2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kisah Pilu Ibu Lutung di Hutan Gilimanuk: Anak Diculik, Luka Bahu Luka Hati dan Depresi

Hana Retno ErdiantibyHana Retno Erdianti
February 6, 2022
inKhas
Kisah Pilu Ibu Lutung di Hutan Gilimanuk: Anak Diculik, Luka Bahu Luka Hati dan Depresi

Gili, ibu lutung, yang sedang dirawat [Foto: Dok Hana Retno]

Ini kisah nyata dan pilu dari seekor lutung. Kisah yang hingga kini, ketika aku ingat lagi, selalu menerbitkan rasa sedih dan pilu di hati.

Kisah ini dimulai di suatu siang yang begitu terik, di penghujung tahun 2019.  Tiba-tiba terdengar dering gawai. Saat itu aku sudah hendak tidur siang. Mata sudah setengah pejam, dan otak sudah siap masuk ke dunia mimpi (mungkin mimpi ke Paris untuk melihat keindahan salju dan hiasan pohon Natal).

Dering gawai terus-menerus berbunyi menandakan sang penelepon sudah tidak sabar untuk bercerita. Aku bangun dari ranjang. Dengan suara yang masih serak karena sudah dua jam tidak minum air, akhirnya kuangkat gawai itu.

Ternyata si penelepon adalah teman yang sedang berjaga di kantor Taman Nasional Bali Barat (TNBB), tempatku bekerja sebagai dokter hewan. Kebetulan hari itu Sabtu, jadi aku bisa BBS alias bobok bobok siang di rumah.  

Cerita si teman mengalir dengan suara cepat dan terdengar agak gawat. Intinya ia berharap kehadiranku di kantor. Tanpa banyak tanya, aku segera melajukan sepeda motor, untuk ke kantor saat itu juga.

Sesampai di kantor aku melihat seekor lutung tergeletak dengan luka di bahu kanan. Luka sepertinya tertusuk sesuatu. Aku terhenyak. Dibantu teman-teman kubawa lutung itu ke tempat yang lebih nyaman.

Pada dasarnya lutung adalah hewan buas, tapi lutung yang terluka itu sungguh tampak lemah, bahkan untuk menyeringai saja dia tak mampu.

Ibu lutung saat ditemukan [Foto: Dok Hana Retno]

Apa yang terjadi? Apakah dia terluka parah? Apakah ada yang berusaha mencelakakainya? Pertanyaan itu terus berputar di benakku sewaktu melihat lutung itu.  Matanya yang menatap penuh kekosongan seperti memohon tapi entah apa yang dimohonkan.

Akhirnya kuperiksa fisik  lutung ini, ada luka di bahunya tapi tidak terlalu dalam. Segera kuobati lukanya, dan kucoba memberikan makanan dan minuman. Dia mau menelan tapi tidak mau memandangku.

Matanya terus saja lurus ke depan, entah apa yang dipikirkan. Kemudian kumelihat ke arah dadanya, terkejutlah aku saat melihat payudaranya bengkak. Kuperikasa ulang kelaminnya. Yap, benar, ternyata dia betina dan sedang menyusui.

Karena hari sudah menjelang malam, dan akupun sedang meninggalkan dua anak di rumah, akhirnya aku pulang dengan meninggalkan ibu lutung itu di kantor.

Esok pagi aku kembali menemui ibu lutung dan keadaannya masih sama. Tergolek lemah tak berdaya.

Aku penasaran sekali, apa yang membuat dia begitu lemah? Padahal patah tulang tidak ada. Tidak ada juga keluar darah dari telinga sebagai tanda ada perdarahan di otak.

Saat aku mencoba untuk membuka mulutnya pun dia hanya diam dan pasrah, padahal seandainya taringnya menancap di tanganku, entah apa yang akan terjadi. Mungkin dia tahu aku bukan orang jahat, mungkin dia tahu bahwa aku hanya ingin menolongnya.

Awal Ditemukan

Lutung itu ditemukan di hutan Gilimanuk, Bali Barat. Seorang teman bercerita tentang ibu lutung itu. Teman itu kebetulan melihat dari jauh, ibu lutung ini awalnya menggendong anak bersama gerombolan lutung yang lain. Bulu anaknya masih berwarna jingga.

Lutung itu berteriak-teriak penuh ketakutan. Kelompok lutung yang lain juga sama, berteriak-teriak saling sahut-menyahut. Tak lama setelah itu, terdengar suara braaakkk. Itu suara yang sangat keras. Ternyata ada cabang pohon sawo patah. Ibu lutung itu terjatuh. Saat ditemukan, anak lutung yang tadinya berada dalam gendongan, hilang entah ke mana.

Sebenarnya belum diketahui secara jelas kenapa gerombolan lutung itu ketakutan dan menjerit-jerit, lalu berlarian, hingga terjadi kecelakaan jatuhnya ibu lutung itu dari pohon sawo yang patah, terluka, dan kehilangan anaknya. Kemungkinan yang paling mungkin, ada pemburu yang mengintervensi para lutung itu di dalam hutan.

Ibu lutung saat dirawat darurat [Foto: Dok Hana Retno]

Belakangan kerap ditemukaan adanya jual-beli anak lutung di pasar gelap. Anak lutung dicari orang karena bulunya yang bagus. Aku pernah rescue atau menyelamatkan anak lutung di sebuah toko pakan hewan yang kemungkinan anak lutung itu diambil di hutan.

Atas fenomena itulah, besar dugaan anak dari ibu lutung yang terluka itu diculik oleh pemburu untuk diperjual-belikan.

Dibantu Yayasan

Sudah dua hari ibu lutung itu tergolek.  Aku memutuskan untuk membawa ibu lutung ini ke suatu yayasan yang memang menangani satwa liar. Kebetulan manager yayasan itu temanku. Kuceritakan keadaan ibu lutung ini dan ia langsung menyarankan untuk dibawa ke yayasan agar lutung itu mendapat perawatan intensif.

Saat itu aku baru satu minggu kerja di TNBB.  Selain itu, aku baru saja mendapat kemalangan. Mertuaku meninggal, sedangkan aku harus segera ke TNBB karena SK penempatanku sudah kuterima. Suasana yang panik itu mengakibatkan banyak hal tertinggal di rumahku yang dulu,  termasuk  obat-obatan. Sehingga aku tidak bisa menangani lutung itu secara intensif.

Sampai di lokasi yayasan, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, kami ditemui temanku yang kebetulan sama profesinya denganku, sebagai dokter hewan. Beliau kemudian memeriksa si ibu lutung tapi hasilnya pun sama.

Secara fisik tak ada luka yang berarti. Tapi kenapa dia masih saja lemah?

Karena hari sudah menjelang pagi, aku kembali pulang ke rumahku di Gilimanuk dan kami berjanji akan selalu berkomikasi melalui gawai. 

Besoknya, temanku menelepon. Ia membawa ibu lutung itu ke klinik yang lebih lengkap peralatan medisnya. Tujuannya untuk me-rontgen dan ct- scan tubuh ibu lutung.

Ibu lutung saat sudah mau berdiri [Foto: Dok Hana Retno]

Dengan harap-harap cemas, aku terus melihat ke arah gawaiku menanti kabar baik. Akhirnya temanku menelepon dan hasilnya membuatku terkejut, si ibu lutung ini sehat, tak ada perdarahan otak, tak ada patah tulang, tak ada organ tubuhnya yang terganggu.

Kami pun sama-sama terdiam dengan gawai yang masih menempel di telinga, kami sibuk dengan pikiran masing-masing.

Akhirnya kami mengambil kesimpulan. Ibu lutung ini mengalami depresi setelah kehilangan anaknya. Tentu bukan kesimpulan yang tanpa alasan. Payudaranya bengkak, dan ibu lutung itu selalu diam, dengan tatapan mata kosong.

Dan, kami pun sama-sama menangis. Kami teringat anak-anak kami yang kami tinggal di rumah. Teringat bagaimana payudara kami yang penuh terisi ASI jika tidak disusukan ke bayi kami.

Apalagi, kami sempat aku video call, dan temanku itu memperlihatkan si ibu lutung yang payudaranya terlihat semakin bengkak. Temanku berinisiatif untuk mengompres payudaranya agar tidak bengkak dan sakit.

Hari berganti hari, dengan kesibukan pekerjaan dan rumah tangga, aku hanya tau kabar si ibu lutung melalui gawai saja. Terlihat dia sudah bisa makan sendiri, sudah mau berdiri tapi yang membuat mata ini meneteskan air mata adalah sorot matanya yang kosong.

Melalui video call aku berbicara dengannya, aku berjanji untuk segera mempertemukan dia dengan keluarganya di hutan Gilimanuk. Yang penting dia sehat dulu. Bahkan temanku berusaha mencarikan teman satu spesies untuknya agar dia tak sedih lagi.

Banyak harapan aku titipkan ke dia, bahkan aku sudah melakukan survey di tempat mana ibu lutung itu bisa tinggal apabila dia udah bisa kembali ke hutan.

Tapi dering gawai di sepertiga malam mengagetkanku. Tepat di hari ke-10 sejak dia kutemukan tergeletak di tanah, si ibu lutung pergi meninggalkan dunia ini. Pergi dengan sepi, pergi dengan wajah sedihnya, pergi dengan membawa harapan para perawatnya.  Harapan besar memang sempat muncul karena ibu lutung itu sebenarnya sudah mulai mau makan pucuk daun dan buah murbey setelah beberapa hari tak mau makan.

Ibu lutung saat tak mau makan [Foto: Dok Hana Retno]

Aku dan temanku hanya bisa menangis berdua, terisak-isak tanpa suara, teringat pandangan matanya yang kosong, teringat payudaranya yang bengkak. Sakit rasanya dada ini, entah ada apa ini, terasa sekali kehilangan ini, aku hanya mampu meremas selimutku takut membangunkan kedua anakku.

Temanku hanya bisa minta maaf karena tidak bisa membawa kembali ibu lutung untuk menemui keluarganya di hutan gilimanuk. Dan dengan tangis yang sama-sama tertahan kami sepakat menamainya Gili.

Gili, tenanglah disana, aku tidak tahu apakah anakmu selamat atau tidak. Jikalau anakmu tidak selamat karena tidak dapat air susumu, maka kuberdoa kepada Tuhan agar engkau dipertemukan dengan anakmu dan bisa menyusui sepuasnya.

Dan aku banyak memetik pelajaran dari peristiwa ini, bahwa depresi pada ibu tidak hanya terjadi pada manusia tetapi juga bisa pada hewan.

Dengan cerita ini aku ingin membuka pikiran semua orang. Please, sayangi wanitamu, lindungi dia, jangan biarkan dia sendiri dan terdiam, lemahkan egomu, lembutkan hatimu.

Teruntuk diriku sendiri, jangan terlalu memaksakan untuk menjadi kuat, sesekali boleh menjadi lemah. Depresi sangat berbahaya. Yuks, sehatkan badan kita, sehatkan pikiran kita, selalu memohon perlindungan kepada Tuhan. [T]

Tags: faunaGilimanukhewanibulutungPerempuanTaman Nasional Bali Barat
Previous Post

Di Geria Dauh Buruan, Sanur Kaja, Lontar Dibaca Anak Muda, Sehingga Tetap Terawat

Next Post

Belum Sempat Ditiduri Mahasiswa, Asrama Baru STAH Mpu Kuturan Jadi Tempat Isoter

Hana Retno Erdianti

Hana Retno Erdianti

Dokter hewan. Bertugas di Taman Nasional Bali Barat. Tinggal di Gilimanuk

Next Post
Belum Sempat Ditiduri Mahasiswa, Asrama Baru STAH Mpu Kuturan Jadi Tempat Isoter

Belum Sempat Ditiduri Mahasiswa, Asrama Baru STAH Mpu Kuturan Jadi Tempat Isoter

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co