6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

UWRF: Bulan yang Mendarat di Beranda

Sasti GotamabySasti Gotama
November 7, 2022
inEsai
UWRF: Bulan yang Mendarat di Beranda

Sasti Gotama (tengah) bersama penulis lain di Ubud Writers and Readers Festival 2022

Di Ubud-lah, untuk pertama kalinya saya mendengar cerita tentang bulan yang jatuh di Pejeng. Bulan itu bersinar terus menerus sehingga membuat desa terang benderang sepanjang hari. Malam tak lagi beda dengan siang, dan itu membuat para maling kesal karena tak bisa menjalankan “pekerjaannya”.

Ketika mendengar cerita tentang bulan, entah kenapa saya terbayang dunia sastra. Bagi saya—seorang penulis pemula yang berasal dari latar belakang non-sastra—dunia sastra terlihat seperti bulan: bercahaya, tetapi jauh dan mustahil teraih.

Namun, kelokan hidup berkata lain. Pada tahun 2019, untuk pertama kalinya saya mengirimkan karya ke media, dan pada tahun yang sama karya saya dimuat. Sejak itu pulalah saya mengirimkan karya ke seleksi Ubud Writers and Readers Festival (UWRF).

Dan betapa bahagianya saya ketika 23 Mei 2022 lalu mendapat telepon dari Yayasan Mudra Swari Saraswati yang mengabarkan bahwa saya terpilih sebagai salah satu Emerging Writer UWRF, festival sastra terbesar di Asia Tenggara dengan reputasi nasional dan internasional. Saya merasa bulan jatuh di beranda.  

Saya tiba di Ubud, Bali, pada tanggal 26 Oktober 2022. Usai membelah kemacetan, saya sampai di penginapan. Sorenya, usai meloloskan diri dari anjing-anjing di sekitar penginapan, saya langsung meluncur ke tempat acara. Saya terbengong-bengong ketika membaca susunan jadwal acara.

UWRFmenawarkan begitu banyak pilihan yang membuat saya kebingungan. Semua tampak menarik. Ada diskusi panel, workshop, pembacaan puisi, bedah buku, pemutaran film dokumenter, pentas musik, peluncuran buku baru, dan masih banyak acara menarik lainnya, yang tak hanya diisi oleh para seniman kawakan Indonesia seperti Putu Oka Sukanta, Kamila Andini, Ahmad Fuadi, Joko Pinurbo, dan lain-lain, tetapi juga seniman-seniman kelas dunia, seperti Carla Power, Tim Baker, Audrey Magee, Sequoia Nagematsu, Kylie Moore-Gilbert, dan Osman Yousefzada.

Sasti Gotama (nomor 4 dari kiri) dalam sebuah sesi diskusi di Ubud Writers and Readers Festival 2022

Saya sendiri, pada tanggal 27 Oktober 2022 pagi, berkesempatan tampil sebagai pembicara bersama dengan Osman Yousefzada, seorang penulis dan desainer yang baru saja merilis buku memoar terbarunya, The Go Between, dan pernah mendapat penghargaan bergengsi British Fashion Council’s New Generation selama tiga musim dan memiliki lini pakaian yang dikenakan oleh Beyoncé, Lady Gaga, Gwen Stefani, dan lainnya.

Dalam program utama yang bertajuk Parallel Lives: Living Between Cultures, kami berdiskusi tentang pengalaman hidup antarbudaya dan bagaimana kami merefleksikannya dalam karya kami.

Walau berasal dari kultur yang berbeda, kami memiliki pengalaman yang hampir serupa, yaitu menyaksikan praktik budaya patriarki (Osman menyaksikan apa yang dihadapi saudara perempuannya, dan saya menyaksikan apa yang dihadapi pasien-pasien saya) yang membelenggu kaum perempuan. Kesamaan lainnya adalah kami menuangkan kegelisahan kami tersebut dalam karya sastra.

Sorenya, pada tanggal yang sama, setelah acara peluncuran buku antologi UWRF 2022, saya berkesempatan berdiskusi dengan Indolitclub dan Toni Pollard, seorang penerjemah dan pengajar dari Universitas Western Sydney, yang telah menerjemahkan cerpen saya ke dalam bahasa Inggris.

Seluruh peserta  duduk melingkar dan  bebas menyuarakan pendapatnya. Apabila dibandingkan dengan forum diskusi serupa yang pernah saya ikuti, saya merasakan atmosfer yang berbeda. Seluruh peserta tampak begitu antusias.

Tanpa jeda, setiap komentar segera disambung dengan komentar peserta lain. Kemurahan hati mereka dalam melontarkan kupasan yang begitu detail menunjukkan bahwa mereka tak hanya membaca dengan baik cerpen saya tersebut, tetapi juga memahaminya hingga lapisan subteks terdalam. Dan bagi saya, itu adalah apresiasi tertinggi bagi karya.

Esoknya, sesi saya sebagai pembicara telah habis. Namun, bukan berarti saya berdiam diri di penginapan. Masih banyak acara menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan. Dari pagi, saya sudah bersiap hadir di tempat acara dan bergerilya dari satu acara ke acara lain, terutama acara yang diisi oleh rekan-rekan sesama Emerging Writer, misalnya acara Iin Faliani yang membahas tentang bagaimana menjadikan kenangan sebagai bahan baku cerita.

Dan seperti maling yang telah menyiapkan karung besar untuk mengangkut barang curian, begitulah saya di sepanjang acara: mencuri ilmu. Mungkin, inilah satu-satunya pencurian yang halal dan sangat dianjurkan.

Ilmu yang saya dapat tak hanya saya tambang dari acara-acara resmi UWRF, tetapi juga dari hasil perbincangan di meja makan dengan disaksikan segelas jus jeruk dan seporsi takoyaki isi gurita. Dari rekan-rekan sesama Emerging Writer, saya belajar bagaimana membangun karakter tokoh (oleh Agus Wiratama), bagaimana menyusun kerangka novel (oleh Puspa Seruni), bagaimana menyisipkan pesan tentang pelestarian lingkungan hidup dalam tulisan (oleh Ricky A Manik), dan bagaimana mengawinkan sejarah dengan fiksi (oleh Eko Darmoko dan Nanda Fauzan).

Tak hanya masalah kepenulisan, kami juga bertukar cerita tentang budaya. Saya masih ingat bagaimana Andi Makkaraja menjelaskan tentang 5 gender yang terdapat dalam budaya orang Bugis (yang terdiri atas Orawane, Makkunrai, Calabai, Calalai, dan Bissu) dan Juli Sastrawan yang mengisahkan tentang Kama Tattwa, sebuah kitab yang membahas seksualitas ala Bali.

Selain itu, perbincangan di meja makan juga membuat saya paham perihal hal-hal penting, tetapi jarang dibahas di kalangan penulis (setidaknya dalam lingkaran pertemanan saya). Awalnya, saya pikir, tugas penulis hanyalah menuangkan gagasannya dalam sebentuk tulisan. Namun, ternyata saya salah.

Sepuluh Emerging Writers dalam acara Ubud Writers and Readers Festival 2022

Dari Awi Chin, saya mempelajari bagaimana ajang festival semacam ini perlu kita manfaatkan untuk membangun relasi dan jejaring, baik dengan sesama penulis, maupun dengan media, editor, dan penerbit.

Tak hanya dengan para Emerging Writer, perbincangan di meja makan membawa saya pada banyak diskusi lainnya. Misalnya saat mengudap sepiring gado-gado, saya berkesempatan berbincang dengan Wendy, seorang pengunjung yang berasal dari Sidney. Ia berkata bahwa ia tak hanya telah membaca karya saya dalam bahasa Inggris, tetapi juga menyukai cerita itu.

Menurutnya, cerpen itu membawa pesan universal yang seharusnya dibaca oleh lebih banyak orang, tak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Sedangkan di kesempatan lain, dengan disaksikan sate ayam lilit Bali, saya berbincang dengan Arin, editor penerbitan dari Singapura tentang bisnis perbukuan di dunia. Dan tentu saja, dengan muka badak, saya tak lupa menunjukkan karya saya, karena saya pikir, bulan mungkin tak dua kali hinggap di beranda, dan saya harus menggunakan setiap kesempatan untuk meninggalkan jejak di mana saja melalui perbincangan.

Tak terasa, pada hari kelima, yaitu 30 Oktober 2022, acara inti telah usai. Bulan yang hinggap di beranda saya sudah kembali ke orbitnya. Sedih sekali ketika saya harus mengucap salam perpisahan dengan Ubud dan UWRF.

Namun, setidaknya saya sudah mengumpulkan banyak ilmu dan pengalaman sekarung besar. Walaupun begitu, ke depannya, saya berharap masih ada kesempatan lain untuk menimba ilmu dan pengalaman di permukaan bulan. Jika bulan tak lagi hinggap di beranda, mungkin kali ini waktunya saya, dengan berbagai bekal di karung, menyiapkan baju astronaut dan merancang roket untuk pergi ke sana.[T]

Ubud, Bukan Hanya Terasering Tetapi Juga Festival Sastra
Cerita Anak dan Masa Depan Bumi | Dari Peluncuran Buku Nana Ernawati dan Nurul Ilmi di Ubud
Ubud, Antara Tradisi dan Modernisasi, dan Jalan Tari Ni Komang Ayu Anantha Putri
Tags: Sasti GotamasastraSastra IndonesiaUbudUbud Writers and Readers Festival
Previous Post

In Memoriam Ni Wayan Murdi | Arja dan Pengabdian Tiada Henti

Next Post

DPRD Buleleng Tanggapi Nota Pengantar Bupati Atas Dua Ranperda Usulan Eksekutif

Sasti Gotama

Sasti Gotama

Penulis, editor, penerjemah. Emerging Writer UWRF 2022. Kumpulan cerpennya Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam? (Diva Press, 2020) menjadi salah satu buku rekomendasi Tempo 2020, nominee Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2021, dan pemenang I Hadiah Sastra “Rasa” 2022. Buku terbarunya berjudul “B” telah diterbitkan oleh Diva Press awal tahun 2022.

Next Post
DPRD Buleleng Tanggapi Nota Pengantar Bupati Atas Dua Ranperda Usulan Eksekutif

DPRD Buleleng Tanggapi Nota Pengantar Bupati Atas Dua Ranperda Usulan Eksekutif

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co