Ashari: 2007, hal. 95).
Pesan di atas mendorong Anda bersiap-siap untuk menuliskan pena Anda. Gagasan, pengalaman, dan pandangan dari berbagai penulis, sudah Anda baca. Sekarang, hilangkan ilusi bahwa menulis itu susah. Tulis apa saja yang melintas dipikiran Anda. Biarkan seperti air mengalir. Pengalaman pribadi biasanya paling mudah kita ingat, lalu tuangkan dalam bentuk tulisan.
Jangan takut salah. Jangan takut tidak sesuai dengan kaidah penulisan, atau tidak berbobot. Ada baiknya Anda mengikuti langkah-langkah menulis sehingga Anda tidak kehilangan arah.
Pertama, tentukan topik atau tema yang anda akan tulis
Mencari topik tulisan, sebaiknya pada bidang yang Anda kuasai. Pencarian topik tulisan ilmiah atau tulisan populer, sangat berbeda. Anda seorang guru, tentu topik yang baik untuk diangkat adalah masalah pendidikan. Salah satu bentuk karya tulis yang dekat dengan pengembangan profesi Anda adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), ketika Anda menghadapi masalah pembelajaran.
Misal, Anda ingin meneliti penggunaan metoda pembelajaran yang dapat mendorong peningkatan prestasi siswa. Topik dapat pula dituangkan dalam bentuk karya tulis populer, seperti artikel dalam koran, majalah, atau tabloid. Carilah isu-isu yang sedang ngetren. Contoh, menjelang ujian. Ujian bersama yang disebut Ujian Nasional (UN), banyak menuai pro dan kontra. Anda dapat mengangkat dalam sebuah ulasan artikel, misal: ”Ujian Nasional, Menanam Benih, Menuai Badai”.
Kedua, membuat kerangka
Bagi penulis pemula, kerangka tulisan penting untuk dirumuskan, sehingga ada acuan yang bisa dipedomani. Penulisan ilmiah, jelas harus ada kerangka, sesuai dengan ketentuan penulisan ilmiah.
Namun untuk tulisan populer semacam artikel, atau fiksi, biasanya kerangka karangan tidak begitu penting, karena gagasan mengalir sesuai dengan pola pikir kita. Paling tidak format tulisan Anda memuat unsur pendahuluan, inti permasalahan (pokok gagasan Anda), kesimpulan.
Ketiga, siapkan dan baca buku acuan
Tidak ada satu penulispun sekiranya mengungkap ide, tanpa dilengkapi buku acuan. Pengalaman penulis, gagasan yang muncul, sering karena membaca sebuah tulisan, atau buku, kemudian kita memadukan tulisan yang ada pada sumber, dengan gagasan kita. Oleh karenanya rajin-rajinlah mengoleksi buku, atau mengkliping bacaan yang mungkin Anda perlukan. Kemudian bacalah buku itu ….!!
Keempat, editing tulisan.
Ketika tulisan Anda sudah jadi, membaca berulang-ulang merupakan suatu keharusan. Langkah ini memberikan kesempatan kepada Anda untuk mengoreksi kembali tata penulisan, redaksionalnya, maupun penajaman isi dari tulisan tersebut.
Kelima, menawarkan kepada penerbit
Perasaan apa paling menghantui ketika Anda telah selesai menyusun sebuah tulisan ?, jawabnya keraguan menawarkan kepada penerbit. Jangan ada keraguan dan ketakutan untuk ditolak. Prinsip ini harus Anda pegang teguh.
Pengalaman saya sebagai penulis, berkali-kali tulisan yang dikirim, tidak ada kabar berita, sebaliknya saat tertentu ada kejutan. Dalam hitungan hari sudah bisa diterbitkan. Termasuk ketika penulis mau naik pangkat menuju IVb, arsip usulan satu tahun tidak ada berita. Penulis tidak putus asa. Ulangi setahun lagi, dan ternyata hasilnya tidak mengecewakan. [T]