6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Gadis-gadis Muda Berbusana Warna Alam yang Melenggang pada Latar Rimbun Daun-daun

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
October 4, 2022
inGaya
Gadis-gadis Muda Berbusana Warna Alam yang Melenggang pada Latar Rimbun Daun-daun

Gadis-gadis muda peragawati dalam acara Natural Dye Fashion Show di Rumah Intaran, Buleleng, Bali | Foto: Pagi Motley

Mereka gadis-gadis muda, rata-rata masih SMA. Betapa manis senyum mereka—senyum yang sungguh sesuai dengan busana mereka yang sejuk dan segar.

Gadis-gadis muda itu mengenakan busana dengan pewarna alam. Warna dari daun mangga, warna dari daun ketapang, atau warna dari daging daun yang lain, yang mudah ditemukan pada alam semesta ini. Sangat nyaman dipandang mata, apalagi ketika mereka berjalan pada undak tangga kayu dengan latar pohon besar dan daun-daun rimbun.

Busana yang sejuk, suasana yang sejuk, senyum-senyum yang sejuk. Sebenar-benarnya semesta seakan telah kembali menjadi milik kita seutuhnya, sebagaimana pada awalnya ia memberi kita hal-hal yang suci dan murni

Suasana yang sentimentil sekaligus romantis semacam itu memang terasa adanya di Taman Dompu, Rumah Intaran, Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, Minggu sore, 2 Oktober 2022. Rumah Intaran bersama Pagi Motley saat itu mencipta pergelaran Natural Dye Fashion Show.

Rumah Intaran adalah sebuah tempat yang natural, dikelola Gede Kresna—seorang arsitek dengan wawasan luas dan jam terbang tinggi. Pagi Motley adalah brand untuk produk kain dengan pewarna alam yang sudah terkenal di mana-mana. Pagi Motley punya studio yang dikelola dengan penuh jiwa oleh Andika Putra di Desa Sembiran, Tejakula, tepatnya di  tepi Jalan Raya Singaraja-Amlapura.

Natural Dye Fashion Show tentu saja sebuah acara peragaan busana, tapi bukanlah peragaaan busana biasa sebagaimana kita tonton di gedung mewah dengan catwalk dan karpet menyolok mata.  Selain digelar di sebuah lokasi di antara pohon dan bangunan arsitektur unik yang dirancang Gede Kresna, suasana yang diciptakan pun saungguh santai, sebagaimana orang-orang lalu-lalang di sebuah rumah tradisional dengan halaman yang luas.

“Peragaan busana dengan suasana semacam ini memang sengaja diciptakan untuk memperkenalkan pewarna alami kepada anak-anak muda di Bali, khususnya di Bali Utara. Anak-anak itu agar tahu bahwa ada pewarna alami di Buleleng dan sudah dikenal luas juga dan diminati pangsa luar,” kata Andika Putra, bos Pagi Motley.

Natural Dye Fashion Show di Rumah Intaran Desa Bengkala, Kubutambahan, Buleleng, Bali | Foto: Pagi Motley

Ini bukan pertamakalinya Pagi Motley memamerkan produk-produknya lewat peragaan busana. Pagi Motley sebelunnya ikut peragaan busana dalam ajang Suryasewana Festival (road to SanFest) 1-3 Juli 2022. Ikut juga pada ajang Global Modest Fashion Week G 20 di Nusa Dua Grand Hyatt yang dihadiri Sandiaga Uno.

Sebagai anggota Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) Bali, Andika bersama kain dengan warna yang ia rangcang juga ikut acara peragaan busana adalam acara tahunan APPMI Bali di Art Center Taman Budaya Denpasar tahun 2021. Ada juga acara Bali Jagaditha 2021 di Gedung Alaya Denpasar yang digelar BI, dan Pagi Motley tak ketinggalan untuk ikut.

Di Gianyar, produk Pagi Motley juga diperagakan dalam acara HUT Kota Gianyar, April 2022, yang acaranya digelar di Monumen Kapten I Wayan Dipta.

Di Jakarta, Pagi Motley ikut acara ISEF 2022 di JCC Senayan. “Banyak lagi, saya lupa,” kata Andika.

Nah, setelah melanglang dari kota ke kota, dari pusat keramaian ke pusat keramaian yang lain, Andika punya ide untuk memperagakan busana warna alam itu di tempat yang memang alami. Sepakatlah ia bersama Gede Kresna untuk membuat acara di Rumah Intaran, Desa Bengkala, Kubutambahan.

Sejatinya peragaan busana ini telah disusun secara matang sejak tiga bulan lalu. Lantaran berbagai hal, peragaan busana harus ditunda-tunda.  Dan, akhirnya acara itu bisa digelar bertepatan dengan perayaan Hari Batik Nasional, 2 Oktober ini.  

“Sebenarnya acara ini diinisiasi Rumah Intaran. Pas 2 Oktober 2022 ini momennya Hari Batik, jadi kami buat pada hari ini,” katanya.

Selanjutnya Natural Dye Fashion Show ini akan jadi even dua bulanan bagi Pagi Moetly. Tempatnya nanti mungkin kembali di Rumah Intaran atau bisa juga di tempat lain.

Kaum Milenial

Kunci dari acara ini adalah alami dan kaum milenial. Untuk itulah peragawati yang memperagakan “kehidupan” kain warna alami itu adalah peragawati dari kalangan milenial.  

Para gadis milenial itu memang tampak anggun dibalut busana bernuansa biru tua dengan berbagai desain. Kombinasi warna asli kain berpadu dengan kain berpewarna alami terlihat menyatu secara utuh sehingga siapa pun pemakaianya akan tampak menyatu juga dengan alam.

Peragaan busana itu memang ditargetkan untuk generasi muda. Selain mengenalkan bahwa kain dengan warna-warna alam bisa menjadi tren di kalangan anak muda,  Pagi Motley juga bisa memberi pemahaman tentang warna-warna alam yang tak kalah mewah dengan pewarna buatan.

Peragaan busana ini dikemas secara eksklusif. Pengunjung pun diwajibkan menggunakan baju dengan pewarna alami serta melakukan reservasi. Selain digelar peragaan busana itu, juga dilakukan pameran UMKM.

Founder Rumah Intaran, Gede Kresna menyampaikan, peragaan busana dengan konsep pewarna alami itu dilakukan untuk memunculkan brand internasional baru dari lokal Bali Utara. Pewarna alami dari Pagi Motley dipilih sebagai titik fokus pendokumentasian UMKM di Bali Utara.

Daun Mangga

Gadis-gadis muda yang lenggang-lenggok dalam acara Natural Dye Fashion Show itu barangkali tak banyak yang mengetahui bahwa busana yang mereka pakai itu diwarnai dengan daun manga dan daun-daun lain yang kerap mereka jumpai di sekitar rumah.

Jika kemudian mereka menjadi tahu karena sudah memakainya dalam acara itu, tentu itulah tujuan dari acara ini. Anak-anak muda menjadi tahu tentang hubungan-hubungan antara benda yang dipakainya dengan benda-benda alam yang ada di sekitarnya.

Andika Putra (di tengah–tengah, baju putih) bersama peragawati dan pengunjung di Rumah Intaran | Foto: Pagi Motley

Andika Putra memang kerap menggunakan daun mangga sebagai bahan pewarna. Sejak menekuni dunia pencelupan tahun 2002, pewarna alami yang paling sering ia gunakan adalah daun mangga. Sebab di sekitar studionya di Desa Sembiran, banyak terdapat pohon mangga.

Daun-daun mangga itu dicacah, selanjutnya direbus untuk dijadikan pewarna alami tekstil. Setelah direbus, daun mangga ini melahirkan warna kuning.

Selain daun mangga, bahan alami lain yang dapat digunakan sebagai pewarna, antara lain serabut kelapa untuk warna coklat, daun ketapang untuk warna hitam, kayu secang untuk warna merah dan untuk warga biru mengunakan pohon strobilanthes atau akrab dikenal dengan nama kecibeling.

Sebelum memulai usaha di Buleleng, Andika Putra awalnya bekerja sama dengan saudaranya mengembangkan lebih dahulu di Gianyar sejak tahun 2002. Sebagain besar bahan baku pewarna ia dapatkan dari sekitar tempat usahanya yang banyak terdapat pohon mangga, kelapa dan ketapang. 

Andika sendiri memilih memanfaatkan pewarna alami dari tanaman, selain cukup ramah lingkungan juga mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Produk-produk yang dihasilkan lebih diminati di Eropa, Amerika, Jepang dan kini hingga Korea.

“Saya pilih yang alami karena untuk tubuh lebih aman kalau pakaian itu dipakai. Selain itu, pangsa pasarnya untuk di luar negeri juga bagus,” katanya.

Saat ini pasarnya masih di pasar luar. Eropa, Asia. “Sekarang masuk ke korea. Sekarang ada Jepang yang baru. California ada, Amerika juga ada,” kata Andika. Bagaimana dengan pasar lokal? “Kini sudah banyak orang lokal yang tertarik,” ujar Andika. [T]

Rempah dan Hasrat Keabadian | Belajar Rempah Bersama Sugi Lanus di Rumah Intaran
Tutur Bumi di Rumah Intaran | Seni, Wastra, dan Siklus Kehidupan
Pelaba Intaran — Catatan untuk Perayaan 6 Tahun Rumah Intaran
Tags: bulelengfashionPagi MotleyRumah Intaran
Previous Post

Ilmu Komunikasi di Perguruan Tinggi Hindu, Untuk Apa?

Next Post

A Tale of An Ordinary Man

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
A Tale of An Ordinary Man

A Tale of An Ordinary Man

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co