14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bahasa | “Mampukah Bahasa Bali Mewakili Perasaanku dengan Tepat?”

Kadek Sonia PiscayantibyKadek Sonia Piscayanti
May 8, 2021
inEsai
Bahasa | “Mampukah Bahasa Bali Mewakili Perasaanku dengan Tepat?”

Foto ilustrasi: Model Sintya Kristina Devi | Jayen Photograpy

Persoalan memilih bahasa kadang sesederhana memilih keterwakilan perasaan. Ketika dunia ini dipetakan oleh bahasa, pikiran kita didefinisikan oleh bahasa yang membentuknya, maka memilih bahasa adalah mempercayakan keterwakilan itu dalam representasi kata, kumpulan kata. Sebagai pengguna bahasa, perlakuan kita terhadap bahasa barangkali adalah sebuah analogi memilih media ungkap yang tepat.

Persoalannya, bagaimana Bahasa Bali membuat keterwakilan itu terungkap secara proporsional. Pertama, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana bisa bahasa Bali menjadi pilihan di antara bahasa bahasa lain? Mengapa perlu berbahasa Bali? Bagaimana dia bisa mewakili saya dan ide saya dalam mengungkapkan pikiran?

Kedua, siapakah audiens saya ketika saya mengungkapkan makna dalam bahasa Bali?

Ketiga, bagaimanakah efek keberterimaan dari penyampaian makna ini?

Berikutnya apa kontribusinya dalam kerangka bahasa.

Saya mewawancarai setidaknya tiga ahli bahasa Bali dalam menjawab hipotesa ini. Pertama, saya menghubungi Putu Eka Guna Yasa, anak muda yang hebat dalam bahasa Bali, saya bertanya bagaimana membuat Bahasa Bali menjadi sebuah pilihan untuk keterwakilan ide dalam membentuk makna. Guna Yasa tidak serta merta menjawab, tentu saja. Dia menyampaikan beberapa hal yang menyebutkan antara lain bahwa memang tidak semua kata dalam bahasa Bali akan menjadi sebuah representasi yang ‘equal’ terhadap makna. Bagaimana mencapai ‘equal’ dalam berbahasa tentu menjadi topik yang lain lagi untuk dibahas? Namun, mau tidak mau di sanalah persoalan. Ketika kita merasa tidak ‘equal’ bahwa sebuah makna tidak bisa terwakili oleh makna terjemahan secara ‘equal’ maka kita memilih menghindari memakai bahasa itu.

Dalam kasus saya, misalnya, kalau menyapa saya biasa berbahasa Bali, namun ketika sudah masuk ke presentasi ide, mengungkap makna, saya pasti switch ke Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Saya sangat jarang memakai Bahasa Bali, jika tidak diharuskan, atau bahkan jika diharuskan pun saya akan mencampurnya dengan bahasa Indonesia atau Inggris.

Persoalan kedua, adalah menurut Guna Yasa, kurangnya pakar yang mau urun rembug dalam membuat istilah atau padanan kata yang relevan dalam bahasa Bali. Jika misalnya sebuah teori dapat dijabarkan dalam 700 halaman di Bahasa Inggris, maka proses menuju ke Bahasa Bali dipastikan akan melalui penerjemahan panjang, pertama, bagaimana itu akan membentuk sebuah proses penerjemahan dari Bahasa Inggris ke Indonesia lalu ke Bahasa Bali.

Dan setelah ke Bahasa Bali, pilihan bahasa apa yang akan digunakan, apakah singgih, kapara, atau sor.

Saya bertanya kepada Guna Yasa, apakah bahasa Bali untuk ‘conceptual framework’? Lalu saya bertanya apakah Bahasa Bali untuk ‘representasi’?

Guna menjawab tidak ada yang presisi untuk kedua istilah tersebut, walau sempat Guna Yasa menjelaskan jika framework disebut ‘bingkai’ maka barangkali ini bisa disebut sebagai ‘bebantangan’. Barangkali. Karena ‘bantang’ itu isi, lalu ‘bebantangan’ itu ‘bingkai isi’.

Ketika itu dibahas kita menjadi berdiskusi tiada batas. Padahal pekerjaan kita menunggu.

Lalu isu berikutnya adalah penciptaan audiens yang membutuhkan pengetahuan dengan Bahasa Bali. Lalu kebutuhan dipakainya pengetahuan itu. Lalu isu-isu lainnya.

Hemat saya, kebutuhan berbahasa itu kompleks. Kebutuhan itu tidak hanya ditentukan oleh pengguna bahasa tapi urgensi pemakaiannya. Apakah urgensinya, bagaimanakah itu kelak akan berlanjut dan seterusnya.

Penulis perempuan berbahasa Bali, Carma Citrawati, mengakui bahwa persoalan Bahasa Bali memang kompleks. Saya bertanya spesifik soal subjek, atau pengganti subjek. Katakanlah orang kedua tunggal. Dalam Bahasa Indonesia kita menyebut orang kedua tunggal sebagai ‘kamu’, ‘anda’, atau ‘kau’. Ada yang tunggal, majemuk. Kalau majemuk ‘kalian’, atau ‘saudara-saudara’.

Apakah orang kedua tunggal dalam bahasa Bali itu ‘ragane’. Kalau dalam Bahasa Buleleng lebih gampang, bisa pilih ‘cai’, ‘ente’, atau ‘nani’.

Lalu orang pertama tunggal. ‘Saya’, “aku” dalam bahasa Bali itu “titiang”, “yang”, “tiang”, atau apa lagi. Yang kasar mungkin “ake”, “awake”, “icang”, “cang”. Yang di tengah-tengah secara rasa bahasa mungkin “yang”. Apa ada pilihan lain?

Citrawati dalam karya-karyanya cukup berhasil membahasakan cerita dalam Bahasa Bali yang santai meskipun dia juga mengakui untuk beberapa konteks sulit menemukan padanan yang tepat. Seperti pengganti subjek tunggal yang saya paparkan di atas. Masih banyak lagi yang harus ditemukan, diselaraskan dan diketahui oleh pengguna Bahasa Bali. Termasuk soal rasa, konteks, dan sasarannya.

Pendapat Ari Dwijayanthi ketika ditanya keterwakilan bahasa, menjawab begini, bahwa Bahasa Bali tidak perlu menjadi sebuah momok ketika tidak ditemukan padanan yang ‘equal’. Santai saja, toh serapan dalam bahasa Bali sudah banyak ditemukan, mulai dari “lampu”, “sekolah”, “buku”, semua adalah serapan.

Jadi ketika ada yang tidak bisa secara ‘equal’ dibahasakan maka pakai saja kata dari bahasa aslinya lalu penjelasannya bisa sedapat mungkin dialihbahasakan menjadi Bahasa Bali. Kalau misalnya bicara ‘conceptual framework’ ya bisa saja tetap begitu. Pemaparannya kemudian baru bisa dijelaskan. “Nak kene madan ‘conceptual framework’ ento”. Baru dijelaskan sebisanya.[T]

Tags: Ari DwijayanthiBahasaBahasa BalibaliCarma CitrawatiGuna Yasa
Previous Post

Juara Ideal Itu City, Tapi Chelsea Bisa Brutal dan Mematikan

Next Post

Traumatis yang Dibalut Komedi dalam Cerpen “Ayat Kopi” Karya Joko Pinurbo

Kadek Sonia Piscayanti

Kadek Sonia Piscayanti

Penulis adalah dosen di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Next Post
Traumatis yang Dibalut Komedi dalam Cerpen “Ayat Kopi” Karya Joko Pinurbo

Traumatis yang Dibalut Komedi dalam Cerpen “Ayat Kopi” Karya Joko Pinurbo

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co