Alumni Konservatori Karawitan atau Bali (kini menjadi SMKN 3 Sukawati) memberi sumbangan sangat besar terhadap dunia kesenian, bukan hanya di Bali, melainkan juga di dunia. Tentu saja. Karena alumni Kokar bukan hanya menjadi pelaku kesenian, tapi banyak yang juga menjadi pemikir kesenian dan akademisi yang berpengaruh.
Itu disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud ) Bali Prof. Arya Sugiartha ketika menerima audensi pengurus Istakar, yakni Ketua I, I Made Sukadha dan Sekretaris, I Ketut Arcana, SST. M.Par., di kantor Disbud, Kamis 23 Juni 2022.
Istakari adalah nama oraganisasi alumni Kokar. Lengkapnya, Ikatan Siswa Tamatan Kokar Bali (Istakari) Sanggraha Budaya Bali. Nah, Istakari akan menggelar reuni akbar pada Sabtu,16 Juli 2022. Untuk itu itulah pengurus Istakari bertemu dan meminta dukungan kepada Kadisbud Bali.
“Organisasi ini harus kita dukung agar bisa menjadi besar, dan bagi Disbud sangat dibantu dengan adanya Istakari ini,” kata Prof. Arya Sugiartha.
Kenapa Istakari harus didukung?
Arya Sugiartha menegaskan, dukungan Istakari untuk Disbud itu all out. Mulai dari pemikirnya hingga pelakunya ada di situ. Lulusan Istikari, seperti Prof. Made Bandem dan Prof. Wayan Dibia itu lulusan Istakari sebagai pemikir-pemikir budaya dan kesenian yang luar biasa.
“Selain itu, generasi berikutnya para guru, maestronya, berikutnya para pembina, dan pelatihnya, termasuk yang baru tamat menjadi praktisi, sehingga sangat lengkap banget Istikari. Semua program Disbud, sesungguhnya lebih banyak dijalankan oleh Istakari sesungguhnya,” akunya.
Meskipun mereka tergabung di kabupaten, di sangar-sanggar ataupun di organisasi pemerintah, sesungguhnya kalau ditelusuri itu semua lulusan Kokar. Orang-orang ISI juga sebagaian lulusan kokar, bahkan hampir 80 persren lulusan Kokar terutama di seni pertunjukan.
“Saya ucapkan selamat, karena mengadakan reuni tahun 2022 ini. Mudah-mudahan semuanya berjalan lancer, dan Dinas Kebudayaan akan mendukung sebatas kemampuan yang ada,” ucap Kadisbud, Prof. Arya Sugiartha.
Lulusan Kokar (SMKN 3 Sukawati) memang sangat banyak. Semua lulusannya luar biasa, tidak ada orang Kokar yang menganggur. Artinya, tamatan Kokar itu semua orang-orang yang hebat dibidangnya. Mereka benar-benar mengharumkan nama Bali.
“Adanya Istakari ini menjadi salah satu media untuk mereka bersatu, memecahkan problem yang ada, saling bantu agar seniman yang sudah mengharumkan nama Bali ini benar-benar memiliki media untuk berkomunikasi pada siapapun,” ungkap mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu.
Adanya Istakari juga sebagai jembatan dari seniman Bali, jika ada permasalahan kepada pihak-pihak terkait termasuk pula kepada pemerintah. Organisasi ini sangat mendukung semua program pemerintah, khususnya dinas kebudayaan.
“Sebelum terbentuknya Istakari-pun teman-teman tamatan Kokar luar biasa kontribusinya kepada Bali. Apalagi sekarang, melalui organisasi ini maka lebih terstruktur dan tersistem. Oleh sebab itu, atas nama Disbud, saya sangat mengapresiasi,” ujar Arya Sugiartha yang juga seniman karawitan asal Tabanan ini. [T][Ado/*]