17 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Yezyuruni Forinti dan Mata yang Menari

Rastiti ErabyRastiti Era
September 22, 2022
inPersona
Yezyuruni Forinti dan Mata yang Menari

Menari membutuhkan sebuah kesiapan fisik dan mental. Latihan menari seringkali jauh dari kata nyaman, namun proses ini memerlukan tekad yang kuat untuk siap menghadapi segala keadaan.

Lingkungan keluarga yang suportif bisa menjadi pendukung seseorang dalam menggapai mimpi menjadi seorang penari profesional.

Yezyuruni Forinti, salah satu peserta Temu Seni Tari Indonesia Bertutur 2022—kegiatan yang diadakan oleh Kemendikbud—pernah merasakan pahitnya proses menjadi penari di awal karirnya.

Yezyuruni Forinti dalam sesi Sharing Method di Pura Gunung Kawi

Yezyuruni Forinti yang biasa disapa Uny, terlahir sebagai anak bungsu di sebuah keluarga bahagia. Ia dibesarkan oleh ayah yang merupakan seorang pendeta, dan kedua kakaknya aktif bermain musik. Ia sempat memiliki keinginan untuk berkecimpung di dunia seni musik, khususnya bermain gitar.

Namun, ada hal lain yang membuatnya bahagia. Kisah itu dimulai saat ia SMA, ketika ia mengikuti sebuah festival di Maluku Utara. Pada masa itu, siswa SMA di Maluku Utara diarahkan untuk mengikuti festival tari yang menampilkan tarian tradisi yang telah dikembangkan oleh Eko Supriyanto. Garapan tersebut berjudul “Sasadu on The Sea” yang dikembangkan melalui tari Soya-Soya, Tari Cakalele, dan Tari Ronggeng.

Proses ini diawali dengan latihan selama 6 bulan tanpa pendampingan Eko, dimana ini menjadi salah satu masa sulit bagi Uny. Banyak latihan fisik yang membuatnya mengeluh dan merasa tersiksa, namun ayahnya berkata pilihan untuk terlibat adalah tanggung jawab yang mesti diselesaikan.

Proses inilah yang membawanya ke Solo untuk mempresentasikan garapannya sekitar tahun 2016. Hal ini membuka matanya mengenai tari lebih dari sebelumnya dan mengembangkan kemampuannya hingga mampu melakukan pentas di nusantara bahkan mancanegara. Hal ini juga mengubah caranya memandang tari karena tari tak hanya terkait dengan Gerakan namun juga sikap dan konsep yang matang.

Dari sinilah Uny mulai menggarap tarian dan memahami fokus, perasaan, dan konsep tari secara lebih mendalam. Karena ini pula, ia mantap meneruskan proses berkesenian dengan melanjutkan pendidikan di jurusan tari di ISI Surakarta, Jawa Tengah.

Yezyuruni Forinti (kanan) dalam sesi Sharing Method di Pura Gunung Kawi

Masa kuliah adalah salah satu masa dimana Uny mendapatkan inspirasi untuk garapan-garapan tarinya. Salah satunya adalah saat ia mulai berkenalan dan dekat dengan orang-orang yang mengalami kesulitan dalam keluarga yang ia lihat berbeda dengan apa yang ia alami.

Ia juga pernah merasakan hal-hal berbeda dari orang-orang yang ia lihat sempurna. Uny memulai garapan tari bertajuk Kasih yang terinspirasi dari orang-orang yang memiliki keluarga yang tidak utuh, yang kemudian bisa terjerumus ke hal-hal negatif seperti narkoba, seks bebas, atau hubungan toksik.

Hal ini juga menjadi refleksi diri bagi Uny dimana ia mengatakan bahwa peran kasih sayang orang tua dan lingkungan pertemanan sangatlah penting untuk perkembangan orang tersebut kedepannya.

Proses penggarapan tari ini juga tak lepas dari riset dan observasi yang Uny lakukan semasa kuliah dan berkesenian. Riset yang ia lakukan tak lepas dari hal-hal sekitar yang dekat dengannya seperti pada garapan tari “Kasih”. Hal ini terkait dengan mengasihi orang lain sama halnya seperti mengasihi diri sendiri yang mana menciptakan sebuah gagasan sederhana namun memberikan kesan yang masuk ke hati penonton dan penikmat seni.

Selain itu, fokus juga menjadi salah satu kunci dalam garapan tari Uny yang memberikan kesan kuat dengan tatapan mata yang fokus mengarah pada lawan bicara atau penikmat tarian. Hal ini terlihat pula dalam garapan tari Uny di Temu Seni Tari Indonesia Bertutur 2022 yang tak hanya berfokus pada gerak-gerak tubuh namun juga tatapan mata yang kuat.

Yezyuruni Forinti dalam geladi bersih pertunjukan di Mandala Wisata, Desa Bedulu

Proses kreatif Uny tak lepas dari peran tokoh-tokoh yang menginspirasi seperti Eko Supriyanto, Melati Suryodarmo, dan Kurniadi Ilham. Ketiganya memberikan pelajaran berharga mengenai kepekaan indera tubuh dan melatih fokus sebagai penari.

Eko Supriyanto menginspirasi Uny untuk membuat garapan tari yang dikembangkan dari tarian tradisi dan kesadaran dalam bergerak.

Di sisi lain, Melati Suryodarmo menginspirasi Uny untuk menentukan fokus dan kesederhanaan dalam garapan tari,

Kurniadi Ilham menginspirasinya untuk menampilkan garapan yang sederhana namun bisa dinikmati secara mendalam oleh penikmat. Proses ini pula yang menjadikannya tak pernah puas dan selalu ingin belajar.

Eka Wahyuni, Yezyuruni Forinti, dan Angelina Ayuni Praise (dari kiri ke kanan) dalam persiapan presentasi pertunjukan di Mandala Wisata, Desa Bedulu

Kurniadi Ilham, De Krisna, dan Yezyuruni Forinti (dari kiri ke kanan) dalam sesi presentasi pertunjukan di Mandala Wisata, Desa Bedulu

Terkait dengan durasi garapan tari, Uny mengungkapkan bahwa ia tak menetapkan batas waktu tertentu untuk garapan tarinya. Ia juga tidak cepat merasa puas dengan apa yang telah ia selesaikan. Namun rata-rata pembuatan garapan tarinya bisa menghabiskan waktu dalam satu tahun untuk pementasan selama satu jam.

Tak hanya itu, proses kreatif dalam seni tari ini juga membuatnya ingin membuka mata orang-orang yang memandang sebelah mata seni tari. Baginya, seni tari bukan hanya gerakan-gerakan yang dipentaskan lalu selesai begitu saja.

Setiap tarian memiliki esensi dan makna yang mendalam, maka dari itu sangat diperlukan edukasi yang lebih intens agar pandangan orang terkait tari tak hanya terbatas pada kegiatan festival atau penyambutan tokoh-tokoh penting.[T]

–BACAartikel lain tentangTemu Seni Tari Indonesia Bertutur

Tradisi Papua dan Hip Hop: Kelindan Gerak Penciptaan Eliz
I Komang Adi Pranata: Menari Tak Harus Rumit, Kesederhanaan Bisa Pula Membentuk Keindahan
Ubud, Antara Tradisi dan Modernisasi, dan Jalan Tari Ni Komang Ayu Anantha Putri
Tags: Indonesia BertuturTemu Seni Tari
Previous Post

DPRD Buleleng Sahkan Ranperda Perubahan APBD 2022 Menjadi Perda

Next Post

Sekda Suyasa: Kini Ibu dan Anak Sama-sama Mendengar Dongeng dari HP

Rastiti Era

Rastiti Era

Biasa dipanggil Era, adalah penikmat teh, kopi, susu, dan buku. Mengulas buku melalui Podcast Sahabat Buku. Kini tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, Undiksha. Punya hobi unik: berteman dengan siapa saja. Silakan hubungi di Instagram @rastiti_era.

Next Post
Sekda Suyasa: Kini Ibu dan Anak Sama-sama Mendengar Dongeng dari HP

Sekda Suyasa: Kini Ibu dan Anak Sama-sama Mendengar Dongeng dari HP

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

by Hartanto
May 16, 2025
0
‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

KARYA instalasi Ni Komang Atmi Kristia Dewi yang bertajuk ; ‘Neomesolitikum’.  menggunakan beberapa bahan, seperti  gerabah, cermin, batu pantai, dan...

Read more

Suatu Kajian Sumber-Sumber PAD Menurut UU No. 1 Tahun 2022

by Suradi Al Karim
May 16, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

TULISAN ini akan menarasikan tentang pentingnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Karena  PAD adalah...

Read more

Sikut Awak : Mengukur Masa Depan Bali

by Mang Tri
May 16, 2025
0
Sikut Awak : Mengukur Masa Depan Bali

SORE itu beruntung hujan tidak turun seperti hari-hari sebelumnya. Krisna Satya atau yang kerap saya panggil Krisna sedang berada di...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co