14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tatapan Orang Kampung untuk yang Asing

Agus WiratamabyAgus Wiratama
October 8, 2021
inEsai
Sanggah Setengah Jadi dan Ritual yang Kembali Sederhana

Agus Wiratama || Ilustrasi tatkala.co || Nana Partha

[21:16, 21/09/2021] Gung Gek: Kenapa mereka menatapku?

[21:49, 21/09/2021] Grudug: Karena kau pura-pura tak menatap mereka.

[21:51, 21/09/2021] Gung Gek: Aku tak akan ke rumahmu lagi!

[21:52, 21/09/2021] Grudug: Apa susahnya menatap balik dan tersenyum?

[21:53, 21/09/2021] Gung Gek: Goblok! Bagaimana tersenyum dari balik masker?

Percakapan itu berakhir di sana. Mungkin Grudug bingung menjawabnya. Ia mengirimiku tangkapan layar pesan whatsapp itu. Temannya tak lagi mau datang ke rumah Grudug lantaran masalah sepele—mungkin bagi temannya tak sepele: ditatap orang-orang yang nongkrong di pinggir jalan.

Kau mungkin pernah masuk suatu perkampungan lalu melihat orang-orang duduk-duduk di pinggir rumah sambil mengisap rokok dalam-dalam atau sambil ngopi atau memegang mangkuk bakso dan mereka menatapmu dari ujung kepala sampai kaki ketika lewat. Aku bisa menceritakan hal itu padamu, juga Grudug yang kepalanya tumpul tak mendapat jawaban untuk membalas pesan temannya.

Suatu malam, aku berjanji kumpul di suatu kafe dengan teman-teman kuliah. Mereka bukan orang kampung, tak perlu kusebut dari mana saja asalnya. Korti kelasku rupanya tak tahu banyak tempat nongkrong, tapi sambil menepuk dadanya ia berkata bahwa ia yang akan mencarikan tempat. Alhasil, ia memilih sebuah tempat ngopi yang tiba-tiba sesak untuk kami yang jumlahnya lebih dari sepuluh orang. Kafe itu terasa sangat sempit, lebih-lebih kami merombak tempat duduk untuk melingkar.

Aku ngobrol dengan mereka dan tertawa-tawa dengan lepas. Di tengah-tengah obrolan, tiba-tiba dua orang pelanggan, laki dan perempuan, masuk ke tempat itu. Kepala kami tiba-tiba saja menoleh pada mereka. Lalu, mereka pura-pura melihat ke sekeliling, padahal matanya terlihat seperti orang terkejut ketika hampir bersamaan kami menatapnya. Mereka akhirnya keluar dan batal memesan. Seketika aku merasa tak enak pada penjaga kafe. Kukatakan pada teman-teman bahwa kami harus memilih tempat yang lebih luas atau sekalian di emperan saja seperti dulu-dulu.

[19:55, 22/09/2021] Grudug: Masalahnya bukan di kafe! Tapi di desaku!

[20:30, 22/09/2021] Aku: Jangan dipotong dulu!

[20:35, 22/09/2021] Aku: Aku merasa tak ada bedanya antara aku dan teman-teman waktu di kafe dengan orang-orang di kampung. Aku merasa mengenal setiap orang di kampung. Karena kami saling kenal, setidaknya mereka akan menyapa dengan benda multifungsi itu: klakson, jika lewat.

Aku emang sering sebal dengan orang yang suka nglakson di lampu merah, tapi setelah kupikir-pikir, orang-orang kita memang kreatif. Klakson ada banyak fungsinya, ya. Oh, ya klaksonku rusak, kau tahu tempat memperbaiki atau membeli baru? Tapi aku tidak suka dengan dagang judes tempatmu biasa membeli alat-alat itu. Ia lebih mirip pemabuk daripada pedagang!

[20:35, 22/09/2021] Grudug: Kuberitahu jika kau tak ngelantur!!!

Aku menelpon Grudug. Kukisahkan satu hal yang biasa terjadi di kampung dan bagaimana hubungan kami.

Kampung adalah rumah bagi orang-orang yang tinggal di sana. Kami akrab seolah paham satu sama lain. Sebenarnya, siapa pun yang datang akan saling sapa atau paling tidak memberi salam: mengangguk, mengangkat alis, atau bahkan berteriak. Hal itu menjadi kebiasaan sehingga bila saja orang lain datang ke kampung, kami akan tahu bahwa mereka bukan bagian dari orang-orang kami atau sebaliknya. Tetapi, sebagaimana kerumunan orang, orang asing yang dikenalkan oleh teman tentu akan diterima.

Suatu kali, aku ingat betul ketika sebuah mobil putih masuk kampung kami. Itu bukan mobil salah satu orang di kampung. Ya, biasanya kami tahu kendaraan orang kampung. Dan orang di sebelahku tahu siapa yang membawa mobil itu: “Saudara si anu dari kota,” kata seseorang di sebelahku itu.

Barangkali ini adalah insting manusia. Maksudku, kita kenal wilayah privat diri dan wilayah. Bayangkan saja, ketika kau duduk di sofa yang agak lebar di suatu kafe, lalu orang lain datang dan tiba-tiba duduk di sebelahmu dalam jarak kurang dari setengah meter, misalnya. Tentu ada perasaan yang asing (mungkin privasi yang terancam?) tapi ini sedikit sama dengan masuk kampung. Dulu, aku berpikir bahwa hal semacam itu akan terjadi selamanya. Tapi, dalam belasan tahun hal itu rupanya pelan-pelan berubah, meskipun, jalanan di kampungku masih menjadi ruang privat untuk kami. Ia privat sekaligus umum.

Hal ini membuatku membayangkan jalanan di wilayah ramai. Sebut saja Ubud. Orang-orang asing datang dan pergi dan bagaimana jalanan di sana?  Jalanan bukan lagi ruang privat komunitas masyarakat. Tapi, hal seperti ini sudah terjadi di banyak tempat. Jalan menjadi ruang umum bagi semua orang yang berkepentingan.

Gara-gara pertanyaan Grudug. Sedikit tidak aku menjadi paham bahwa semestinya, di satu sisi, aku bersyukur sebab komunitas masyarakatku masih punya batas teritori privat itu. Tapi perubahan memang tidak bisa dibendung. Katakanlah di suatu wilayah subak dekat rumahku. Di sana, jalanan setapak mulai dibeton, air sungai kecil di pinggir jalan masih bersih dan orang-orang menggunakan sungai itu sebagai tempat mandi.

Tempat itu dulu adalah tempat bermain anak-anak—tentu pada saat itu sawah menjadi tempat bermain yang lapang—semua orang yang bermain ke sana, petani yang mengurusi sawah adalah orang yang kami kenal. Tapi kini, bahkan orang-orang yang mandi di sana tidak bisa kukenali wajahnya dan beberapa dari mereka tidak saling kenal satu sama lain. Jalan beton yang kecil itu sudah menjadi ruang umum, bukan lagi ruang domestik antar masyarakat yang khusus. [T]

Tags: kampungorang baliPariwisatapersahabatan
Previous Post

Sastrawan Menerjemahkan | Catatan Desiminasi Penerjemahan Karya Sastra Daerah di Bali

Next Post

Psiko-Anomali | Cerpen AS Kurnia

Agus Wiratama

Agus Wiratama

Agus Wiratama adalah penulis, aktor, produser teater dan pertunjukan kelahiran 1995 yang aktif di Mulawali Performance Forum. Ia menjadi manajer program di Mulawali Institute, sebuah lembaga kajian, manajemen, dan produksi seni pertunjukan berbasis di Bali.

Next Post
Psiko-Anomali | Cerpen AS Kurnia

Psiko-Anomali | Cerpen AS Kurnia

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co