Kehamilan dan melahirkan adalah proses alami yang semestinya dijalani sealami mungkin. Tapi kenyataannya tidaklah demikian, karena sering kali kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan menghinggapi pikiran para ibu yang sedang hamil terutama pada ibu-ibu yang hamil untuk pertama kali.
Rasa cemas dan rasa takut yang menghinggapi ibu-ibu saat menjalani kehamilan punya penyebab yang beragam. Antara lain, takut keguguran, takut kehilangan pekerjaan, takut kehamilannya bermasalah misalnya bayi cacat dan bahkan takut menghadapi persalinan.
Apalagi, ibu-ibu itu sering mendengar cerita-cerita tentang melahirkan di tengah-tengah masyarakat. Misalnya cerita-cerita tentang kelahiran yang menegangkan, menakutkan, menyakitkan. Bahkan ada cerita yang menyebut melahirkan lebih menegangkan dibanding dengan peristiwa apa pun dalam hidup kita.
Bahkan di Bali, tetua kita kerap mengatakan melahirkan itu seperti “megantung bok akatih”. Artinya, tergantung dengan sehelai rambut.
Informasi tentang proses melahirkan yang tidak mengenakkan itulah yang biasanya terus didengar orang-orang sejak kecil. Sehingga tidak mengherankan, saat hamil dan menunggu kelahiran, ibu-ibu menjadi tegang. Barangkali karena tanpa disadari ketakutan pada proses melahirkan telah tertanam sejak lama di alam pikiran bawah sadar.
Pertanyaannya sekarang, mungkinkah melahirkan itu menyenangkan? Jawabannya sangat mungkin.
Tubuh kita sudah sangat sempurna, mekanisme yang ada pada tubuh sudah diciptakan sangat sempurna termasuk mekanisme melahirkan. Sehingga tidak jarang kita juga mendengarkan cerita pengalaman ibu-ibu yang melahirkan justru mengaku menyenangkan dan membahagiakan.
Semua itu tidak lepas dari faktor pikiran itu sendiri. Ketika kita dilanda derasnya arus informasi tentang hal-hal yang menyakitkan dan menegangkan dalam proses kelahiran, maka hal-hal semacam itulah yang akan tertanam dalam pikiran bawah sadar.
Untuk itu, sebaiknya ibu-ibu menghapus dan menghilangkan pikiran-pikiran negatif saat menghadapi persalinan. Bagaimana caranya? Mulailah dari diri sendiri. Seain diri sendiri, adalah tugas bersama juga untuk menghapuskan kebiasaan-kebiasaan berpikir negati saat menghadapi persalinan, antara lain tugas orang-orang di lingkungan sekitar, masyarakat umum, dan tentu saja tugas pelayan medis termasuk bidan dan dokter.
Pelayan medis tentu paling penting. Karena Informasi yang paling dipercaya oleh ibu-ibu adalah pelayan medis. Untuk itulah, afirmasi dan sugesti-sugesti yang positif harus selalu dibangun oleh pelayan medis dan disampaikan ke ibu-ibu dalam hal ini sebagai pasien.
Dr. Sarah Brewer, dalam bukunya “Super Baby” dikatakan, bahwa pada dasarnya sejak wanita hamil, tubuhnya sudah memproduksi suatu zat yang bernama pregnanolone yang berfungsi sebagai obat penenang atau pereda stress alami.
Jika ibu-ibu yang sedang hamil mengalami stress berlebihan atau selalu panik maka pregnanolone dalam tubuhnya tidak mampu mengatasi stress yang berlebihan, Dan jika begitu kondinya, maka akan berdampak tidak baik buat ibu dan bayi di dalam kandungan. Akibat-akibat yang tak diinginkan kemungkinan bisa terjadi, seperti hipertensi dalam kehamilan, kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah dan masih banyak lagi dampak tidak baik yang bisa ditimbulkannya.
Stress merupakan bagian dari hidup yang normal dan terjadi disepanjang hidup kita. Memang tidak semua stress berdampak negatif justru stress ketika dikelola dengan baik akan dapat berdampak positif seperti dapat memberi semangat ekstra atau motivasi yang lebih untuk mencapai suatu tujuan.
Stress itu seperti respons “Fight or Flight”, sebuah reaksi pikiran bawah sadar yang primitif yang dipicu oleh sistem saraf otonom. Saat stress, maka otak akan melepaskan hormon stress seperti kortisol, epinephrine, juga adrenalin dengan akibat-akibatnya yang tentunya hal tersebut bisa dirasakan oleh bayi yang masih ada dalam kandungan.
Walter Makinchen, seorang healer atau penyembuh dalam bukunya “Spirit Babies, How to Communicate With the Child You are Meant to Have” mengatakan bahwa spirit telah terbentuk sejak terjadinya konsepsi, yang merupakan sumber kehidupan manusia, sumber pengetahuan dan sumber kemampuan.
Spirit adalah gabungan energi-energi yang dimilikinya yang bersatu dengan energi Tuhan, yang merupakan modal manusia dalam kelahiran dan kehidupannya di masa yang akan datang.
Mental dan fisik janin yang berkembang didalam rahim dipengaruhi oleh kondisi fisik, mental, dan spiritual ibunya. Pada saat janin masih didalam kandungan dan pada saat janin dilahirkan, proses yang dialami ibunya merupakan peletakkan dasar bagaimana janin ini menghadapi stress kehidupan kedepannya.
Kehamilan dan persalinan yang nyaman dan menyenangkan tentunya sangat diperlukan dan menjadi salah satu penentu kualitas anak kita ke depannya. Kuncinya mulai membangun dan menginput informasi-informasi yang positif dengan afirmasi-afirmasi positif tentang kehamilan dan persalinan.
Bagaimana caranya, salah satu cara yang bisa dilakukan agar mampu menjalani proses kehamilan dan persalinan yang aman, nyaman dan menyenangkan adalah dengan relaksasi.
Relaksasi adalah tehnik untuk mencapai kondisi relaks, metoda relaksasi (prenatal relaxation) akan sangat bermanfaat bagi mereka selama menjalani kehamilan dan proses melahirkan. Pada saat ibu hamil dalam kondisi relaksasi maka otot-otot dinding perut dan rahim juga dalam kondisi rileks. Hal ini akan dapat meningkatkan aliran darah ke rahim dan meningkatkan jumlah oksigen dan zat-zat gisi yang dibutuhkan bayi.
Selain itu, dalam pikiran dan badan rileks maka akan diproduksi hormon endorphin yang menurunkan stress dan menurunkan rasa sakit yang dikeluhkan saat melahirkan.
Metoda relaksasi (prenatal relaxation) adalah pertama ditemukan dan dikembangkan oleh Marie F. Mongan, M.Ed,M.Hy, seorang hipnoterapis di Central New Hampshire, Amerika pada tahun 1989. Metode ini merupakan salah satu tehnik swasugesti yang dikembangkan berdasarkan keyakinan bahwa dengan persiapan melahirkan yang holistik atau menyeluruh (body, mind , and soul) maka saat melahirkan, ibu hamil dan pendampingnya ( suami) dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, nyaman dan menyenangkan, jauh dari rasa takut yang menimbulkan ketegangan dan rasa sakit yang berlebihan.
Beberapa manfaat yang bisa didapat dari prenatal relaxation adalah, relaksasi merupakan formula dasar yang alami dari paint managemen, karena dapat meningkatkan endorphin dalam tubuh yang mampu menghadirkan rasa nyaman, tenang, aman dan mengurangi rasa nyeri pada saat menjelang kelahiran dan saat melahirkan. Sehingga ibu hamil akan mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi uterus/rahim.
Martin, AA, et al (2001) menyatakan dengan prenatal relaxation dapat mempercepat kala persalinan dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi dan mempercepat penyembuhan pada post partum.
Sedangkan manfaat untuk bayi tentunya akan bisa menghadirkan getaran tenang dan damai yang dirasakan oleh bayi yang merupakan dasar perkembangan jiwa (SQ), pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan asupan 02, nutrisi yang optimal dan memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin lewat plasenta.
Relaksasi (prenatal relaxation) dapat dilakukan di mana saja dan kapan pun juga tanpa ada komplikasi atau dampak tidak baik. [T]