29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Furious Mother Earth” karya Arahmaiani: Warna Lain Ibu Pertiwi pada Dinding Putih

I Gede Made Surya DarmabyI Gede Made Surya Darma
November 8, 2021
inUlasan
“Furious Mother Earth” karya Arahmaiani: Warna Lain Ibu Pertiwi pada Dinding Putih

Arahmaiani di depan karyanya [[Foto: ICAD XI : Publik]

Arahmaiani  menampilkan karya performance art terbaru dalam acara ICAD XI : Publik. Sabtu 6 Nopember 2021 dan akan berlangsung sampai tanggal 28 November 2021 di Hotel Grand Kemang Jakarta, Kemang Jakarta Selatan.

 Arahmaiani adalah seniman performance art, lukis, dan penulis , yang sudah memamerkan karyanya di berbagai negara di dunia, pada event-event seni Internasional yang bergengsi, salah satunya event seni tingkat dunia di Venice Biennale ke-50 pada tahun 2003.

ICAD adalah platform yang dimaksudkan untuk menjembatani seni dan desain, dengan disiplin ilmu lain mulai dari dari fashion, film, perhotelan, teknologi, F&B dan banyak lagi lainnya, sejak tahun 2009 di bawah Yayasan Design+Art Indonesia.

ICAD juga telah bermitra dengan platform internasional bergengsi seperti Milan SuperDesign Show, La Biennale di Venice, dan London Design Biennale, dalam mengkurasi dan memamerkan seni dan desain Indonesia kepada dunia.

Karya performance art Arahmaiani kali ini diberi judul “Furious Mother Earth” dengan menggunakan media tanah liat, yang dikepal seperti bola dan dijejer di atas meja, mirip bola, yang jumlahnya mencapai ratusan biji.

Arahmaiani memulai performance [Foto: ICAD XI : Publik]

Suasana senyap ketika awal Arahmaiani memulai performance tersebut, ketika Arahmaiani mulai menggoreskan kuas dengan lumpur tanah dengan kata alam dan nature, di bidang putih yang besar layaknya tembok bangunan.

Arahmaiani menggunakan pakaian serba hitam, di dalam kepercayaan tertentu, simbul hitam tersebut melambangkan penguasa air dan sumber kehidupan.  Kuas besar yang digoresakan laksana tarian kosmik menari di atas lumpur yang membekas dalam bidang putih.

Sambil dilantunkannya  musik Darah Juang John Tobing dan dilanjutkan musik dengan judul  Jaman Edan karya Jogja Hip Hop Foundation, penonton masih tertegun bertanya tanya, entah apa maksud tulisan itu. Apalagi di samping kanan tulisan tersebut  digambar bentuk hati, seperti graffiti karya seniman jalanan yang dicorat-coret di tembok sudut kota, untuk menuangkan pesan seniman kepada publik

Seketika itu Arahmaiani seperti marah laksana kemurkaan Ibu Pertiwi, melempari tembok putih dengan gumpalan tanah liat, dan penonton syok dibuatnya.  Sambil mengepalkan tangannya Arahmaiani memberikan penonton kesempatan untuk ikut terlibat melempari tembok buatan tersebut. Sontak semua penonton yang menyaksikan performance art Arahmaiani itu ikut dalam aksi pelemparan gumpalan tanah, seperti perayaan dan luapan emosi penonton tersalurkan ikut melempari tembok itu.

Arahmaiani memberikan penonton kesempatan untuk ikut terlibat melempari tembok buatan itu. [Foto: ICAD XI : Publik]

Bahkan salah satu penonton dalam aksinya merasakan therapy baginya setelah hampir dua tahun berada dalam kondisi yang dibatasi akibat pandemi. Kesal dan stress-nya seakan diobati dengan melempar gumpalan tanah dan lebih merasa dekat dengan alam, dengan aroma dan tekstur tanah yang menyejukkan telapak tangan, seperti dekapan Ibu Pertiwi, yang selalu setia untuk kehidupan di dunia ini.

Performance art ini bukan sekadar aksi melempar tanah liat ke dinding tembok putih. Aksi itu punya makna penting untuk mengingatkan banyak orang pada kondisi alam saat ini. Di dinding putih itu ada warna Ibu Pertiwi yang bisa dimaknai sebagai sebuah  peringatan sekaligus penghormatan pada tanah yang biasa kita injak tanpa pernah merasa memiliki.

“Tembok tersebut merupakan simbol dari cara pikir modern yang melihat alam itu sebagai objek, dan tembok itu seperti membatas hubungan kita dengan alam,” kata Arahmaiani.

Ide performance art Arahmaiani muncul pada saat dirinya mempertanyakan mengenai modernisasi. Pikiran modern ini didorong dengan sistem kapitalis dan individualis, yang di dalam praktek membuat manusia terputus dari alam atau menganggap diri sebagai penguasa alam, sehingga dia merasa boleh mengeksploitasi alam. Itulah yang terjadi sekarang dengan adanya eksploitasi alam seperti pembabatan hutan, minyak bumi yang di sedot belum lagi mineral lainya.

Padahal dalam kenyataannya kita ini hidup dari alam, kita ini bagian dari alam itu. Tapi dengan sikap dan tingkah laku kita seperti menguasai alam, akhirnya merusak,  lama-lama menghancurkanya, yang mengakibatkan petaka banjir, longsor, kekeringan, tsunami, kebakaran hutan dan yang paling nyata sekarang sangat kritis adalah wabah corona. Dampak dari kerusakan lingkungan hidup, jadi alam memberikan reaksi tingkah laku manusia egois dan serakah.

Dalam performance art ini Arahmaiani menyelipkan pesan, mengingatkan dirinya dan penonton untuk kita sebagai manusia untuk memahami kembali, dan menghubungkan dirinya kembali dengan alam. Tentu dengan keseriusan kita bersama, tembok pembatas yang di lempari dengan gumpalan tanah itu akan runtuh, dalam artian, semua pihak harus terlibat di dalam penyelamatan lingkungan, supaya tidak ada lagi pembatas alam dengan kehidupan manusia, dan berkurangnya eksploitasi alam yang secara massif dilakukan

Karya tersebut mengingatkan karya Arahmaiani sebelumnya yang pernah dipamerkan di Jerman, Australia, Singapura, Malaysia, Macau, dan Museum Macam yang judulnya “Breaking Words”. Karya itu dengan bahan piring yang dituliskan dengan kata kunci olehnya dan penonton. Karya konseptual mengenai apa yang kita yakini yang diungkapkan dengan kata apakah itu memang mutlak, seperti penulisan money, love, juga pemikiran dogmatis mengenai religiusitas, piring tersebut juga dilempar sedemikian rupa.

Melibatkan penonton merupakan cara Arahmaiani selama ini dalam berkarya. Seperti karya sebelumnya yang dipamerkan di Australia, Jerman, dan beberapa negara lainya melibatkan mahasiswa dan masyarakat umum, begitu juga karya benderanya yang menuliskan kata kunci penting yang dipamerkan di Festival Pasar Rakyat Denpasar pada tahun 2019 yang digagas Komunitas Enam, yang melibatkan buruh tukang jinjing di pasar untuk mengibarkan benderanya.

Selain Arahmaiani, seluruhnya ada 40 partisipant undangan di acara ICAD XI : Publik. Mereka adalah Aditya Fachrizal Hafiz, Adrianto Sinaga, Arahmaiani, Arum Tresnaningtyas, Astari Rasjid , Aung Myat Htay, Awan Simatupang, B.J. Habibie, Festival Relics – Bagus Pandega, Coune, Randy Danistha , Nara Anindyaguna, Bo Wang , Budi Pradono, Budi Santoso, Bujangan Urban, Cakradara Andiani, Charles Lim , Dea Widya, Eddi Prabandono, Eldwin Pradipta, Fluxcup, Forum Sudut Pandang, Goran Despotovski , Gubuak Kopi (2 orang), Handoko Hendroyono,Hestu Setu Legi, Irvan A. Noe’man, Irwan Ahmett, Jatiwangi Art Factory, Jumaldi Alfi, Komikazer/Reza Mustar, Lea Vidakovic , Mark Salvatus , Naomi Samara, Nina Nuradiati, Nindityo Adipurnomo, Panji Wisesa, Ridwan Kamil, Sheila Rooswitha Putri, Taba Sanchabakhtiar, Takashi Makino, Vendy Methodos.

Di acara tersebut juga peserta dari Open Submission seperti  Angelita Nurhadi, Donna Angelina, Gusti Reynaldi Cakramurti, Nidiya Kusmaya, Sicovecas, Tommy Utomo.

Institusi yang ikut dalam acara tersebut  adalah ACMI – Aku Cinta Makanan Indonesia, ADPII-Asosiasi Design Produk Industri Indonesia, ASPAC – Asia Students Pakage Design Competition-ADGI, HDII-Himpunan Design Interior Indonesia.

Juga penampilan kusus dari CASA x SAMSUNG, Institut Français d’Indonésie (IFI) – Artworks by Nicolas Champeaux & Gilles Porte, Patrick Hartono. [T]

Tags: ArahmaianiPameran Seni Rupapeformance artSeni Rupa
Previous Post

Lintasan Orkestrasi Kalangan | Catatan Pentas “Hero on the Way #1 Be.Kas”

Next Post

Sejarah Panjang Kemunculan Wayang

I Gede Made Surya Darma

I Gede Made Surya Darma

Pelukis. Lulusan ISI Yogyakarta. Founder Lepud Art Management

Next Post
Sejarah Panjang Kemunculan Wayang

Sejarah Panjang Kemunculan Wayang

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co