Di Desa Pedawa, sebuah desa perbukitan di Kecamatan Banjar, Buleleng, terdapat seorang pemuda biasa-biasa saja yang kerap melakukan pekerjaan luar biasa. Pada saat Hari Valentine, 14 Februari 2022, ia bersama Kelompok Pemuda Kayoman melakukan gerakan menanam pohon. Yang lebih luar biasa ia juga menulis puisi.
Namanya Made Suisen atau kerap juga dipanggil Made Saja. Ia selalu mengaku bukan penyair, tapi hampir setiap hari menulis puisi yang biasa diunggah di laman facebook. Puisi-puisi yang ditulis dalam bahasa Pedawa (bukan Bahasa Bali pada umumnya) selalu mendapat pujian. Puisi-puisinya dalam Bahasa Indonesia kerap menyentuh hati, justru karena ia tulis dengan bahasa seadanya.
Inilah puisi yang ditulisnya saat Hari Valentine bersamaan dengan gerakan menanam pohon.
Kasihku dan Kisah Kayu
Jika kau cintaiku
Kasih aku sebatang kayu
Kan ku tanam untuk ibu
Jika kau kasihiku
Tandai sayangmu dengan ranting kayu
Kan kuukir dengan ikhlasku
Saat kau berjanji untukku
Tuliskan di antara lembaran daun kayu
Tentang satu rasa di hatimu
Bantu ayah menjaga ibu
Bila kau merindukanku
Selipkan jejakmu di bawah kayu-kayu itu
Kubur semua ragumu
Di situ
Tancapkan sebuah tongkat kayu randu
Biarkan tumbuh menyatu dalam kalbu
Selain menulis puisi dalam Bahasa Indonesia, di Hari Valentine ini ia juga menulis puisi dalam Bahasa Bali khas Pedawa. Jika tak paham artinya, coba saja baca perlahan-lahan, lalu nikmati rasa yang muncul dari puisi itu.
Nandur Sasih
Yen kempah liking pakune
To uba tengai
Carah kedise ngalih damuh
Di abinge kayu apuh
Yen aine endag selidan
Ada tampi mekacakan luun dadan
Ulian angin bungah mekesiran
Pang tara peliate joh sawat
Carang kayune agen pelawat
Bungan menuhe ngalup alup
Kayu tangine tunasang idup
Da merengka kinang piulas
Gumi gelahe ngae giras
Aketelan pang mebukti
Urip sekala nak pekingsan
Senunggane agen guru
Don donan isin alase
Penuntun bayu
Gemel seken bekel rahayu
Made Suisen alias Made Saja, pada Hari Valentine ini sekaligus juga menjadi ketua panitia pada gerakan penanaman pohon yang dilakukan Kelompok Pemuda Kayoman Desa Pedawa. Kelompok ini memang sejak bertahun-tahun lalu sangat aktif melakukan gerakan penanaman, bukan hanya pada hari-hari besar, melainkan juga pada hari-hari biasa.
“Valentine bagi Kelompok Pemuda Kayoman adalah peringatan kasih saying yang diemplementasi kan secara nyata untuk memaknai kasih sayang dengan menanam pohon,” katanya.
Ketika rasa sayang tumbuh dari hati, kata dia, itu harus benar-benar diwujudkan sesuai dengan apa yang kita rasakan. Kita merasa saying kepada ibu pertiwi, kepada tanah, kepada tanaman, kepada air, maka kita harus wujudkan kasih saying itu dengan menanam, merawat dan memelihara pohon dan ibu pertiwi.
“Tujuan kita melakukan penanaman sebagai wujud kasih kita kepaa ibu pertiwi.dengan ikut serta berperan merawat dan menjaga tempat kita tumbuh untuk melanjutkan kehidupan,” katanya.
Harapannya, generasi milenial ikut sadar dan aktif berperan untuk melakukan kegiatan positif terutama dengan kegiatan untuk bumi tercinta. Agar generasi ke generasi terus mewarisi tradisi menanam sebagai upaya pelestarian sumber air dan kelestarian alam Desa Pedawa
Selain anggota Kelompok Pemuda Kayoman, penanaman itu juga diikuti oleh tokoh masyarakat sekitar dan juga dihadiri oleh beberapa akademisi dari kampus Undiksha Singaraja.
Lokasi penanaman pohon dilakukan di wilayah kayuan Sabih, sebuah kayuan (tempat permandian) yang juga digunakan oleh masyarakat Desa Pedawa untuk melakukasana upacara saba. Jenis pohon yang ditanam yaitu jenis fikus, seperti beringin, bodi, bunut dan aren.
“Ada sekitar 50 bibit pohon ditanam di Sabih,” katanya. [T]