DI SEBUAH TEMPAT yang cukup asri, di Banjar Dinas Tegal Sari Desa Tanguwisia berdiri tenda yang cukup rapi. Di dekat tenda, di bawah pohon, sejumlah guru tampak melakukan aktivitas seperti di sebuah sekolah.
Pada Jumat, 2 November 2022, Kapolres Buleleng AKBP I Made Dhanuardana, S.I.K., M.H., lewat di sekitar tenda itu. Kapolres penasaran. Mampirlah Pak Kapolres ke tenda itu. Ada apa gerangan di dalam tenda itu?
Ternyata di dalam tenda terdapat anak-anak siswa sedang belajar dan mengerjakan ulangan. Anak-anak itu adalah siswa SD 1 Tangguwisia yang memang terpaksa belajar di dalam tenda.
Kapolres bertanya kepada guru dan kepala sekolah, kenapa anak-anak belajar di dalam tenda? Ternyata gedung sekolah sedang diperbaiki setelah beberapa bulan lalu rusak akibat diterjang angin puting beliung.
Kepala Sekolah Made Sukarya, S.Pd., mengatakan anak-anak itu sedang belajar dan mengikuti ulangan umum akhir semester. Sekolah mereka sedang diperbaiki, karena sebelumnya sempat terkena bencana puting beliung.
Kapolres Dhanuardana kemudian berbincang-bincang dengan guru dan kepala sekolah sekaligus menawarkan jasa jika mereka memerlukan bantuan agar anak-anak bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
Kapolres diberi kesempatan masuk dalam tenda dan menyapa anak-anak. Tentu saja anak-anak kaget didatangi polisi, namun kemudian mereka menunjukkan wajah gembira setelah melihat Kapolres yang ramah penuh senyuman.
Kapolres menyampaikan pesan agar anak-anak fokus belajar untuk dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Jangan kecewakan orang tua yang karena memang kewajibannya menyekolahkan anak-anak, keberhasilan anak-anak merupakan kebanggaan orang tua kalian,” kata Kapolres sebagaimana dikutip dari rilis yang dikeluarkan Humas Polres Buleleng, Jumat, 2 November 2022.
Terkait banyaknya kejahatan terhadap anak-anak yang terjadi belakangan ini, Kapolres menyampaikan pesan kepada anak-anak untuk jangan mudah percaya kepada orang lain yang tidak dikenal.
Selain itu, jangan dengan mudah menerima pemberian sesuatu barang dalam bentuk apa pun dari orang tak dikenal dan juga jangan gampang diajak jalan-jalan, apalagi orang itu menjanjikan kesenangan.
“Jangan pernah mau dan bila dipaksa, segera berteriak minta tolong agar didengar orang lain, tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap anak-anak,” kata Kapolres.
Untuk terhindar dari kejahatan seksual, Kapolres berpesan agar anak-anak harus bisa menjaga diri sendiri, mulai dari perlindungan tubuh anak-anak yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, termasuk orang tua, kakak, apalagi orang yang tidak dikenal.
“ Adapun yang tidak boleh disentuh adalah bibir, payu dara, alat kelamin dan bokong, ini berlaku bagi semua anak-anak baik itu perempuan dan laki-laki, karena ada kejahatan seksual yang dilakukan oleh laki-laki dengan laki-laki dan sebaliknya perempuan dengan perempuan,” kata Kapolres.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah Sekretaris Dinas Pendidikan Buleleng Ida Bagus Surya Bharata mengatakan, gedung SD 1 Tangguwisia memang sedang diperbaiki dengan menggunakan dana DAK. Agar proses belajar mengajar berlangsung dengan lancar, pihak Taman eco Krisna memberikan tempat untuk dibanguni tenda yang layak sebagai tempat anak-anak belajar untuk sementara.
“Mungkin bulan depan perbaikan gedungnya sudah selesai,” kata Surya Bharata.[T][Ado]