Death Knot adalah film horror yang tak ada setannya. Bisa? Ya, bisa saja.
Death Knot adalah film panjang yang mengangkat mitos Gunung Kidul Pulung Gantung. Film bergenre horor thriller ini diputar dalam ajang BaliMakarya Film Festival (BFF) 2022 di Bali, film ini diputar sebagai salah satu film karya anak bangsa yang penting untuk dikenalkan dalam festival ini.
Memang, sejak BFF dibuka, film-film karya sineas di Asia Tenggara sudah mulai diputar dalam ajang ini. Film itu diputar di Beachwalk XXI Studio 2 atau di Park 23 XXI Studio 2. Genre film yang diputar beraneka ragam, mulai dari film anak-anak, horor, action, remaja, hingga film keluarga.
Death Knot, adalah salah satu film genre horror thriller yang diputar di ajang itu.
Film ini diangkat dari mitos Gunung Kidul Pulung Gantung dengan lokasi syuting di Jawa Tengah. Film itu berkisah tentang kakak-adik yang merupakan orang kota, dan harus menghadapi mitos yang sangat dipercaya oleh masyarakat desa.
Sutradara Film Death Knot, Cornelio Sunny, mengatakan awalnya film digarap pada tahun 2020, namun akibat pandemi sempat ditunda selama 9 bulan dan kemudian lanjut syuting hingga berhasil dirilis pada tahun 2021.
Meski bergenre horor, dia menyebut dalam film Death Knot tidak akan ada setan yang terlihat. Melalui film tersebut, dia berharap penonton Indonesia ke depannya bisa lebih terbuka terhadap film-film horor semacam itu.
“Di Korea dan Jepang, itu sudah sering menggarap horor yang tidak ada setannya,” ucap pria yang juga pernah memerankan film ‘Alif Lam Mim’ dan ‘Kenapa Harus Bule?’ katanya.
Program Director BaliMakarya, John Badalu menuturkan bahwa ada sederetan judul film yang sudah dan akan diputar dalam BaliMakarya. Yang genrenya ada beraneka macam, mulai dari anak/anak, horor, drama, remaja, hingga keluarga. “Jadi kami memang berusaha agar ada semua jenis dan kelas penonton yang datang menyaksikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia juga mengungkapkan bahwa BaliMakarya pada tahun ini terbilang jauh berbeda dengan penyelenggaraan perdananya di tahun 2021. Kalau sebelumnya, BaliMakarya digelar secara online dan itu merupakan film pendek. Sedangkan saat ini, pelaksanaannya secara offline dengan sajian film panjang. “Dan yang sekarang itu ada proses seleksinya, beda dengan tahun lalu yang siapapun bisa mengirim,” singkatnya.
Semua film yang diputar serangkaian BaliMakarya dapat disaksikan secara gratis oleh publik. Adapun film-film itu adalah Tegar, Everything Will Be Ok, Whether The Weather Is Fine, Stone Turtle, The Flame, Death Knot, Midwives, Return To Seoul, Arnold Is A Model Student, Maika, Ajoomma, Love Life, Potret Mimpi Buruk, Balada Si Roy, Children Of The Mist, Joyland, Galang, Scala, Some Women, The Novelist’s Film, Nana, Alang Alang, Memento Mori: Earth, dan Leonor Will Never Die. [T][Ado/*]