13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

REIM Space dan Upaya-upaya Membangun Ekosistem Bermusik di Kota Singaraja | Ekosistem Seperti Apa?

Agus Noval RivaldibyAgus Noval Rivaldi
March 10, 2022
inKhas
REIM Space dan Upaya-upaya Membangun Ekosistem Bermusik di Kota Singaraja | Ekosistem Seperti Apa?

Acara launching video musik yang digarap oleh “REIM Space” di Homebro Coffee Bar, Singaraja. [Foto-foto: Ardha Premana]

Selasa 8 Maret 2022 ada acara launching video musik yang digarap oleh “REIM Space” di Homebro Coffee Bar, Singaraja.  Acara itu bertajuk “Break”.

REIM membangun agenda acaranya dengan dinamis, tidak hanya sekadar launching dan pemutaran musik video semata. Setelah menonton musik video secara bersama-sama, acara dilanjutkan dengan talkshow tentang video musik “Break”.

Ada pula showcase dari REIM Space. Acara berjalan begitu intim. Saya sangat beruntung ada di tempat itu.

REIM Space merupakan sebuah wadah atau ruang berbasis komunitas. Komunitas ini terbentuk atas dasar rasa peduli dari Kadek Agus Sutika Utama Putra terhadap minat bermusik dalam kalangan muda-mudi di kota Singaraja.

Kadek Agus bisa disebut sebagai salah satu founder dari REIM Space.  Bagi dia, berdirinya REIM Space ini bertujuan untuk membentuk kesadaran dasar dalam membangun ekosistem bermusik terutama di kota Singaraja.

Foto-foto oleh Ardha Premana

Ketika menyaksikan bersama musik video yang digarap oleh teman-teman REIM, saya sebagai penikmat musik , meski penikmat yang begitu awam, tentu  sangat menikmati tontonan itu.

Saya melihat bagaimana setiap detik bagian demi bagian video musik yang digarap full set hanya dalam satu gedung dengan lampu warna itu. Tidak ada adegan di luar ruangan, hanya satu ruang yang mereka maksimalkan kegunaannya.

Dengan alunan musik yang tidak begitu menghentak ala rock alternatife dan alunan lirik rap/hip-hop, ini adalah salah satu musik yang begitu segar untuk diperbincangkan atau sekalipun diperdebatkan dalam ranah musik hari ini.

“Break”, bagi mereka adalah sebuah prosess beristirahat sejenak tidaklah sebuah kesalahan, tapi saya percaya bahwa kita memiliki tafsir berbeda-beda tentang istirahat.

Tapi yang menarik adalah bagaimana obrolan-obrolan yang terjadi paska menyaksikan bersama musik video tersebut. Pada sesi talkshow, ada enam pembicara dari teman-teman REIM. Mereka adalah  Kadek Agus Sutika Utama Putra, Rizal a.k.a Murai Rustle, Agus Putra Wijaya, Gilang Ramadhan, Nova Ariana dan Satya Dharma. Serta ada teman-teman REIM Space lainnya dan kawan-kawan di luar komunitas yang hadir.

Pada sesi talkshow saya banyak menangkap kenyataan bahwa REIM diciptakan bukan hanya sebagai sebuah komunitas, tapi jauh lebih dalam lagi. REIM merupakan sebuah ruang tumbuh dan menjadi tukar tangkap gagasan lintas generasi. Bagaimana senioritas tidak hanya kita anggap sebagai sebuah sikap eksploitatif terhadap yang lebih junior.

Foto-foto oleh Ardha Premana

Dalam ruang lingkup REIM, lintas generasi adalah salah satu landasan utama dalam pergerakan mereka sebab titik utama mereka bergerak adalah mencari muda-mudi yang ingin menancapkan tombak di kesenian. Entah kesenian apapun itu. Termasuk misalnya menulis, bermusik, video visual atapun audio.

REIM berusaha mencari bibit-bibit muda untuk terus bersemangat menghidupkan REIM yang nantinya bisa berdampak keluar komunitas termasuk untuk daerahnya sendiri. Begitu kira-kira harapan besarnya.

Tapi pada kenyataannya tentu jalan setapak membangun ekosistem kreatif tidak semudah itu, ada banyak terjal ketika jalan itu dibentangkan. Termasuk dalam menafsirkan makna ekosistem ketika bermusik. 

Bagi saya menciptakan sebuah ekosistem begitu banyak perangkat yang mesti disambungkan satu sama lainnya. Misalnya pendidikan bermusik, produksi musik, cara penjualan musik, penciptaan ide dan gagasan bermusik termasuk yang paling krusial adalah arsip dan dokumentasi musik.

Foto-foto oleh Ardha Premana

Bagi saya ada banyak hal yang mesti dibangun ketika membicarakan ekosistem, tapi REIM sangat menyederhanakan bahwa sebenarnya yang ingin dibangun dalam sebuah kerja ekosistem yang mereka maksud adalah membangun dan memperbanyak SDM yang memperkuat industri kreatif di daerah tempat mereka tumbuh.

Talkshow berjalan begitu sederhana, tidak ada obrolan-obrolan yang berat untuk ditangkap dan dicerna. Termasuk misalnya cerita di balik proses tiap teman-teman yang ikut dalam penggarapan musik video “Break” tersebut.

 Ternyata banyak cerita unik selama proses, bagaimana ketika banyak anak muda yang ikut serta di dalamnya dengan energi yang begitu besar. Banyak ide-ide yang bermunculan, tapi Kadek Agus sebagai founder dapat mengambil langkah tepat untuk menyusun ide-ide mereka menjadi satu karya.

Meski begitu, tetap masih banyak kendala yang didapati oleh komunitas kecil, yang masih tertatih-tatih membangun komunitasnya.  Misalnya, betapa susahnya mengakses kebutuhan untuk penggarapan. Dengan keuangan yang tidak begitu besar maka mereka mengambil banyak upaya lain untuk menambal ketidakmasimalan, misalnya menggunakan akses pertemanan. Banyak alat dan teman di luar komunitas yang membantu mereka dalam proses editing misalnya.

Talkshow mengalir begitu searah. Meskipun tidak ada sesi tanya jawab, saya merasa cukup dengan karya yang dibuat dengan obrolan yang santai. Tapi salah satu teman-teman yang datang bernama Kardian Narayana atau yang biasa akrab dipanggil Cotecx, memaparkan kembali bagaimana ekosistem itu ketika ingin dibangun.

Cotecx mempertanyakan ulang ekosistem manakah yang ingin dibangun? Apakah ekosistem untuk pertumbuhan komunitas dan anggotanya? Atau ekosistem musik sebagai sebuah industri kreatif?

Meskipun banyak pertanyaan-pertanyaan yang saya rasa mengganjal di pikiran saya dan teman-teman yang lain. Tapi pertanyaan dan keresahan-keresahan itu bisa saya tanyakan kembali setelah talkshow itu selesai.

Foto-foto oleh Ardha Premana

Setelah talkshow saya banyak berbincang dengan Kadek Agus selagu founder REIM, bahwa REIM adalah sebuah komunitas regenerasi yang banyak anggota datang begitu saja dan pergi begitu saja. Mereka mendapati seleksi alamnya masing-masing, kemudian mereka yang masih bertahan melakukan dan membangun REIM secara bersamaan.

Meskipun misalnya Kadek Agus sadar bahwa masalah-masalah di daerah Singaraja juga cukup kompleks, terutama ketika membicarakan sebuah industri kreatif di ranah musik. Apalagi misalnya ada isu bahwa mereka yang sudah jadi-lah yang bisa menduduki panggung unjuk karya, dan akhirnya mereka yang muda-muda keburu putus asa sebelum ingin mencoba membuat garapan music.

Karena saya tumbuh berkesenian di Denpasar, saya tidak merasakan hal itu. Karena di Denpasar begitu banyak ruang bebas akses yang bisa kita jadikan sebagai ruang persentasi karya, meskipun misalnya karya yang dibuat begitu eksperimental.

Saya baru menyadari bahwa ruang persentasi di Singaraja memang cukup minim. Dan juga bagaimana setiap komunitas yang ada itu belum saling mengenal dekat. Masih ada cara berpikir bahwa misalnya komunitas literasi tidak ada korelasinya dengan komunitas musik, atau lain sebagainya.

Foto-foto oleh Ardha Premana

Banyak hal yang dibicarakan di luar talkshow dan lebih cair, karena saya rasa kami memiliki keresahan yang sama dengan teman-teman REIM meskipun latar belakang saya berbeda. Misal saya yang tumbuh dari komunitas teater, Bli Cotecx yang bergerak di bidang perfilman.

Ada banyak kemungkinan sebenarnya ketika kita bertemu dan membicarakan tentang ekosistem kreatif di Singaraja. Ya, tapi begitu, kita perlu antusias dan semangat yang lebih ketimbang di kota besar seperti di Denpasar.

 Jika di Denpasar kita kebingungan untuk menghadiri acara kesenian yang mana. Di Singaraja justru terbalik, di mana ada kesenian? Pertanyaan itu mungkin bisa jadi pemicu dan kenyataan yang pahit sebagai orang yang biasa hidup dalam hiruk pikuk keramaian kesenian. Alih-alih ingin membesarkan diri, sedangkan ruangnya saja tidak ada.

Saya rasa PR kita bersama adalah bukan membuat karya yang bagus, tapi membuat acara yang banyak dan semakin berkualitas. Bukan yang hanya gradak-gruduk kemudian selesai.[T]

Tags: industri kreatifkomunitaskreatifitasmusikSingaraja
Previous Post

Satu Per Satu Tempat Isoter Ditutup, Setiap Hari Vaksin Digencarkan

Next Post

Ada Durian Emas di Desa Tajun | Yang Punya Pohonnya Bisa Hidup Sejahtera

Agus Noval Rivaldi

Agus Noval Rivaldi

Adalah penulis yang suka menulis budaya dan musik dari tahun 2018. Tulisannya bisa dibaca di media seperti: Pop Hari Ini, Jurnal Musik, Tatkala dan Sudut Kantin Project. Beberapa tulisannya juga dimuat dalam bentuk zine dan dipublish oleh beberapa kolektif lokal di Bali.

Next Post
Ada Durian Emas di Desa Tajun | Yang Punya Pohonnya Bisa Hidup Sejahtera

Ada Durian Emas di Desa Tajun | Yang Punya Pohonnya Bisa Hidup Sejahtera

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co