12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Putra Ariawan | Menelan Permen Karet, Berobat Lewat Sastra Bali Modern

I Putu SupartikabyI Putu Supartika
May 23, 2021
inKhas
Putra Ariawan | Menelan Permen Karet, Berobat Lewat Sastra Bali Modern

Gede Putra Ariawan

Saat kecil, tanpa sengaja ia menelan permen karet yang tengah dikunyahnya. Ia panik dan berpikir kematian akan segera menghampirinya. Namun ia menyembunyikan semuanya dari siapapun.

Dengan kepanikan yang luar biasa, ia meminum banyak air sembari berharap permen karet itu segera hanyut dari kerongkongannya, jatuh ke dalam perut dan keluar saat buang hajat. Ia merasa permen karet itu terus saja menempel dan tak mau pergi dari kerongkongannya. Kadang dimasukkannya jarinya ke dalam kerongkongan untuk menjangkau permen itu. Siapa tahu, jarinya bisa menggapainya, menariknya keluar dan ia tak jadi mati oleh permen karet itu. Semua usahanya sia-sia, dan pikirannya selalu saja mengajaknya untuk bertualang ke alam kematian.

Berhari-hari, perasaan cemas akibat permen karet yang masih menempel di kerongkongan terus mengganggunya. Dan selama itu juga, ia tak mau mengadukannya dengan siapapun hanya karena alasan ia takut orang lain tahu. Ia pun mencari sebuah pelarian agar setidaknya bisa melupakan pikiran buruk itu sejenak.

Ia mulai menggambar dan terus saja menggambar, dan kemudian oleh gurunya disuruh mewakili sekolah untuk ikut lomba menggambar. Memang tak dapat juara, tapi hal itu memberinya sedikit obat dan ketenangan.

Juga mulai belajar menari. Karena memiliki teman yang bandel, dirinya pun sering diolok-olok saat belajar menari dengan serius. Dan pada akhirnya ia pun merambah ke dunia tulis menulis, dan pilihan jatuh pada sastra Bali modern meskipun ia berkuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia.

Saya baru tahu jika penulis sastra Bali modern asal Tabanan, I Gede Putra Ariawan memiliki trauma masa kecil hanya gara-gara menelan permen karet. Bagi saya untuk saat ini, itu sesuatu yang cukup lucu. Tapi mungkin bagi anak-anak pada masanya, itu adalah hal menakutkan. Apalagi ada olok-olok jika menelan permen karet akan membuat kita mati. Saya pun pernah mendengar olok-olok itu dan syukurnya tak pernah menelan permen karet sewaktu kecil.

Namun, dari kejadian itu kita bisa berpikir, seandainya seorang Putra Ariawan tidak pernah menelan permen karet, apakah ia akan menggambar, belajar menari dan sekarang menulis sastra Bali modern? Apalagi dalam pengakuannya, beberapa karya yang terkumpul dalam buku Ngurug Pasih (2014) mengangkat hal-hal yang ia alami selama masa trauma itu. Dan baginya itu adalah obat.

Buku “Ngurug Pasih” karya Gede Putra Ariawan

Karya ini cukup moncer, karena begitu terbit sebagai buku perdananya, langsung diganjar Hadiah Sastera Rancage, sebuah penghargaan yang bergengsi bagi sastra daerah termasuk sastra Bali modern yang diberikan Yayasan Kebudayaan Rancage Bandung asuhan Ajip Rosidi, pada tahun 2015. Ia yang awalnya tak pernah naik pesawat terbang, akhirnya bisa merasakan berada pada ketinggian ribuan kaki. Tak lama setelah menerima hadiah, pria kelahiran 16 Juni 1988 ini meminang gadis pujaannya, dimana cincin kawinnya dibeli dari uang hadiah tersebut. Putra pun berseloroh, bahwa dengan berkarya dalam dunia sastra Bali modern, ia bisa memberi makna pada kehidupannya.

Trauma kedua kemudian datang. Putra kehilangan anak pertamanya dan ia melarikan diri lebih jauh ke dalam cerpen-cerpen yang penuh kesedihan, juga doa-doa lewat tulisan. Bahkan ia membiarkan keliaran menguasai dirinya saat menulis. Dari trauma kedua, lahirlah Rare Kumara (2016). Rare Kumara mengobati kesedihan dan kehilangannya.

Selain menjadi buku, ada hal lain yang lebih besar yang lahir dari trauma ini. Dalam kumpulan cerpen ini, terselip satu cerita berjudul Kepuh Kembar yang berkisah tentang seorang istri yang selalu ditinggal suaminya ke kapal pesiar hanya gara-gara tak memiliki anak laki-laki. Sang istri kemudian berdoa pada sebuah tempat keramat dengan dua pohon kepuh kembar dan menyampaikan kaul yang pada ending cerita sangat mengejutkan pembaca walaupun kaul itu terkabul dengan kelahiran anak kembar laki-laki.

Meskipun secara keseluruhan cerita tak sama persis, namun ada satu kesamaan yang Putra alami dalam kehidupannya, dimana beberapa tahun setelah lahirnya buku ini, Putra Ariawan memiliki anak kembar, kembar buncing. Entah kebetulan, atau ada ikatan emosional dengan tulisan yang dibuatnya, namun Putra mengatakan bahwa ia juga berdoa lewat tulisan.

Itu hanya sebagian kecil dari perjalanan Putra Ariawan termasuk menulis karya sastra Bali modern yang ia kemukakan ke publik. Di dalam dirinya, mungkin ada sesuatu yang lebih besar dari itu yang entah akan ia utarakan atau tetap ia pendam dan nikmati sendiri. [T]

Catatan: Ini adalah rangkuman singkat dari obrolan dalam acara Usaha Membunuh Malam Minggu #1 yang digelar Suara Saking Bali pada Sabtu, 22 Mei 2021 malam bersama penulis I Gede Putra Ariawan.

Tags: Cerita Masa KecilGede Putra AriawanPutu Supartikasastra bali modern
Previous Post

Petani Garam Desa Les | Berjaga Terus Pada Rasa Asin, Agar Tak Hambar Hidup Ini…

Next Post

Memeriksa Lagi Rasa Manis dari Buku Cerpen Desi Nurani “Manisan Gula Merah Setengah Gigit”

I Putu Supartika

I Putu Supartika

Pengamat cewek teman dan peternak sapi ulung yang tidak bisa menyabit rumput. Belakangan nyambi menulis cerpen

Next Post
Memeriksa Lagi Rasa Manis dari Buku Cerpen Desi Nurani “Manisan Gula Merah Setengah Gigit”

Memeriksa Lagi Rasa Manis dari Buku Cerpen Desi Nurani “Manisan Gula Merah Setengah Gigit”

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co