29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“PR“ Itu Tak Akan Pernah Usai Bagi Guru

I Gede Eka Putra AdnyanabyI Gede Eka Putra Adnyana
November 25, 2022
inOpini
“PR“ Itu Tak Akan Pernah Usai Bagi Guru

Ilustrasi tatkala.co | Wiradinata

Fenomena rasa bosan, jenuh, dan boring yang dialami oleh murid ketika kegiatan belajar memang secara naluriah adalah manusiawi. Namun, jika kondisi ini terjadi secara terus menerus malah akan sangat tidak baik dan tidak boleh dibiarkan terjadi. Menjadi tugas dan dan tanggung jawab gurulah untuk mengatasi keadaan ini, salah satunya adalah dengan mendesain pembelajaran yang bermakna atau formasi mengajar yang menarik gairah murid, yang memerdekakan murid atau “merdeka belajar” dengan menciptakan strategi yang bervariatif, inovatif.

Permasalahan mendasarnya adalah pendidik mulai dari merencanakan, menerapkan, sampai pada merefleksikan betul-betul mesti mematangkan diri sehingga strategi pembelajaran yang diterapkan dapat mengatasi problem pada murid dan dapat menghidupkan suasana belajar bahkan menjadikan pembelajaran yang bermakna, menarik, dan diridukan murid.

Oleh karena itu, para guru tidak henti-hentinya menggali potensi diri. Itu artinya guru dituntut membelajarkan diri secara terus-menerus sambil menggali berbagai sumber belajar. Karang awake tandurin, demikian sastrawan besar Bali abad 20, Ida Pedanda Made Sidemen, memberikan nasehat, termasuk bagi para guru. Nasehat itu masih relevan bagi guru sampai kini, tak tergilas oleh zaman.

Berpijak pada nasihat bermakna tersebut, belajar dan pembelajaran seperti apa yang bisa diterapkan oleh guru agar pembelajaran yang dilaksanakannya menjadi bermakna?  

Pertama, istilah  tren masa kini ialah pembelajaran yang berpihak pada murid. Salah satu yang menyebabkan murid bosan, jenuh, boring, atau problem dalam belajar adalah pembelajaran yang bersifat statis.

Karena mengajar pada hakikatnya adalah seni. Maka logikanya inovasi pembelajaranpun bisa digali dari kekedalaman diri guru. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat menerapkan banyak  “style” dan dengan kemuliaan hatinya dalam mengajar, sehingga pembelajaran menjadi hidup.

Dengan cara apa guru mampu melakukan itu? Tentu dengan banyak “nandurin karang awak” secara terus-menerus. Dengan banyak belajar dan membelajarkan diri. Pekerjaan rumah/PR inilah yang tak akan pernah usai bagi para guru sepanjang karier bahkan sepanjang hayatnya.

Kedua, penggalian secara terus menerus pada diri guru kemudian akan dapat mengantarkan pembelajaran yang  berpihak pada murid yang Voice, Choice, dan Ownership. Model belajar yang kurang bahkan tidak tepat juga sangat berpengaruh pada antusias belajar murid yang berakibat pada kebosanan dan kejenuhan belajar murid. Karena pada ranah ini murid merasa tidak dilibatkan (atau pembelajaran yang tidak berpihak pada murid).

Oleh karena itu, formulasinya mesti diubah menjadi pembelajaran yang berpihak pada murid, sehingga pembelajaran menjadi milik murid (voice), menjadi pilihan murid (Choice) dan menjadi kepemilikannya (Ownership).

Dalam konteks ini, tidak bisa dipungkiri peran guru masih menjadi basis yang paling utama dalam menjalankan perannnya. Padahal, jika dirunut secara lebih mendalam, guru hanya menjalankan peran sebagai fasilitator dan kontrol. Sedangkan yang harus terlibat secara penuh adalah murid sesuai dengan konsep pembelajaran masa kini.

Dengan kredo ini, murid diharapkan akan menjadi aktif dalam pembelajaran, terlibat penuh, sehingga kelas menjadi hidup. Kondisi ini yang digadang-gadang dapat mengatasi kebosanan, jenuh, dan boring, atau problem pada umumnya.

Ketiga, model pembelajaran yang kontekstual learning. Salah satu starategi yang bisa diterapkan agar pembelajaran menjadi menarik dan kelas menjadi hidup adalah dengan menerapkan pembelajaran yang berbasis pada kontekstual learning. Sebuah model pembelajaran yang diharapkan dapat diminati murid dan menjadi roh dalam pembelajaran.

Karena model pembelajaran ini memberikan konsep-konsep yang riil atau nyata. Belajar tidak sekadar menghayal tingkat tinggi atau diluar jangkauan daya nalar murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jamannya, (sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara). Sedangkan hal yang bersifat teoretis menjadi penguat dalam membekali murid berpikir dan bernalar secara ilmiah.

Maka, jika konsep teoretis dan praktis ini bisa dijabarkan secara kontekstual learning akan menjadikan pembelajaran sangat bermakna dan dapat dinikmati untuk kehidupan yang hakiki oleh murid.

Konsep pembelajaran ini diharapkan dapat dikemas dengan baik, misalnya dengan merancang aksi nyata projek dalam konteks merdeka belajar. Murid diajak menerapkan teori yang diperoleh untuk membuat projek. Murid dapat belajar di luar kelas sambil berkalaborasi. Maka pembelajaran ini dapat dikemas untuk menjadikan profil pelajar pancasila. Dengan begitu, murid melakukan kegiatan pembelajaran secara totalitas, bermakna, dan tentunya menantang untuk dirinya.

Keempat, belajar dan ada selingan bermainnya. Salah satu strategi yang bisa diterapkan untuk menghindari kejenuhan belajar murid adalah mengkombinasikan belajar dengan kegiatan bermainnya, walaupun bermain ini hanya sebagai selingan yang sedikit porsinya.

Misalnya, dengan memberikan ice breaking kepada murid, atau sejenak mengajak murid menarik nafas, merenung atau menerapkan konsep kompetensi sosial emusional (KSE) untuk murid. Hal ini diharapkan dapat menjadikan pembelajaran menjadi lebih rilek dan menjadi solusi meminimalisir hal-hal yang memicu murid jenuh, bosan, atau bahkan tingkat stres dalam belajar. Gurupun ikut bermain-main di antara keunikan-keunikan personal itu untuk menanami “ladang” dirinya

Dengan model belajar seperti ini, kuncinya adalah murid mengikuti instruksi atau arahan dari guru untuk diikuti dengan senang hati. Untuk membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna, konsep belajar dan bermain memang dua hal yang mesti dikombinasikan dalam pembelajaran.

Oleh karena itu, di sekolah keadaan ini bisa dijadikan budaya positif untuk diterapkan dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. Kepiawaian guru memang menjadi peran penting untuk mengkombinasikan kegiatan belajar dan bermain ini secra simultan. Dengan cara belajar sambil bermain atau menyelipkan permainan dalam setiap materi pembelajaran. Tidak mudah bukan?

Kelima, menjadi guru yang dirindukan. Pemegang peranan yang paling penting dalam pembelajaran adalah guru. Karena gurulah sosok yang menskenario pembelajaran, mulai dari merancang, menerapkan, sampai pada merefleksikan, dan tindak lanjut. Oleh karena itu, keterlibatan, menciptakan situasi yang kondusif, menarik perhatiam murid, sampai pada menarik simpati atau kerinduan murid pada pembelajaran menjadi tugas berat dan mulia seorang guru.

Jika kelas menjadi gaduh bisa jadi karena pembelajaran membosankan. Apabila murid antusias dan merindukan pembelajaran, sudah dipastikan karena pembelajaran disenangi atau dianggap bermakna. Semua ini adalah peran guru dalam mengelola program-program pembelajaran yang berdampak pada murid.

Keenam, peran media pembelajaran sangat penting. Strategi yang bisa diterapkan untuk menghindari kejenuhan atau bosan murid dalam belajar adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Dalam penggunaannya, media pembelajaran juga mesti bervariasi.

Jika hari ini misalnya menggunakan musik, pada pertemuan berikutnya bisa menggunakan vidio. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian yang dapat membuat murid menjadi tergugah dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Mengajar dengan menggunakan media yang menarik tidak hanya sekadar membuat murid nyaman dalam belajar, tetapi diharapkan tujuan pembelajaran dan pemahaman mereka terhadap materi semakin kuat dapat dicapai.

Jadi,  gurulah sang kreator itu, pencipta pembelajaran yang berpihak pada murid, program-program pembelajaran yang berdampak pada murid, dirancang untuk dapat memenuhi merdeka belajar menuju pembelajaran yang nyata.

Dalam suasana hari PGRI dan hari guru nasional {HGN}, 25 November 2022, berbagai gagasan yang telah digelontorkan oleh pemerintah melalui kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi dengan Jargon “Merdeka Belajarnya” yang telah diaktualisasikan oleh para guru pantas diapresiasi.

Para guru adalah pencari yang kehausan. Mereka menggali sumur air ke kedalaman peradaban dan pada “ladang” peradaban. Mereka terus menggali, menggali, menemukan, memecahkan problematika pendidikan, dan merasakan nikmat, pahit, getir profesi yang dilakoni dengan segala kritik yang tak akan pernah usai sepanjang kriernya. Negeri ini butuh guru yang rindu menggali untuk menanami “ladang”, menyemai benih-benih yang melahirkan generasi bangsa yang sesuai kodrat alam dan zamannya.

Selamat Hari Guru Para Guru Indonesia! [T]

Peringatan Hari Guru: Nasib Pendidik Bahasa Bali “Gelimbang-Gelimbeng” Tak Menentu
Tantangan Guru sebagai “Generator” dan Penggerak Literasi pada Era Industri 4.0 | Catatan Hari Guru
Nasib Bangsa di Tangan Orang “Nomor Sekian” – Catatan Tercecer dari Hari Guru
Tags: guruHari GuruHari Guru NasionalPendidikan
Previous Post

Adi Gacon dari Mengening: Dulu Dikirim Guru SD Karena Paling Besar, Kini Raih Emas-Perak untuk Buleleng

Next Post

Nonton Bareng Piala Dunia, Melintas Dari Zaman ke Zaman

I Gede Eka Putra Adnyana

I Gede Eka Putra Adnyana

Ceo_Kumunitas Tanpa Laut,Pengajar, Penulis, Pekerja freelance

Next Post
Nonton Bareng Piala Dunia, Melintas Dari Zaman ke Zaman

Nonton Bareng Piala Dunia, Melintas Dari Zaman ke Zaman

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co