30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Konstruksi Estetika Made Muliana Bayak | Catatan Pameran Bhuta Kala Plastik Poleng

Dewa Purwita SukahetbyDewa Purwita Sukahet
June 9, 2021
inUlasan
Konstruksi Estetika Made Muliana Bayak | Catatan Pameran Bhuta Kala Plastik Poleng

Konstruksi Estetika Made Muliana Bayak | Catatan Pameran Bhuta Kala Plastik Poleng

Estetika dalam ranah seni tradisional memiliki asosiasi dengan kenormatifan yang telah ditegakkan. Meski setiap daerah di Bali memiliki persepsi dan perlakuan berbeda tentang suatu norma, akan tetapi secara keseluruhan telah diatur oleh suatu patron, baik itu penguasa, maupun daerah-daerah yang memiliki relasi atau berada dalam kawasan tempat suci utama, di mana kenormatifan itu dapat dilihat melalui narasi yang dibangun dengan memilih fragmen tertentu atas sebuah cerita epos pada kakawin atau geguritan, diwujudkan dalam bentuk relief, patung, lukisan.

Indikatornya adalah kesesuaian ikonografi figur wayang yang ketat sebagaimana tradisi wayang Kamasan, kehalusan sebuah ukiran, kesimetrisan bentuk, kepadatan komposisi, ketepatan proporsi, dll. Sebagaimana telah disepakati bersama bahwa estetika adalan suatu filsafat tentang keindahan.

Keindahan hari-hari ini justru menghadirkan realitasnya, ia tidak selalu perkara kesesuaian proporsional, susunan harmoni warna, keseimbangan komposisi dan lainnya. Sudah sepantasnya keindahan tidak lagi dipandang secara kolektif sebagaimana wujud normatif tradisi atau sebagaimana kolektivitas kehidupan orang Bali itu sendiri. Keindahan hari-hari ini justru seharusnya beragam, dipandang berbeda-beda sesuai dengan konteks kehadirannya, keindahan yang sesuai dengan lingkungannya, nilai estetika di tempat seni tersebut hadir.

Pendek kata, filsafat keindahan dalam konteks estetika Bali hari-hari ini adalah nilai yang merepresentasikan Bali itu sendiri, kekacauan tatanan tata ruang, dualitas tarik-menarik antara keberlangsungan tradisi dan pergerakan budaya yang dinamis, kerusakan ekosistem lingkungan akibat limbah dan sampah dari hulu ke hilir, kepadatan komposisi penduduk, dan tereduksinya sisi humanis.

Oleh sebabnya berbicara nilai estetika Bali di masa kini idealnya tentu berdasar pada konsep ruang dan waktu ala Bali yang disebut dengan Bhuta-Kala, merefleksikan kekinian yang sifatnya sangat temporer dan dinamis. Jika ditilik, bahwa Bhuta adalah ruang hulu-teben atau utara-selatan sedangkan kala adalah waktu yang garis edarnya dari timur ke barat.

Seri Plasticology karya Bayak

Lantas apa hubungannya antara Bhuta Kala Plastik Poleng Made Muliana Bayak Bayak dengan konsep ruang dan waktu? Semua jawaban menjadi mungkin. Yang dapat diketengahkan di sini adalah wacana tentang hubungan antara alam, manusia, dan seni terbingkai dalam satu wacana artistik hari-hari ini.

Secara sederhana karya-karya Made Muliana Bayak menyajikan karya seni berupa olahan sampah plastik yang dipergunakan sebagai medium datar dua dimensi, kasus pertama adalah kolase olahan sampah plastik kemudian ditimpakan stensil yang menggambarkan figur.

Kasus kedua adalah kantong plastik yang telah diolah sehingga berbentuk sangat pipih ditempelkan pada medium datar kemudian diberikan sentuhan drawing baik pada objek plastik itu sendiri berupa semacam gambar dengan genre magis yang dikenal dengan rerajahan dan objek plastik yang direspon bentuknya menjadi sebuah figur mistik nan hibrid.

Kasus ketiga, menurut saya yang paling baru yaitu seri alien dengan merespon kertas atau plastik yang secara khusus menyajikan bentuk yang bukan merujuk kepada bentuk-figur Bali yang kita kenal namun lebih kepada menyerupai makhluk aneh, dikatakan hibrid juga bukan, sesuai judulnya itu adalah alien.

Seri Karya Alien Made Muliana Bayak

Pada kasus pertama, unsur-unsur rupa dalam karya Made Muliana Bayak Bayak menghadirkan kolase sampah plastik, kolase ini dibentuk dari berbagai kemasan baik makanan dan juga brand market yang secara langsung warna dalam keseluruhan karya-karya edisi ini dibentuk melalui warna medium yang disusun, sebuah plastik kemasan berwarna merah misalkan dengan tulisan branding ataupun tagline tertentu hadir begitu saja, berpadu padan dengan kemasan lainnya, dalam hal ini, Muliana Bayak mengganti peranan pigmen cat yang pada genre lukisan lain sangat dominan menjadi tidak begitu memiliki peran, yang berperan adalah warna kemasan itu sendiri.

Kemasan dipergunakan sebagai latar belakang yang justru sangat kuat dibandingkan figur-figur siluet stensilnya. Susunan kemasan tersebut yang kemudian memberi kesan ruang dan tentu tekstur optikal. Saya rasa pointnya estetiknya ada pada kolase kemasan plastik, sedangkan figur stensil berperan sebagai figuran, sebagai sekedar penanda bahwa wacana kritis yang ia hadirkan ke publik adalah Bali.

Kasus kedua adalah merespon kemasan tas plastik, terkesan agak sedikit dipaksakan secara visual, apa yang terlihat secara gamblang adalah pelebaran medium. Sebagai orang Bali sudah sangat lumrah sekali bahwa rerajahan berhubungan dengan segala sesuatu yang bersifat magis juga kosmik. Mediumnya dapat dimana saja, dari kertas, kain, batu, kayu, tipe-tipe logam tertentu, tanah, daun, hingga tubuh hewan juga manusia. Karya ini lebih kuat kepada wacana tentang dominasi plastik hari-hari ini. Tiga karya dengan medium sama dengan perlakuan yang lebih berbeda pada seri potret yang diberi judul Bhuta Kala Plastik Poleng, tas belanja yang bentuk menjadi sebuah potret seram nan lucu, disini Bayak menghadirkan parodi itu sendiri.

Kasus ketiga juga mirip dengan keparodian meski agak lepas dari perkara sampah plastik dan lebih atraktif juga partisipatif. Seri alien, yang wacananya lebih mengarah kepada sisi humanis, wacana atas kesetaraan ras dan suku dimata dunia. Karya ini sentimentil dengan memposisikan diri sebagai alien melalui pengalaman-pengalamannya berkunjung ke negara-negara lain, realitas itu yang dihadirkan melalui responsifnya terhadap medium yang kata kuncinya terdapat pada tagline dan teks yang menjadi bagian utama dari tubuh alien, represntasi diri Muliana Bayak sendiri. sisi atraktif dan partisipatif terletak pada salah satu tubuh alien, QR code yang apabila discan menggunakan teknologi smartphone, orang-orang akan diajak untuk masuk ke dalam wilayah digital dengan konten proses penciptaan karyanya.

Seri Hero-hero Social Club karya Bayak

Bhuta Kala Plastik Poleng, oleh sebab itu adalah rangkaian karya Muliana Bayak yang menghadirkan hubungan antara wacana oposisi alam manusia, dunia magis, dan problematika industri yang kemudian diwujudkan menjadi satu kesatuan karya; dalam hal ini, seni menjadi refleksi kritis atas wilayah-wilayah yang menjadi wacana perdebatan yang agaknya susah untuk didamaikan antara manusia-bhuta kala-plastik diwujudkan melalui nilai estetika dan relasinya terhadap kehidupan sosial-kebudayaan.

Dari sisi medium rupa, bahwa adanya perubahan fokus estetik medium lukis yang sebelumnya adalah pigment warna di atas kanvas dengan segala praktik teoritis modernnya menjadi bentuk yang ekletik, parodi, dan kaya akan kemungkinan-kemungkinan eksplorasi baru melalui plasticology-nya. Singkat kata, plastik menjadi palet warna ketiga Mulian Bayak setelah bidang datar dan pigmen warna. [T]

UNmask Me Pak Eko karya Bayak

Pohmanis-Denpasar, 9 Juni 2021

Tags: Made Muliana BayakPameran Seni RupaSeniSeni Rupa
Previous Post

Komang Adnyana | Membunuh “Writer Block” dengan Mem-Bali-kan Sastra Dunia

Next Post

Mau Ajum, Ikut Ngantri BTS Meal | Eh, Akhirnya Beli Bakso Tepi Jalan

Dewa Purwita Sukahet

Dewa Purwita Sukahet

Perupa, suka ngukur jalan, dan CaLis tanpa Tung

Next Post
Mau Ajum, Ikut Ngantri BTS Meal | Eh, Akhirnya Beli Bakso Tepi Jalan

Mau Ajum, Ikut Ngantri BTS Meal | Eh, Akhirnya Beli Bakso Tepi Jalan

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co