30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Geo, Cokelat dan Puisi

I Wayan ArtikabyI Wayan Artika
November 25, 2022
inEsai
Geo, Cokelat dan Puisi

Ilustrasi tatkala.co | Wiradinata

Hari ini, 25 November, adalah momen bahagia para guru. Sebenarnya peringatan PGRI, organisasi guru tertua dan terbesar di Indonesia. Organisasi ini lahir untuk menjalankan amanat UUD 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sejak media sosial semarak, perayaan Hari Guru lebih beragam. Tak cuma upacara, apel di halaman sekolah, sepotong ode “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” yang mendayu; tetapi dari siswa datang persembahan buket bunga segar, beberapa potongan cokelat, kue ulang tahun, dan puisi.

I Putu Gede Geo Anugerah adalah salah seorang dari jutaan siswa di Indonesia yang menyiapkan tiga potong silver queen dan ia merangkai kata jadi persembahan kepada gurunya, “Puisi untuk Bu Sukma”.

Pada hari ini, secara khusus Geo mengekspresikan rasa hormat kepada gurunya. Lantas, media sosial pasti luber oleh perayaan dan ucapan “tribute to guru”. Wajah-wajah jemawa memenuhi layar HP. Di sana ada kebahagiaan yang mendalam dan juga ruang bagi para guru untuk merenung.

Geo tidak tahu, apakah guru-gurunya sayang pada dirinya? Atau mereka mengajar karena tugas dan honor atau gaji dari yayasan sekolah.

Tapi Geo tahu, salah seorang gurunya galak. Geo sering mengalami kalau gurunya bicara terlalu cepat. Gurunya yang satu ini tidak pernah peduli. Ia mengajar dengan bahasa orang dewasa. Dikiranya Geo sebaya diri gurunya.

Padahal Geo masih butuh dongeng. Tapi tak banyak yang Geo bisa lakukan. Guru ini rupanya berprinsip “The show mast be go on”. Materi habis lebih penting ketimbang Geo paham dan bisa sedikit bicara dalam pelajaran bahasa Inggris.

Begitupun guru lain di sekolahnya, yang mengajar bahasa Bali. Geo dibuat bingung. Kok belajar bahasa Bali bagi Geo jadi pelajaran bahasa asing. Geo diceramahi dengan teori-teori linguistik. Geo sebenarnya ingin dalam pelajaran bahasa Bali bisa berbahasa Bali.

Geo ingin dongeng-dongeng indah yang dituturkan Ni Diah Tantri dalam Canda Pinggala  atau Tanri Kamndaka. Bagi Geo, pelajaran bahasa Bali ini aneh. Guru bahasa Balinya tidak memberinya satua, permainan rakyat, atau gending rare. Sebaliknya Geo jadi bingung, kok diminta menghafal bahasa kasar dan bahasa alus.

Tapi di kelas gurunya hanya cermah teori bahasa, misalnya tentang berapa jumlah konsonan dan vokal dalam sistem abjad atau alfabet Bali. Gurunya juga berteori mengenai jenis-jenis kata. Tapi Geo tak pernah dilatih untuk menggunakan kata-kata itu. Geo juga tidak pernah dapat pengalaman yang penuh petualangan betapa asiknya metode nulis aksara Bali bagi pemula. Bagi Geo, semuanya formal!

Namun demikian, pada Hari Guru ini, I Putu Gede Geo Anugerah, harus melupakan pengalaman buruknya jadi siswa dalam pelajaran. Geo harus tersenyum dan mempersembahkan rasa hormat terbesarnya kepada semua gurunya di sekolah. Tanpa kecuali; termasuk juga guru agamanya dan guru-gurunya yang galak atau biacara bahasa Inggris yang sulit diikutinya.

Tentu masih ada cerita lain dalam pelajaran agama.

Dalam pelajaran agama, Geo dijejali dengan hafalan filsafat Hindu dan nama dewa-dewa yang diimpor. Epos India yang diajarkan di kelas sama sekali tidak menggunakan bahasa dan dunia anak-anak SD. Epos mestinya dicerna dengan riang dan menarik dalam aneka rupa cerita-cerita bikinan guru agama. Eh, malah jadi teori sastra. Geo harus menyebutkan sifat-sifat buruk Rahwana, misalnya.

Atau pada hari lain, Geo harus menyebutkan silsialah keluarga Rama Dewa. Sementara itu di rumah, Geo menikmati film Herry Potter atau YouTube dongeng-dongeng Nusantara dan Dunia. Terkadang baca buku puisi di perpustakaan bapaknya. Di sini ia tak perlu menghafal dan memojokkan tokoh tokoh cerita mana yang baik dan mana yang buruk. Jadi hitam dan putih! Belajar sastra dalam pelajaran agama bagi Geo hanyalah teori dan hafalan. Tapi Geo tak dapat tahu, mengapa itu terjadi.

Dalam pelajaran matematika, Geo juga sakit hati. Tapi Geo cuek. Tidak memasalahkan perasaan ini. Geo tidak tahu, untuk apa belajar matematika. Gurunya tidak pernah menjelaskan aspek aksiologisnya. Geo juga tidak mendapat bimbingan dari gurunya.

Pelajaran-pelajaran yang diterima Geo sama sekali tak memberi dirinya kemerdekaan belajar. Guru masih jadi pusat. Tapi Geo tak tahu kalau guru-gurunya adalah bemper baja perubahan dan inovasi pendidikan. Namun apapun itu, Geo hanya harus mempersembahkan dua potong silver queen-nya kepada guru-guru di sekolahnya hari ini. Mereka terlalu jemawa untuk bahagia dan merasa terhormat. Tapi, bagi Geo mungkin, masih ada banyak hal yang diabaikan. Hal-hal kecil, tapi sarat makna dan penting bagi Geo!

Geo tetap saja menerima gaya mengajar dengan pendekatan berpusat pada guru. Ia belum sepenuhnya merdeka karena masih menjadi objek. Guru-gurunya tetap sibuk pada perkara instruksional. Tapi Geo tak paham karena ia siswa belaka. Guru-gurunya mengira bahwa inovasi pembelajaran hanya soal metode. Sejatinya tidak. Inovasi menyangkut banyak hal dan harusnya holistik bukan parsial.

Lantas apa yang bisa disumbangkan atau dibentuk oleh guru-guru; ketika Geo masih harus ikut les di kelompok-kelompok privat yang diselenggarakan oleh gurunya sendiri? Geo masih harus bikin PR di rumah. Kok sepertinya guru-guru Geo hanya bisa kasi tugas tanpa harus membimbing agar dapat melakukan sesuatu sendiri.

Geo sebenarnya ingin sekali minta bimbingan khusus di kelas. Tapi guru-gurunya tak pernah ada waktu. Yang jadi target hanya materi cepat habis. Ini target guru! Tapi penguasaan esensial Geo, bisa dipastikan diabaikan.

Geo memang menikmati pendidikan yang tidak mengasikkan. Namun di rumah ia melakukan banyak hal untuk pengembangan dirinya sesuai dengan dunia anak-anaknya. Ia melukis di kanvas dengan cat poster. Ia menggunakan arang sisa bakar ikan untuk menggabar “grafity” di tembok kamar mandinya.

Ia membeli aneka ikan cupang dan “beternak” dengan mengikuti video-video pemijahan di YouTube. Geo memelihara ibu anjing (Lisa)  dan seekor anaknya (Niko). Geo juga pelihara ayam. Tidak lupa Geo menikmati tiktok atau anime Jepang. Sampai-sampai membeli kostumnya. Di samping itu, sekali waktu juga diajak bapaknya ke kebun kopinya di kaki Gunung Batukaru. Ia menemukan beberapa jenis jamur liar atau sehelai bulu yang lepas dari sayap ketengkek atau tengkek (king fisher atau raja udang), yang berwarna biru toska.

Tentu pengalaman di rumah beda jurngkir balik dengan di sekolah. Setiap pagi tasnya penuh buku harus digendong naik tangga sekolahnya di lantai dua. Kenapa tidak ada rak di sekolah dan siswa aman menyimpan barang-barangnya di kelas?

Geo datang selalu pagi ketika petugas sekolah dan apalagi guru belum tiba. Tak sekalipun Geo disambut dan disapa gurunya. Ketika guru dan petugas sekolah tahu, anak-anak datang sangat pagi, mestinya ada ikhtiar baik sekolah agar ada guru yang datang jauh lebih pagi dari siswa. Tidak mendidik jua kiranya kalau hormat itu datang dari siswa atas nama pembiasaan. Hormat itu juga harus datang dari guru kepada para siswa.

Apapun itu, inilah cokelat dan selembar puisi untuk gurunya! [T]

Nasib Bangsa di Tangan Orang “Nomor Sekian” – Catatan Tercecer dari Hari Guru
Siti Noviali, Ia Muslim, Ia Guru Bahasa Bali, Ia Penulis Kritik Sastra Bali
Adi Gacon dari Mengening: Dulu Dikirim Guru SD Karena Paling Besar, Kini Raih Emas-Perak untuk Buleleng
Tags: guru SDHari GuruHari Guru NasionalPendidikan
Previous Post

Nonton Bareng Piala Dunia, Melintas Dari Zaman ke Zaman

Next Post

Cabor Yongmoodo, Buleleng Bukukan 3 Emas dari Aldin, Mei Utami dan Rama Prasetya

I Wayan Artika

I Wayan Artika

Dr. I Wayan Artika, S.Pd., M.Hum. | Doktor pengajar di Fakultas Bahasa dan Seni, Undiksha Singaraja. Penulis novel, cerpen dan esai. Tulisannya dimuat di berbagai media dan jurnal

Next Post
Cabor Yongmoodo, Buleleng Bukukan 3 Emas dari Aldin, Mei Utami dan Rama Prasetya

Cabor Yongmoodo, Buleleng Bukukan 3 Emas dari Aldin, Mei Utami dan Rama Prasetya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co