31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Waktu yang Singkat Untuk Naskah yang Padat | Catatan Pentas Teater di Surakarta

Pandu WardanabyPandu Wardana
April 27, 2022
inEsai
Teater Kampus Seribu Jendela Undiksha Bawa “Jero Ketut” ke Hari Teater Sedunia di Surakarta

Dengan waktu dua minggu kurang, pementasan oleh Teater Kampus Seribu Jendela Undiksha ini rampung dan mengorbit di Taman Budaya Surakarta, Jawa Tengah dalam acara SalaHaTeDu (Hari Teater Dunia) #8.

Rasa yang pernah terlewati. Berperan dalam pemetasan drama simbolis pernah saya lalui sejak di bangku SMA. Pementasan yang menguras keringat, waktu, bahkan mental. Pementasan kali ini sangat membawa saya bernostalgia pada pementasan pementasan sebelumnya ketika saya SMA. Mulai dari porsi latihan, frekuensi latihan, dan pemanasan gerak yang cukup melelahkan.

Berdasarkan info yang saya dapat dari Santi Dewi dan Dian Ayu, pementasan drama “Jro Ketut, Tom Jerry, dan Kisah – Kisah Seumpanya” karya Manik Sukadana ini merupakan pementasan kelima setelah pementasan pementasan yang juga sempat ditampilkan sebelumnya.

Oleh karena sudah pernah digarap oleh sutradara terdahulu, proses kali ini tidak begitu membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun dalam proses penggarapan pementasan ini ada beberapa yang mengalami modifikasi ataupun penggubahan atas imajiner kami.

Teater Kampus Seribu Jendela Undiksha Bawa “Jero Ketut” ke Hari Teater Sedunia di Surakarta

Dalam pementasan ini, saya berperan sebagai tokoh Wayan Aman yang merupakan kakak Nengah Karni. Wayan Aman yang saya perankan ini adalah seseorang pensiunan polisi yang mengalami pergolakan dengan adik iparnya sendiri, lantaran dia lebih disayang oleh Hyang Bapa, ayah dari Wayan Aman dan Nengah Karni.

Ada sebuah problematika pribadi yang saya alami ketika sutradara meminta saya berlakon dengan membawa rokok, merokok sungguhan maksudnya. Saya bukan bermaksud menolak keras atau bertentangan dengan hal ini, tetapi karena saya memang tidak bisa merokok dan tidak mau melakukannya karena ada tujuan tertentu yang harus saya pertahankan. Pada penghujung akhir latihan, akhirnya saya putuskan untuk tidak merokok dalam lakon yang saya perankan.

Tidak hanya itu, masalah lain juga datang bermunculan dari dalam diri saya sendiri yang menjadi sebuah tantangan bagi saya. Menurut pengamatan sutradara, dialog saya cenderung seperti pembacaan puisi yang akhirnya membuat dialog saya terdengar tidak natural.

Ya, saya adalah orang yang sekadar suka membaca puisi, hal ini karena di bangku SMA saya dimandatkan untuk menjadi pengurus di bidang sastra puisi. Maka kebiasaan kebiasaan dahulu sangat melekat di dalam diri saya.

Problema ini tentu sangat ditegur oleh sutradara. Menghilangkan kebiasaan itu, di pikiran saya, harus membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun masalah itu terasa mudah untuk dipecahkan karena dalam proses latihan yang sangat memukul habis saya, saya diberikan momentum untuk menggali diri sendiri dan mencari karakteristik tokoh lebih dalam sehingga kecenderungan seperti membaca puisi itu bisa hilang perhalan.

Di lokasi eksekusi pementasan yang dipenuhi ratusan orang yang bergelut di bidang seni teater, hal ini tentu ini menjadi sebuah ajang yang mempertemukan penggiat seni teater dan  anak muda. Saya merasa sangat kagum. Ya bagaimana tidak kagum, Teater Kampus Seribu Jendela bisa bersanding dengan komunitas seni teater se-Indonesia? Wadaw…

Apresiasi penuh pun ditunjukan kepada setiap pementasan. Saya pula demikian, setiap pementasan di masing masing komunitas sendiri memiliki senjata atau “Bom” untuk menunjukan keindahan dan menarik perhatian penonton. Mulai dari menceburkan diri ke kolam, datang dari tengah tengah penonton, penonton yang digiring ke tempat yang berbeda, hingga penggunaan properti yang terpajang di luar keperluan pementasan.

Membawa Umpatan Khas Bali dalam Pentas Teater “Jero Ketut” di Surakarta

Sungguh eksplorasi yang luar biasa. Melihat teknik itu, saya pun mencoba untuk membuat hal serupa dalam pementasan kami. Ada sebuah babak yang menunjukan saya agar muncul secara tiba tiba dari arah penonton. Namun hal itu harus menjadi pertimbangan karena melihat setting daerah penonton yang sangat padat dan sulit mencari celah, akhirnya saya memutuskan untuk tidak muncul di daerah itu. Saya memutuskan untuk muncul di belakang atas panggung yang bentuknya seperti terasering. Hal itu saya anggap sebuah keberhasilan, karena lawan tokoh saya pun kaget dan heran, kenapa saya dapat keluar dari tempat itu.

Apresiasi pun muncul bersautan. Berangkat dari pementasan itu, dalam diri saya sendiri ada terbesit rasa ketidakpuasan. Hal ini dikarenakan ada sebuah kekeliruan kecil yang terjadi. Akhirnya saya sadar bahwa saling berkoordinasi sesama tokoh sangat diperlukan. Sebatas sekadar saling mengingatkan pun adalah bentuk yang sangat sangat penting. Ya, di akhir adegan, lawan tokoh saya salah mengucapkan nama. Ia yang seharusnya menyebut nama saya, justru menyebut nama tokoh lain yang seharusnya tidak disebutkan.

Namun, sebuah apresiasi dan tanggapan datang dari banyak teman. Seperti yang dikatakan Mas Abi, yang juga seorang pegiat teater, ia memberikan tanggapan bahwa pementasan kami keren, tapi kami disarankan untuk menggunakan bahasa Bali agar memunculkan aroma atau nafas daerah Bali. Salah satu seniman dari Bali yaitu Pak Jayendra Vaisnawa juga sempat memberikan komentarnya kepada pementasan kami saat bertemu di Surakarta. Dalam postingan Facebook-nya, ia juga memberikan apresiasi dan mengatakan “Tetap semangat dan terus maju”.

“Tugasmu Hanya Satu, Mengaku!” | Cerita Kecil Pentas Teater “Jro Ketut” di Surakarta

Dari setiap pertunjukan dan pementasan, sudah menjadi kewajiban saya sebagai aktor untuk melihat ulang kekurangan dan kelebihan performa saya dalam pementasan dan belajar lebih baik ke depannya.

Setelah pementasan ini, saya sangat dibuat rindu dengan pementasan yang mengandung unsur simbolik yang multiperan ini. Melayang sepintas di pikiran saya bahwa saya sangat ingin lagi untuk berperan dalam pementasan yang penuh unsur simbolik seperti ini lagi.

Tags: TeaterTeater Kampus Seribu Jendela
Previous Post

Wajah Perempuan dalam Gurat Berani Garis-garis | Dari Pameran Panen SMPN 1 Singaraja

Next Post

Tata Ruang Kota, Tiang dan Kabel-kabel, dan Persoalan Estetika

Pandu Wardana

Pandu Wardana

Made Pandu Deva Kusuma Wardana, kelahiran Tabanan 13 Juni 2003, sedang menempuh bangku perkuliahan di Undiksha. Hobi berolahraga dan berkegiatan di bidang kesenian, suka berteater sejak SMA di Tabanan.

Next Post
Tata Ruang Kota, Tiang dan Kabel-kabel, dan Persoalan Estetika

Tata Ruang Kota, Tiang dan Kabel-kabel, dan Persoalan Estetika

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co