3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Lalapan Pasar Burung Sanglah dan Kehangatan yang Ditawarkannya

Dedek Surya MahadipabyDedek Surya Mahadipa
October 14, 2021
inKhas
Lalapan Pasar Burung Sanglah dan Kehangatan yang Ditawarkannya

Lalapan Pasar Burung Sanglah | Sket Dedek

Suatu malam, saya lupa bulan apa yang jelas sebelum Pandemi Covid-19 ini menyebar dan membuat beberapa rutinitas lumpuh. Saya ingat malam setelah selesai latihan teater, bersama kawan-kawan pergi mencari makan ke Pasar Burung, letaknya di dekat Rumah Sakit Sanglah, Denpasar. Lebih tepatnya pada tengah-tengah Pasar Burung, pada sebuah tenda dekat dengan area parkirnya. Warung lalapan itu dikelilingi oleh bangunan pasar.

Jika pagi hingga sore Pasar Burung biasanya menjual berbagai burung juga segala kebutuhan yang menyangkut pemeliharaan hewan unggas. Saat malam tiba, pasar pun berubah menjadi tempat makan lalapan murah bagi mereka yang berkantong tipis.

Awalnya saya dan kawan-kawan sering makan di sana, selain murah rasanya pun uenak tenan. Gak bakal rugi. Gimana tidak? Dengan sepuluh ribu saya sudah mendapatkan paket komplit, nasi, udang, tempe, tahu, terong, tepung kremes, dan juga sambal. Berhubung saya tidak suka pedas jadi biasanya saya tidak memesan sambal atau saya berikan saja sambalnya ke kawan.

Sebelum pesanan datang biasanya saya di sana menunggu sangat lama hampir setengah jam. Ya wajar saja karena tempat ini selalu ramai oleh pengunjung, bahkan banyak pengunjung yang tetap bertahan sampai larut malam. Walau sudah selesai makan, biasanya mereka yang makan di sana akan tetap duduk dan berbincang hingga mereka puas atau sudah dirasa lelah dan ingin segera pulang. Entah kenapa tempat itu selalu ramai, tidak pernah saya melihat tempat itu sepi pengunjung.

Padahal kita duduk lesehan di area parkir pasar dan hanya beralaskan oleh karpet. Bangunan lalapannya pun merupakan sebuah tenda yang biasanya dipakai untuk tempat menggantung sangkar-sangkar burung ketika siang hari. Jadi sangat sederhana sebuah tenda, karpet, dan pohon yang cukup rindang menjadi atap tempat makan.

Tapi tempat itu cukup nyaman untuk menjadi tempat makan. Pertama lalapan di Pasar Burung itu tidak jauh dari jalan besar, tempat banyak orang berlalu lalang melakukan aktivitasnya di Denpasar. Tentu ini menjadi salah satu faktor yang membuat tempat itu ramai karena mudahnya akses. Bahkan dari Renon saja bisa ditempuh dalam lima sampai sepuluh menit.

Nah yang kedua, hawa tempat itu tidak begitu panas selain karena mereka buka pada malam hari. Tapi ada hal lain yang menurut saya menyebabkan tempat itu tidak panas. Dengan menggunakan tenda tanpa adanya sekat atau bisa kita sebut tempat makan outdoor membuat sirkulasi udara menjadi baik.

Ditambah lagi dengan adanya lorong-lorong kios di belakang lalapan yang juga memberikan angin sepoi-sepoi. Ada hal menarik tentang lorong-lorong ini, ketika hujan tiba lesehan yang berada pada tempat parkir kendaraan pasti tergenang air. Ya wajar saja wong tidak ada atapnya, nah lorong di mana berlalu lalang orang melihat barang dagangan di kios-kios pun disulap menjadi tempat makan.

Makan di lorong-lorong pasar pada malam hari menurut saya menjadi salah satu pengalaman makan yang cukup unik. Walaupun saya belum pernah merasakan langsung tetapi saya menantikan waktu di mana saya makan di sana bersama kawan-kawan pada lorong-lorong itu.

Jika keadaan malam hari cerah maka biasanya pengunjung akan makan di area lesehan temppat parkir motor pada siang hari. Ada sebuah pohon yang mungkin juga menjadi salah satu factor lain yang membuat area itu tidak panas. Atau jangan-jangan karena adanya pohonlah yang membuat suasana tidak begitu dingin pada malam hari? Saya kurang paham untuk persoalan ini, mungkin kalian yang membaca dapat membantu saya dalam menjawabnya.

Suhu yang tidak terlalu dingin dan panas saat malam, makanan yang enak dan murah, serta bangunan pasar yang mengelilingi lalapan membuat para pengunjung dapat menikmati makan sambil berbicara, bercakap, mengobrol, sendau gurau, berdiskusi, bahkan sampai tertawa terbahak-bahak tanpa perlu merisaukan ada yang melarang.

Mungkin dengan adanya bangunan pasar yang mengelilingi warung lalapan membuat suara-suara di dalam lalapan tidak sampai ke rumah penduduk. Atau bisa jadi karena lokasinya yang dekat pasar, keributan menjadi hal yang lumrah. Baik karena aktivitas pasar maupun karena suasana warung lalapan. Mungkin itu yang menjadi alasan kenapa tempat ini menjadi ramai, di mana pengunjung bisa ngobrol dengan leluaasa.

Obrolan-obrolan yang membuat kehangatan itu tercipta, kehangatan yang mengusir dingin malam dengan obrolan ringan sampai serius. Orang-orang biasanya makan di sana beramai-ramai membentuk lingkaran mereka sendiri karena posisi makan yang lesehan dan tidak ada penyekat dimana harus duduk seperti halnya pada meja makan di sebuah restoran.

Jadi jika kita membawa sepuluh orang atau lebih kita tidak perlu khawatir mencari tempat untuk menampung semua kawan ke dalam satu meja. Selain itu saya juga agak malas jika makan ke suatu tempat makan beramai-ramai dengan kawan. Kadang kala sulit mencari tempat duduk satu meja dan berakhir menjadi terpisah beberapa meja. Ini mungkin akan menjadi menyebalkan dan juga kita harus memilih teman untuk diajak duduk satu meja, siapa yang duduk dengan siapa. Bukankah kita datang untuk makan bersama satu meja?

Orang-orang yang makan pada warung lalapan ini tidak perlu merisaukan siapa yang duduk dengan siapa. Cukup dengan duduk lesehan dan membentuk lingkaran atau bentuk lainnya, mereka akan membuat ruang mereka sendiri. Ruang itu pun bisa besar atau kecil tergantung jumlah orang yang mereka ajak.

Di lalapan ini meja dan kursi tak akan jadi objek penyekat ruang-ruang. Orang-orang itu sendiri yang menjadi penyekat antar ruang yang ada. Jika kita biasanya mengenal dinding sebagai penyekat antar ruang di bangunan. Maka dalam ruang-ruang yang tak memiliki dinding seperti halnya warung lalapan itu, kumpulan orang yang duduk melingkar juga membentuk dinding imajinernya masing-masing.

Ruang itu pun memiliki zonanya sendiri seperti memiliki dunianya sendiri yang akan susah di masuki oleh orang luar. Di ruang itulah terjadi komunikasi antar orang, entah itu hanya sekadar menanyakan kabar, berbicara ngarul ngidul, bersenda gurau, berdiskusi, membicarakan kerja, membicarakan proyek atau gagasan-gagasan. Hal inilah yang membuat suasana lingkaran menjadi hangat di tengah malamnya kota. Menghangatkan fisik dikarenakan duduk melingkar dan berkumpul serta menghangatkan hubungan dengan bertukar kabar.

Makanan yang murah dan enak memang menjadi alasan saya pertama kali ke sana, namun ada hal lain juga yang membuat saya betah berlama-lama di sana. Ada sesuatu hal yang dimiliki tempat ini tetapi tidak dimiliki tempat makan lainnya. Sesuatu itu yang membuat saya ketagihan untuk kembali makan di sana. Sesuatu yang tidak dimiliki tempat nongkrong seperti coffee shop, starbucks, atau tempat nongkrong lainnya. Yaitu suasana yang membuat sebuah hubungan pertemanan menjadi lebih dekat dan hangat.

Dengan tempat duduk lesehan, semua menjadi setara, semua menjadi dekat. Tidak lagi dibatasi sekat meja dan kursi. Pada saat itu saya berpikir, tidak mesti sebuah warung harus memiliki arsitektur yang bagus. Cukup sederhana dan nyaman yang dapat menjadi ruang untuk menghangatkan tubuh serta hubungan. Bukankah itu memang fungsi sebuah arsitektur terbentuk? Menjadi ruang yang merekatkan hubungan penghuninya.[T]

Tags: denpasarkulinerMakan malam di DenpasarPasar Burungpedagang lalapan
Previous Post

Pameran Made Arya Palguna | Cerita Manusia, Wabah dan Kejenakaan Sehari-hari

Next Post

Desa Penglipuran dalam Cat Air | Menyambut Turis, Menjaga Tradisi, Menjaga Keindahan

Dedek Surya Mahadipa

Dedek Surya Mahadipa

I Wayan Dedek Surya Mahadipa. Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa. Anggota Teater Kampus Warmadewa. Mulai ingin serius mendalami teater di Teater Kalangan.

Next Post
Desa Penglipuran dalam Cat Air | Menyambut Turis, Menjaga Tradisi, Menjaga Keindahan

Desa Penglipuran dalam Cat Air | Menyambut Turis, Menjaga Tradisi, Menjaga Keindahan

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co