12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sosok Alit Juliartha di Mata Darma Putra, dari Salah Menyebut Nama hingga Kukuh pada Idealisme

I Putu SupartikabyI Putu Supartika
June 20, 2021
inKhas
Sosok Alit Juliartha di Mata Darma Putra, dari Salah Menyebut Nama hingga Kukuh pada Idealisme

Darma Putra

Saat itu, mereka masih sama-sama masih duduk di bangku SMA dan sama-sama mewakili Bangli dalam Porsenijar tingkat Provinsi Bali. Secara tak sengaja, dua orang asal Bangli yang kemudian berteman akrab yakni IGA Agus Darma Putra bertemu dengan I Komang Alit Juliartha di atas minibus yang membawanya ke hotel tempatnya menginap di kawasan Ubung, Denpasar. Darma Putra ikut lomba nyurat aksara Bali dan tak dapat juara, sementara Alit yang tampil dalam lomba dharma wacana meraih juara satu.

Meski mereka berdua belum saling mengenal, namun obrolan di mobil begitu akrab, seolah-olah mereka sudah lama saling mengenal. Dalam percakapan itu, mereka pun saling memperkenalkan diri. Dan lucunya, setelah pertemuan tersebut mereka berdua tak benar-benar hafal dengan nama satu sama lain. Alit memanggil Darma Putra dengan panggilan Ida Bagus karena saat memperkenalkan diri Darma Putra mengatakan namanya Agus. Sementara Darma Putra mengira dan memanggil Alit dengan panggilan Dewa, karena dikira nama aslinya Dewa Alit.

Pertemuan itu mungkin mengantarkan mereka berdua untuk berjodoh. Saat kuliah, mereka sama-sama kuliah di IHDN Denpasar cabang Bangli bahkan satu kelas. Kisah-kisah, lucu, unik bahkan menjengkelkan pun mulai mewarnai persahabatan mereka.

Kata Darma Putra, Alit memiliki grup band yang bernama The Best Man dengan lagu andalan yang sering dinyanyikan berjudul Pujaan Hati yang dipopulerkan Kangen Band, dan kadang juga lagu dari Peterpan. Dalam band itu, Alit bertindak selaku gitaris merangkap vokalis. Band ini manggung dari satu kos ke kos lain dan Darma Putra sering nimbrung di sana untuk sekadar ikut menyanyi atau ngobrol.

Dalam suatu kesempatan mereka berdua bersama teman lainnya berlibur ke Prambanan. Di sana mereka berkenalan dengan seorang cewek cantik dan langsung tukar menukar nomor kontak. Pada suatu hari, cewek itu datang ke Kuta dan menghubungi mereka berdua. Sebagai seorang lelaki normal yang mencintai wanita, mereka pun bermaksud untuk menyambangi cewek itu ke Kuta. Saking girangnya, mereka meluncur tanpa tahu jalan menuju Kuta. Mereka pun tersesat.

Kedua lelaki ini ternyata penggemar girl band Cherrybelle dan memiliki grup bernama Chibi. Saat berfoto, mereka juga kerap memamerkan gaya layaknya Cherrybelle saat tampil di atas panggung, misal saat mereka ketumbenan liburan ke hutan mangrove.

Tak hanya kelucuan dan kekonyolan saja yang mereka lalui. Karena masalah mempertahankan idealisme masing-masing, mereka pernah bertengkar dan tak saling menyapa hingga sebulan. Untungnya mereka cepat sadar bahwa permusuhan tak ada untungnya. Mereka pun kembali saling menyapa dan menjadi akrab.

Bagi Darma Putra, Alit adalah sosok yang idealis dan sangat kukuh mempertahankan idealismenya. Meskipun kadang konyol, jika berbicara idealisme mereka sering berselisih paham maupun pendapat. Budaya saling kritik-mengkritik di antara mereka sudah biasa bahkan dengan kata-kata yang sedikit kasar. Untunglah keduanya sama-sama saling memahami.

Selama perkenalan dan pertemanannya dari SMA hingga kuliah dan sudah sama-sama bekerja, Darma Putra tak tahu jika Alit pintar dalam hal menulis cerpen berbahasa Bali. Hingga suatu hari, saat jam istirahat, Alit menghubungi Darma Putra dan Nengah Jati (Pande Jati) untuk datang ke tempat Alit bekerja.

Ketika itu, Alit bekerja di sebuah minimarket yang kemudian berubah menjadi apotek dan kini sudah bangkrut. Di depan minimarket tersebut, Alit memperlihatkan sebuah koran yang memuat cerpen karyanya kepada Darma Putra dan Jati. Darma Putra pun terkejut, ternyata temannya yang konyol dan kadang sering mengajaknya berselisih paham itu pintar menulis cerpen dan bisa dimuat di Bali Orti—sisipan berbahasa Bali di koran Bali Post yang terbit setiap hari Minggu. Karena baginya, tak ada aura sastra pada diri Alit yang saklek dan matematis itu. Cerpen itu berjudul Bebek yang kemudian dimuat juga dalam buku Swecan Widhi dan meraih Hadiah Sastera Rancage tahun 2016.

Kepada Darma Putra dan Jati, Alit menuturkan jika ide cerpen itu ia dapat dari mimpi. Dimana Alit bermimpi didatangi seekor bebek ke rumahnya tengah malam. Saat bebek itu akan diusirnya, ternyata di belakangnya sudah ada pemiliknya yang kemudian mencekik leher Alit. Dan bagi Darma Putra, itu adalah ide yang mistis.

Tak hanya memperlihatkan karyanya, Alit juga mengajak Darma Putra untuk ikut menulis. Namun Darma Putra mengaku tak kuat jika harus menulis cerpen. Alit pun menyarankan untuk menulis apa yang dikuasainya dan Darma Putra memilih puisi dan prosa liris karena kepincut dengan prosa liris milik Ari Dwijayanthi. Beberapa waktu kemudian, Alit juga mengajak Darma Putra untuk bergabung ke Komunitas Bangli Sastra Komala (Baskom).

Di Baskom, Alit dikenal sangat militan. Entah bagaimana caranya, ia bisa menghubungi bupati Bangli kala itu dan mereka pun melakukan audiensi ke kantor bupati. Di sana, Alit mengutarakan keinginannya untuk memajukan sastra Bali modern (SBM) di Bangli serta akan menerbitkan buku kumpulan cerpen Bali karya penulis Bangli. Sebagaimana para penguasa lainnya, sang bupati pun mengapresiasi langkah itu dan berjanji akan memberinya bantuan berupa uang.

Janji sang bupati hanya tinggal janji yang membuat Alit jengkel, kapok, dan tak mau berurusan dengan penguasa lagi. Ia bertekad untuk tak jadi ‘pengemis’ dalam memajukan SBM. Buku itu toh tetap terbit dengan judul Pasamudaya Rasaning Bangli dengan cara urunan dan tanpa perlu janji manis sang bupati.  

Suatu ketika, tiba-tiba Alit mengajak Darma Putra ketemuan di depan sebuah Indomaret di kawasan Bangli. Di sana, Alit menitipkan Baskom kepada Darma Putra dan kawan-kawan di Bangli karena dirinya akan meninggalkan Bali untuk bekerja di kapal pesiar. Alit juga meminta Darma Putra agar tetap menulis SBM dan sebagai gantinya, Darma Putra juga meminta hal yang sama kepada Alit.

Baskom tetap hidup, Darma Putra tetap menulis, dan Alit menghasilkan buku kumpulan cerpen berjudul Ling di kapal pesiar. Isi buku itu sangat sadis untuk ukuran SBM karena penuh dengan darah dan air mata.

Selama di kapal pesiar, Alit juga kerap menghubungi Darma Putra meskipun tak ada hal yang penting, semisal hanya untuk menanyakan apakah Darma Putra sudah bangun, atau apakah tanaman lisah di rumahnya sudah berbuah.

Dan kenangan buah lisah ini selalu diingat Darma Putra, dimana sepulang dari kapal pesiar, Alit akan menyambangi rumahnya untuk meminta buah lisah karena ia sangat suka dengan buah itu. Hingga kini setiap lisah itu berbuah, Darma Putra akan mengenang sosok Alit Juliartha.

Beberapa hari sebelum berpulang, Alit sempat menghubungi Darma Putra. Namun karena kesibukannya, ia tak mengetahui panggilan itu. Dan biasanya Darma Putra akan menghubungi balik, namun saat itu tak terpikirkan untuk melakukan hal itu. Sebelum berpulang, Alit juga tak berkabar jika dirinya tengah sakit. Mungkin, Alit tak mau merepotkan teman-temannya.

Alit berpulang pada Jumat, 29 Januari 2021 di RSU BMC Bangli. Ia pergi saat beberapa impiannya belum terwujud untuk Baskom dan juga untuk SBM. Menurut Darma Putra, Alit tengah menulis novel, merampungkan buku catatan perjalanannya selama di kapal pesiar, memiliki rencana untuk menerbitkan kumpulan puisi Bali karya penulis Bangli, juga menerbitkan kumpulan puisi Bali karya penulis seluruh dunia.

Kini, lelaki kelahiran 15 Juli 1991 itu telah pergi bersama militansi, kegigihan dan perjuangannya untuk SBM. Ia sangat layak untuk dikenang selamanya. (*)

Catatan:Ini adalah ringkasan dari obrolan dalam Usaha Membunuh Malam Minggu #5 yang digelar Suara Saking Bali pada Sabtu, 19 Juni 2021 malam bersama penulis IGA Darma Putra untuk mengenang penulis I Komang Alit Juliartha.

BACA JUGA:

Putra Ariawan | Menelan Permen Karet, Berobat Lewat Sastra Bali Modern
  • Putra Ariawan | Menelan Permen Karet, Berobat Lewat Sastra Bali Modern
Wayan Sumahardika | PR Untuk Sastra Bali Modern yang Berada di Persimpangan
  • Wayan Sumahardika | PR Untuk Sastra Bali Modern yang Berada di Persimpangan
Komang Adnyana | Membunuh “Writer Block” dengan Mem-Bali-kan Sastra Dunia
  • Komang Adnyana | Membunuh “Writer Block” dengan Mem-Bali-kan Sastra Dunia
Tags: Bangli Sastra Komalasastra balisastra bali modernsastrawan
Previous Post

Ida Bagus Jelantik Purwa | Cerita Manusia, Hewan dan Tumbuhan pada Prasi yang Istimewa

Next Post

Panggung Seni Tradisi | Okokan Nangluk Merana di Tanah Lot

I Putu Supartika

I Putu Supartika

Pengamat cewek teman dan peternak sapi ulung yang tidak bisa menyabit rumput. Belakangan nyambi menulis cerpen

Next Post
Panggung Seni Tradisi | Okokan Nangluk Merana di Tanah Lot

Panggung Seni Tradisi | Okokan Nangluk Merana di Tanah Lot

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co