6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pagi ini Kudapat Ciuman | Cerpen IBW Widiasa Keniten

IBW Widiasa KenitenbyIBW Widiasa Keniten
July 11, 2021
inCerpen
Pagi ini Kudapat Ciuman | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna

Bulan-bulan ini memang kurang bersahabat padaku. Entah kenapa aku merasakan ribuan beban menindih pikiranku. Aku sudah berupaya keras memecahkan beragam problematika, tapi ada saja yang masih tersisa. Minggu pertama bulan ini aku tidak bisa bernapas lapang. Dadaku terasa sesak. Minggu kedua, hidungku mampet. Jika kubawa ke rumah sakit pastilah akan divonis Covid-19. Minggu ketiga, kakiku terasa sakit. Orang-orang biasa menyebutnya dengan asam urat. Minggu keempat entah kenapa telingaku tiba-tiba butek. Satu kata pun tak bisa masuk. Sudah dikasi tetes telinga juga tak mempan. Ini memengaruhi organ dalamku, maag kambuh, mual, nafsu makan tidak bagus.  Entah setelah ini apa yang akan mendatangiku lagi?

Aku tak mau mati lebih-lebih mati muda. Tanggung jawabku belum tuntas. Aku tak mau berdiam diri. Berdiam diri itu sama dengan mati. Kudatangi dan kutanyatakan pada teman-temanku dengan gampangnya dijawab. “Itu dampak dari pikiran. Pikiran itu sumber penyebabnya. Coba kalau pikiranmu tenang. Nyaman dan tidak ada ketegangan-ketegangan pasti tak akan seperti itu.”

Aku tersenyum dalam hati sepertinya temanku tak pernah mengalami seperti diriku. Ia bisa bermain-main dengan perasaannya, sedangkan aku tidak bisa. Aku ingin melepaskan segala beban. Aku tak ingin beban itu menjadi monster yang sewaktu-waktu bisa saja menggerogotiku dari dalam. Aku memang tak pernah menceritakan masalahku pada istriku. Bukan jalan keluar yang akan kudapatkan, justru kicauan yang membuat semakin butek lebih baik kusimpan saja. Syukurlah ada teman yang bisa kuajak berbagi. Tapi, aku tahu. Biasa jika titip kata bisa melebar. Itu sudah risiko bagi pembagi cerita. Tapi demi keselamatan tak apalah.

“Berbagi cerita itu penting,” katanya. “Jika tidak mau berbagi bisa semakin mumet. Kepala bisa nyut-nyut. Beragam penyakit pun bisa menggerogotinya. Sebaiknya sekecil apapun masalah, perlu diceritakan. Utamanya kepada istri. Orang yang paling dekat dan tahu dengan keberadaanmu. Aku yakin, istrimu bisa memberikan jalan keluar.”

 “Tapi istriku?” bisikku dalam hati.

 “Jangan suka menyalahkan istrimu. Ia sudah dari pagi menjagamu. Tapi kau kurang sadar. Coba kau lihat. Tugas rutinnya ia jalankan. Kau masih ngorok. Masih menikmati mimpimu. Saat kau bangun, sudah disuguhi kopi dengan pisang goreng.  Jangan mau menang sendiri. Kasihani istrimu. Coba kalau istrimu sakit, apa yang bisa kau buat? Kau akan melongok. Paling-paling hanya bisa ke warung saja.”

Aku tersenyum sendiri. Benar juga perkataan temanku itu. Selama ini, aku tak peduli dengan istriku. Cuma bisa menyalahkan yang semestinya tidak perlu kuucapkan. Aku pulang. Kudekati istriku. Kulihat pipinya berpeluh. Ia baru saja selesai merapikan barang-barang yang semestinya sudat keluar dari persembunyiannya. Aku memang agak membandel. Barang-barang yang tak perlu masih saja saja disimpan seperti tukang arsip.

Kucuba memulai pembicaraan sambil memijit kakiku. Kuolesi dengan minyak racikkan harapanku agar perhatiannya beralih. Eeeee, istriku tak mau juga. Ia tetap mengipasi tubuhnya. Ia justru meninggalkan diriku. “Dasar lelaki cengeng. Tak kusangka lelaki pilihanku seperti ini. Cuma sakit segitu saja sudah mengeluh. Memangnya ia saja punya sakit? Aku lebih sakit lagi. Tak cengeng seperti itu. Jika aku tahu seperti ini sedari dulu. tak akan kupilih. Aku salah pilih. Aku mabuk dengan ucapan-ucapannya.”

Aku menjadi malu. Aku baru tahu istriku memendam perasaan mangkel padaku. Berarti kopi yang ia suguhkan selama ini dengan rasa mangkel. Berarti ribuan mangkel ada di aliran tubuhku. Pastilah ia mengendap menjadi kerak kemangkelan. Jangan-jangan kemangkelan itu berubah menjadi beragam penyakit? Waduh kalau begini. Bisa mati karena mangkel aku ini. Pokoknya aku tak mau mati. Keluargaku juga tak boleh mati rasa.

Aku ubah kebiasaanku. Aku bangun pagi-pagi menyiapkan sarapan untuk keluarga. Istriku kaget termasuk anak-anakku. “Ini ada apa? Jangan-jangan ada maunya ayahku ini?” bisiknya. Aku tidak peduli. Kugoreng bawang. Kubuatkan sayur urap, kubuatkan pepes ikan. Hari itu seperti masak besar. Istriku bengong melihat perubahan sikapku. Ia bukannya bersyukur, tapi justru mencurigaiku.

 “Silakan makan. Kita makan bersama. Kebersamaan itu penting. Segala masalah akan terpecahkan dengan semangat kebersamaan.”

Anak-anakku tumben mau makan bersama. Biasanya makan sesuka hatinya. “Nah ini yang ayah cari.”

 “Maksudnya Yah?”

 “Kebersamaan itu penting. Coba ceritakan apa masalahmu.”

 “Kalau aku, sih tak bermasalah Yah. Jangan-jangan Ayah yang bermasalah?’

Aku tertawa. “Bisa juga kau.”

 “Benar khan?”

Suara sendok beradu dengan piringku seperti musik  yang mengiringi makanku. Istriku kulirik. Ia terus menatatap wajahku. Ia masih mencurigai diriku dengan perubahan sikapku.

 “Sudahlah lanjutkan makannya saja. Coba ceritakan yang kau rasakan selama ini?”

Aku tak berani berterus terang. Kejujuran bisa membuat jatuh wibawaku di depan anak-anakku.

 “Berterus terang itu bagus. Jangan meniru orang-orang yang tak jujur. Rumah tangga tanpa kejujuran, tiangnya akan keropos.” Istriku mulai membuka pembicaraan.

Aku tahu itu pancingan istriku. Aku pura-pura berpikir. Kuberanikan mengutarakan beban yang kurasakan. Istriku tersenyum. “Belum seberapa itu. Cuma sakit segitu saja sudah menyerah. Lihat di luar sana. Ia lebih parah darimu. Bahkan, napasnya mau putus saja masih tetap berjuang. Ia tak mau menyerah. Cuma segitu saja sudah menyerah. Itu gampang coba ubah kebiasaanmu dari ngorok seperti sekarang ini. Bangun pagi. Hirup udara segar. Gerakkan tubuh. Pasti sehat.”

 “Dasar,” bisikku dalam hati bukan jalan keluar yang kudapat. Tapi perintah secara tersembunyi. Aku mengurangi kata-kataku.

 “Coba besok kau lakukan seperti ini lagi pasti semakn sehat.”

Aku ikuti saran istriku. Mengubah kebiasaan memang sukar. Aku bangun pagi. Kuhirup udara segar. Kugerakkan tubuhku. Aku mulai dengan mengambil tugas-tugas istriku. Aku mandi pagi. Dan seterusnya dan seterusnya.

 “Gimana khan lebih sehat sekarang? Semua oarng punya masalah. Tidak hanya kita. Cuma kita yang memasalahkan masalah. Coba jalani masalah itu pasti terselesaikan. Masih sakit kakimu? Masih mampet hidungmu? Masih sakit-sakit lainnya? Tidak khan?”

Aku malas menjawabnya. Istriku tersenyum. Ia daratkan ciuman di pipiku. Tumben ia menciumku sepagi ini. [T]

___

BACA CERPEN LAIN

Utang | Cerpen Rastiti Era
Tags: Cerpen
Previous Post

Tatahan Imaji | Dari Pameran Wana Jnana

Next Post

Narkoba, Kerajaan Neraka dengan Gerbang Surga

IBW Widiasa Keniten

IBW Widiasa Keniten

Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten lahir di Geria Gelumpang, Karangasem. 20 Januari 1967. Buku-buku yang sudah ditulisnya berupa karya sastra maupun kajian sastra. Pemenang Pertama Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013 dan Penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan Tahun 2013 dari Presiden, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, 27 November 2013 di Istora Senayan Jakarta. Tahun 2014 ikut Program Kunjungan (Benchmarking) ke Jerman, selanjutnya ke Paris (Prancis), Belgia, dan Amsterdam (Belanda). 2014 menerima penghargaan Widya Kusuma dari Gubernur Bali. Tahun 2015 memeroleh Widya Pataka atas bukunya Jro Lalung Ngutah.

Next Post
Hal-hal Lucu Saat Wabah Covid-19

Narkoba, Kerajaan Neraka dengan Gerbang Surga

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co