30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Destination Branding”, Mari Pikirkan untuk Rumah Kita yang Bernama Buleleng

Gede Subianta Eka KresnawanbyGede Subianta Eka Kresnawan
April 3, 2022
inEsai
“Destination Branding”, Mari Pikirkan untuk Rumah Kita yang Bernama Buleleng

Dalam dua tulisan saya sebelumnya, apa itu brand, branding dan destination branding sudah dikupas layer demi layer agar kita bisa memahaminya secara utuh. Tidak lagi ketika bicara brand, ya bikin logo yang bagus. Bukan. Bukan begitu.

Sejatinya kita semua berhadapan dengan disiplin ilmu ini. Ketika ngomong pribadi, maka kita bicara soal Personal Branding. Ketika terkait bisnis, maka cakupannya ada di Product Branding. Begitu pula ketika kita bicara pariwisata, maka kita akan bicara soal Destination Branding. Pendekatannya sama semua, hanya berbeda di kontennya saja.

Kenapa kita harus bicara soal Destination Branding? Menurut saya pribadi, ya sebenarnya ini dulu yang harus dikonsepkan. Justru ini harusnya masuk sebagai program prioritas untuk dikerjakan terlebih dahulu sebagai pondasi untuk program yang berkelanjutan.

Tanpa konsep Branding yang komprehensif, maka program marketingnya pun akan bias tanpa tujuan pasti. Apa yang dikomunikasikan ke publik pun kadang begini kadang begitu, tergantung selera para pejabatnya. Hanya akan menjadi program demi program yang bersifat jangka pendek semata. Tidak dalam rangka membangun brand seutuhnya untuk Buleleng.

Branding merupakan upaya yang dilakukan untuk memberi merek dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan harga suatu produk. Brand merupakan persepsi tentang deskripsi sebuah produk, jasa, atau kepentingan oleh masyarakat.

“Destination Branding”, Apa Pentingnya Untuk Buleleng?

Dengan kata lain brand merupakan hal yang membantu customer untuk menyederhanakan keputusan. Bagi perusahaan, brand merupakan perwakilan aset yang bertahan lama, pemicu nilai dari sebuah produk yang sebenarnya.

Destination Branding itu Untuk Siapa?

Alm. Arief Budiman, atau kerap dipanggil ‘Kang Ayip’, Co-Founder Rumah Sanur Creative Hub mengatakan bahwa pengelolaan dan pengembangan aset yang dimiliki destinasi untuk menjadi konten penting dalam destination branding sekaligus pembangunan karakter dan identitas lokal.

Kang Ayip menegaskan pula bahwa Destination Branding merupakan sebuah platform pemberdayaan, pengembangan dan komunikasi potensi destinasi secara terpadu. Didalamnya terdapat komponen Pariwisata, Kebijakan Pemerintah, Teknologi, Industri Niaga, Produk, Seni Budaya, Manusia, dan Alam/Lingkungan, Semuanya harus terjalin padu, di-manage dengan baik, bisa saling melengkapi.

Untuk siapa ketika destinasi itu bisa dikelola baik?
1. Warga : Pastinya warga masyarakat akan merasa bangga akan daerahnya. Merasakan situasi sangat aman dan nyaman untuk berkreasi, melakukan hal-hal yang produktif yang mendukung penciptaan kesejahteraan secara umum.
2. Wisatawan : Ketika destinasi bisa memberi impresi yang mengesankan dan memberi pengalaman baru dalam berwisata, tentu ini akan menjadi konten positif untuk dipublikasikan baik secara masif.
3. Investor : Situasi ini akan menciptakan iklim yang kondusif bagi perekonomian secara makro hingga akan memunculkan prospk-prospek bisnis baru buat para pelaku usaha.

“Destination Branding”, Potensi Buleleng Luar Biasa, dan Bla Bla Bla…

Jadi ketika konsep ini diaplikasikan, maka diharapkan brand destinasi mampu menjadikan brand dapat dipercaya, dapat menyampaikan pesan, berbeda dengan yang lain, menjadi media untuk menyampaikan ide yang sangat kuat, menggairahkan para pelaku bisnis, dan menggetarkan para wisatawan untuk datang ke Bali Utara.

Problem Branding

Ketika brand Bali sebagai icon pariwisata terkenal luas, maka menciptakan problem bagi Kabupaten/Kota yang sama-sama menjual ‘ke-Bali-annya’ ke dunia luar. Mereka berlomba-lomba untuk menunjukkan sebagai daerah yang ‘Bali banget’. Ini sangat tampak dalam slogan promosinya, semisal Denpasar dengan ‘The Heart of Bali’, Karangasem dengan ‘Spirit of Bali’, kemudian yang terakhir itu ada Bali yang baru saja melaunching logo dan tagline brandingnya dengan ‘The Origin of Bali’.

Sikon ini memaksa kita harus berpikir lebih kreatif lagi agar tidak terjebak ikut latah seperti yang lainnya. Harus memiliki differensiasi yang unik dan otentik berdasarkan data pendukung yang memang valid, tidak sekedar asumsi semata.

Denpasar sudah mengkonsepkan dirinya sejak 2011 silam. Tercatat ada dokumen sebanyak 58 halaman berjudul “Membangun Denpasar melalui City Branding” yang dibuat oleh Bappeda Denpasar. Sekelumit detailnya juga dipaparkan dalam dokumen ‘Denpasar Co-Branding Guideline’ yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Denpasar pada tahun 2018.

Daerah tetangga kita, Banyuwangi, juga membranding dirinya dengan ‘Majestic Banyuwangi’ yangmewakili karakteristik masyarakat Banyuwangi yang memiliki adat dan kebudayaan yang tinggi, keberagaman budaya dan keramahan masyarakat Banyuwangi.

Lain halnya dengan Kabupaten Jember dengan ‘Jember Kueren’ yang merupakan sebuah program branding yang bertujuan mengangkat potensi dan aset keren di Jember ke level nasional dan internasional. J Kueren menjadi program strategis Pemkab Jember sebagai usaha membangkitkan rasa bangga dan optimisme masyarakat Jember atas potensi-potensi yang dimilikinya.

“Aset dan potensi Jember meliputi people atau sumber daya manusia, nature atau sumber daya alam, culture atau seni dan budaya, goverment atau program pembangunan pemerintah dan religious atau tokoh ulama dan santri,” ujar Bupati Hendy Siswanto dalam suatu kesempatan.

Destination Branding Sebuah Keharusan

Gede Suteja, GM Como Uma Ubud yang juga orang asli Buleleng, mengatakan bahwa Buleleng perlu “a strong reason to believe why travelers need to visit and experience Buleleng”. USP pembeda dengan destinasi lainnya. Beliau menambahkan bahwa Buleleng masih stagnan dengan pemikiran sendiri bahwa destinasinya sudah bagus tapi belum terlihat pembenahan hampir di semua sektor.

Jika begitu, apa yang bisa kita lakukan? Pertama-tama, kita harus sepakati bersama bahwa Buleleng butuh Destination Branding. Kita butuh blueprint sebagai step awal dalam membangun branding.

“Bertumbuh atau Mati”, Pesan Singkat Penuh Makna untuk Pengusaha

Berdasarkan konsep Branding Journey yang dipopulerkan oleh mas Dodi Zulkifli, CEO Neyma Brand Identity, maka di awal kita harus menggodok Rational Value dan Emotional Valuenya yang relevan dengan market yang dituju. Disini kita bicara soal Positioning. Clearkan dulu soal ini sebelum melangkah lebih jauh.

Menurut Jack Trout dan Al Ries dalam bukunya ‘Positioning ; The Battle of Mind’ memberikan penjelasan bahwa positioning itu bukanlah soal apa yang anda lakukan terhadap produk, tapi apa yang anda lakukan terhadap pikiran konsumen, yaitu memposisikan produk/jasa di pikiran konsumen.

Yang pada akhirnya kita bicara, Buleleng ingin dikenal sebagai apa?

Ketika pedoman dasar tidak kita miliki, maka turunan programnya pun akan tumpang tindih dan tidak secara spesifik bermuara pada persepsi yang ingin dibentuk. Terlebih lagi kita ketahui bahwa jabatan Bupati adalah jabatan politis yang sudah jelas ada rentang waktu masa jabatannya. Begitupun posisi seorang Kadis yang secara berkala akan di-rotasi dalam rangka Tour of Duty. Maka sangat potensial sekali arah kebijakannya pun akan berbeda lagi.

Jika kita sendiri bingung, apalagi calon wisatawan dan masyarakat kita. Semuanya akan ikut serta dalam kebingungan itu. Kita tidak bergerak kemana-mana. Stagnan.

Jika kita lihat sekilas, selama ini sering terdengar tagline ‘Yuk Ke Buleleng’ yang dipopulerkan sejak beberapa tahun lalu. Menurut pemahaman saya, ini kurang tepat dengan target market yang kita sasar. ‘Yuk ke Buleleng’ secara tata bahasa, itu Indonesia banget. Tentu hanya orang Indonesia saja, dalam hal ini tamu domestik, yang bisa memahami ini. Sedangkan kita punya target pasar luar negeri juga. Mana paham mereka dengan kata ‘Yuk ke Buleleng’. Ketika kita promosi di luar negeri dan bicara ‘Yuk Ke Buleleng’, si bule pun akan bertanya kembali, “What is that?”

Nama Supermarket Mirip Nama Koperasi, Apa Ada Pengaruhnya Terhadap Pelanggan?

Ketika nantinya kita memiliki Brand Guideline, maka ini tidak hanya berlaku untuk Dinas Pariwisata saja. Namun berlaku untuk kita semua warga Buleleng, serta lintas SKPD. Kita semua juga menjadi marketer untuk daerah kita tercinta. Tentu dengan pendekatannya masing-masing, namun arah komunikasinya harus selaras, sesuai dengan tujuan dalam membangun branding destinasi kita.

Jika ini bisa dikomunikasikan dengan baik, maka remah-remah yang tercecer itu bisa dikumpulkan dan dijadikan satu kekuatan yang massif.

Sekarang mari kita lihat Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara yang datang ke Buleleng pada tahun 2019, secara garis besar sangat jelas didominasi oleh negara-negara di Eropa, selain Australia dan negara lainnya. Tentu ada alasan khusus kenapa wisatawan Eropa memilih Buleleng sebagai tujuan wisata. Ini menarik untuk didalami lagi datanya.

Kemudian ketika lihat data Kunjungan Wisatawan Mancanegara yang datang langsung ke Bali pada tahun 2019, itu tercatat ada sekitar 6 juta orang. Ketika kemudian dibandingkan dengan Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara yang ke Buleleng pada tahun yang sama, itu tercatat ada 455.351 orang, maka bisa dikatakan kita masih banyak PR yang harus dikerjakan jika kita ingin meningkatkan kunjungan ke Buleleng.

Akhir Kata

Rangkaian tulisan ini adalah sebuah ‘hadiah kecil’ dari saya untuk daerah tercinta saya, Buleleng. Banyak impian dan cita-cita agar Buleleng bisa maju. Tulisan ini ingin mengajak seluruh stakeholder di Buleleng baik dari pelaku pariwisata, pemerintah, legislative, akademisi, pengusaha, dan lainnya untuk lebih serius lagi bersama-sama memikirkan rumah kita bersama, Buleleng.

Mari kita kerucutkan lagi ke dalam satu pemahaman branding agar ke depan Buleleng bisa berkembang secara holistik dan dirasakan dampaknya oleh segenap pihak.

Selamat Ulang Tahun kota Singaraja ke-418.
Bangkit lalui pandemi
Berseri menuju endemi

Rahayu.. Rahayu.. Rahayu.. [T]

Tags: bulelengdestination brandingEkonomi dan Bisnisekonomi kreatif
Previous Post

Konser Tatap Muka Tjokorda Bagus | Tampilkan Mariani, Frando Hutabarat, dan Sars

Next Post

Kerjasama “Digital Talent Scholarship” Buleleng dan BPSDMP Yogyakarta | Bupati Suradnyana Harapkan Berlanjut Tahun Depan

Gede Subianta Eka Kresnawan

Gede Subianta Eka Kresnawan

Pegiat kewirausahaan

Next Post
Kerjasama “Digital Talent Scholarship” Buleleng dan BPSDMP Yogyakarta | Bupati Suradnyana Harapkan Berlanjut Tahun Depan

Kerjasama “Digital Talent Scholarship” Buleleng dan BPSDMP Yogyakarta | Bupati Suradnyana Harapkan Berlanjut Tahun Depan

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co